Mafia Bibit Rugikan Petani, Kementerian BUMN Dorong Sinkronisasi Data dengan Kementan

Senin, 25 April 2022 - 16:06 WIB
loading...
Mafia Bibit Rugikan...
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Perkara mafia bibit yang diungkap oleh Menteri BUMN Erick Thohir dilatarbelakangi pengalaman sejumlah perusahaan pelat merah di sektor pangan. Dari pengalaman ini, ditemukan bibit-bibit bersertifikat palsu yang dibeli oleh para petani dari pihak ketiga.

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menjelaskan, bibit-bibit bersertifikat palsu yang didapati tersebut menimbulkan kerugian berarti bagi petani dan komoditas yang dihasilkan. Bahkan, Arya menilai ini akan berdampak pada bisnis BUMN di sektor pangan.

"Ini sangat merugikan para petani karena memberikan dampak besar hasil komoditi mereka, dan tentunya ini juga akan merugikan BUMN karena berdampak kepada volume pasokan ke pabrik-pabrik BUMN," ungkap Arya kepada wartawan, Senin (25/4/2022).



Kondisi inilah, lanjut Arya, membuat Kementrian BUMN mendorong kerja sama untuk menyinkronisasi data dan teknis dengan Kementrian Pertanian (Kementan). Langkah ini diharapkan mampu pembenahan persoalan di sektor pangan tersebut

"BUMN-BUMN yang memang banyak bekerja di sektor pertanian seperti Pupuk, Perkebunan, dan lainnya sedang melakukan pembenahan dan sinkronisasi data," paparnya.

Arya menjelaskan sinkronisasi data dan kerja sama teknis dengan Kementerian Pertanian penting dilakukan, lantaran sektor ini juga menjadi fokus pengerjaan BUMN di sektor pangan.

Tak hanya itu, kerja sama juga terkait dengan pengadaan bibit karena bibit pertanian menjadi faktor utama mendapatkan hasil pertanian yang baik.

Seperti diketahui BUMN yang bergerak di komoditi sawit, tebu, kopi dan kakao cukup banyak, sehingga pengadaan bibit penting untuk pengembangan perkebunan.

Apalagi banyak perkebunan BUMN yang melakukan kerjasama melibatkan petani-petani untuk mendukung produksi BUMN seperti sawit dan tebu.

Pengadaan bibit bagi para petani sawit dan tebu membutuhkan kerjasama antara Kementrian BUMN dan Kementerian Pertanian, sehingga para petani menadapatkan bibit terbaik dan tersertifikasi.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menyinggung aksi tindak pidana di sektor pertanian. Dia memperkirakan ada mafia bibit yang belum teridentifikasi saat ini. Meski demikian, Erick enggan menjelaskan secara gamblang terkait mafia bibit yang dia maksud.



Erick mengaku para petani menerima bibit yang salah. Padahal, PT Pupuk Indonesia (Persero) telah mendistribusikan pupuk yang benar. Adanya oknum yang merekasaya bibit inilah berpengaruh pada hasil panen para petani.

“PT Pupuk Indonesia mendampingi memberikan pupuk tepat waktu, memberikan pupuk yang benar. Karena bibitpun ada mafianya, banyak petani mendapatkan bibit yang hybrid yang salah, sehingga ketika tumbuh tidak menghasilkan yang baik,” ujarnya, saat memberikan kuliah umum di Unpad.



Tak hanya menerima bibit yang salah, Erick memandang selama ini para petani hanya dijadikan objek semata saja. Padahal, untuk memperkuat ketahanan pangan nasional petani harus dijadikan subjek pembangunan.

"Tidak kalah pentingnya, yang namanya selama ini petani adalah objek sekarang petani adalah subjek yang harus kita pastikan, kenapa? Tadi saya sampaikan, pangan akan menjadi ancaman,” tandasnya.
(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Kementan Cetak Petani...
Kementan Cetak Petani Muda, Indonesia Jadi Role Model Global
Aksi Borong Emas Terus...
Aksi Borong Emas Terus Berlanjut, Transaksi Tabungan Emas Pegadaian Naik 4 Kali Lipat
Fundamental Kuat, SIG...
Fundamental Kuat, SIG Siapkan Buyback Saham Rp300 Miliar
Mentan Ungkap Ada Pengamat...
Mentan Ungkap Ada Pengamat Pertanian Terlibat Proyek Fiktif Senilai Rp5 Miliar
Setiba dari Yordania,...
Setiba dari Yordania, Mentan Langsung Sidak Bulog dan PIHC
Direktur Utama BRI Hery...
Direktur Utama BRI Hery Gunardi Terpilih Menjadi Ketua Umum PERBANAS
Manfaatkan Momentum...
Manfaatkan Momentum Panen Raya, Serapan Beras Petani Tembus 1 Juta Ton
Seusai Lebaran Masyarakat...
Seusai Lebaran Masyarakat Berbondong Investasi Emas di Pegadaian Galeri 24
Lewat UMKM EXPO(RT),...
Lewat UMKM EXPO(RT), BRI Bantu Pengusaha UMKM Aksesori Ini Buka Akses ke Pasar Global
Rekomendasi
AI Jadi Kunci LG untuk...
AI Jadi Kunci LG untuk Menguasai Pasar Peralatan Rumah Tangga di Asia
5 Fakta Hailey Bieber...
5 Fakta Hailey Bieber yang Mengaku Punya Dua Kista Ovarium
Daftar 36 Kapolda se-Indonesia...
Daftar 36 Kapolda se-Indonesia setelah Mutasi April 2025, Ada yang Baru Menjabat Bulan Ini
Berita Terkini
Genjot Transformasi...
Genjot Transformasi Digital, Anak Usaha Raksasa Telekomunikasi Jerman Perluas Pasar di RI
12 menit yang lalu
LG Batal Bangun Pabrik...
LG Batal Bangun Pabrik Baterai Mobil Listrik di RI, Menteri Rosan Ungkap Penggantinya
21 menit yang lalu
Deposito Emas Pegadaian...
Deposito Emas Pegadaian Capai 1 Ton, Direktur Utama Dorong Masyarakat untuk Investasi Aktif
35 menit yang lalu
Realisasi Investasi...
Realisasi Investasi Kuartal I/2025 Capai Rp465,2 Triliun, Rosan: Sesuai Target
1 jam yang lalu
Buka Peluang Impor Barang...
Buka Peluang Impor Barang China Mulai dengan Rp5 Juta
1 jam yang lalu
PLN Indonesia Power...
PLN Indonesia Power Siap Tingkatkan Kapasitas SPBU Hidrogen Senayan
2 jam yang lalu
Infografis
10 Kota dengan Konsumsi...
10 Kota dengan Konsumsi Gorengan Tertinggi di Indonesia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved