Aturan Baru, Plat Nomor Kendaraan Akan Dicatat saat Isi Bensin di SPBU
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah dan PT Pertamina (Persero) siap menerapkan sistem pengguna tunggal (single user) bagi konsumen yang ingin membeli bahan bakar minyak (BBM). Pelat nomor kendaraan yang mengisi BBM akan dicatat guna memastikan penyaluran BBM jenis Solar dan Pertalite tepat sasaran.
"Sekarang kami udah mulai sistem pengawasan dengan menyorot sistem plat untuk bisa direcord. Nanti bakal ketahuan kendaraan yang bolak-balik mengisi BBM," ungkap Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dikutip melalui keterangan resminya, Selasa (23/4/2022).
Menurut dia pemerintah akan mengoptimalkan penggunaan teknologi digital sebagai bagian dari pengawasan pendistribusian, seperti CCTV dan digitalisasi . Sehingga seluruhnya bisa tercatat yaitu BBM yang dikirim dan yang dibeli. Adapun bila ada penyelewengan BBM yang tercatat dalam sistem digitalisasi tersebut, maka pihak Pertamina akan segera menindaklanjuti dengan melaporkan ke penegak hukum.
"Kemarin sudah banyak ditindak oleh kepolisian dalam kasus penimbunan dan layout tangki dari 200 liter menjadi 400 liter. Bisa juga bocor di SPBU. Makanya kita coba tangani," jelas dia.
Arifin memproyeksikan kebutuhan beberapa jenis BBM, seperti Pertalite dan Solar diperkirakan akan meningkat mendekati puncak libur Hari Raya Idul Fitri dibandingkan konsumsi rata-rata harian. Peningkatan diperkirakan berkisar 12-14 persen.
Pihaknya telah melakukan, pemantauan langsung pendsitribusian BBM di dua SPBU yang ada di ruas tol Jawa Barat pada Jumat (22/4/2022) lalu. Arifin meminta untuk persiapan stok BBM jelang Lebaran bisa dilakukan dengan baik.
"Kami minta Pertamina mengamankan tangki (SPBU) seoptimal mungkin, persiapan menjelang arus mudik dan balik terutama BBM jenis Solar dan Pertalite. Nanti kita tingkatkan posisi stoknya," katanya.
Dia meminta kepada petugas SPBU supaya mempercepat proses pengisian BBM serta memperhatikan bentuk layout SPBU. "Kami minta petugas SPBU meningkatkan pengisian BBM agar mengurangi antrean panjang. Harus ada ekstra kerja guna mempercepat dan memanfaatkan layout (SPBU) untuk kendaraan-kendaraan besar," pinta Arifin.
Berdasarkan proyeksi Pertamina, penjualan Pertalite di regional Jawa Bagian Barat (JBB) mengalami kenaikan sebesar 4,9 persen dalam satu bulan terkahir. Rata-rata penjualan Maret sebesar 19.828 liter menjadi 20.794 liter pada April.
Sebaliknya, jenis Pertamax justru mengalami penurunan 24 persen, dari rata-rata di Maret sebanyak 6.142 liter menjadi 4.669 liter di April. Untuk di regional Jawa Bagian Barat, puncak kenaikan konsumsi gasoline (Pertalite, Pertamax, Turbo) diperkirakan terjadi pada 1 Mei 2022 dengan kenaikan hingga 35 persen.
Sementara penurunan terendah gasoil BioSolar, Dexlite, Dex diperkirakan pada 3 Mei 2022 dengan penurunan hingga 52 persen. Namun secara umum, ketahanan stok BBM per 20 April di regional Jawa Bagian Barat, untuk gasoline tercatat cukup selama 16,4 hari ke depan dan untuk gasoil cukup selama 22,7 hari ke depan.
"Sekarang kami udah mulai sistem pengawasan dengan menyorot sistem plat untuk bisa direcord. Nanti bakal ketahuan kendaraan yang bolak-balik mengisi BBM," ungkap Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dikutip melalui keterangan resminya, Selasa (23/4/2022).
Menurut dia pemerintah akan mengoptimalkan penggunaan teknologi digital sebagai bagian dari pengawasan pendistribusian, seperti CCTV dan digitalisasi . Sehingga seluruhnya bisa tercatat yaitu BBM yang dikirim dan yang dibeli. Adapun bila ada penyelewengan BBM yang tercatat dalam sistem digitalisasi tersebut, maka pihak Pertamina akan segera menindaklanjuti dengan melaporkan ke penegak hukum.
"Kemarin sudah banyak ditindak oleh kepolisian dalam kasus penimbunan dan layout tangki dari 200 liter menjadi 400 liter. Bisa juga bocor di SPBU. Makanya kita coba tangani," jelas dia.
Arifin memproyeksikan kebutuhan beberapa jenis BBM, seperti Pertalite dan Solar diperkirakan akan meningkat mendekati puncak libur Hari Raya Idul Fitri dibandingkan konsumsi rata-rata harian. Peningkatan diperkirakan berkisar 12-14 persen.
Pihaknya telah melakukan, pemantauan langsung pendsitribusian BBM di dua SPBU yang ada di ruas tol Jawa Barat pada Jumat (22/4/2022) lalu. Arifin meminta untuk persiapan stok BBM jelang Lebaran bisa dilakukan dengan baik.
"Kami minta Pertamina mengamankan tangki (SPBU) seoptimal mungkin, persiapan menjelang arus mudik dan balik terutama BBM jenis Solar dan Pertalite. Nanti kita tingkatkan posisi stoknya," katanya.
Dia meminta kepada petugas SPBU supaya mempercepat proses pengisian BBM serta memperhatikan bentuk layout SPBU. "Kami minta petugas SPBU meningkatkan pengisian BBM agar mengurangi antrean panjang. Harus ada ekstra kerja guna mempercepat dan memanfaatkan layout (SPBU) untuk kendaraan-kendaraan besar," pinta Arifin.
Berdasarkan proyeksi Pertamina, penjualan Pertalite di regional Jawa Bagian Barat (JBB) mengalami kenaikan sebesar 4,9 persen dalam satu bulan terkahir. Rata-rata penjualan Maret sebesar 19.828 liter menjadi 20.794 liter pada April.
Sebaliknya, jenis Pertamax justru mengalami penurunan 24 persen, dari rata-rata di Maret sebanyak 6.142 liter menjadi 4.669 liter di April. Untuk di regional Jawa Bagian Barat, puncak kenaikan konsumsi gasoline (Pertalite, Pertamax, Turbo) diperkirakan terjadi pada 1 Mei 2022 dengan kenaikan hingga 35 persen.
Sementara penurunan terendah gasoil BioSolar, Dexlite, Dex diperkirakan pada 3 Mei 2022 dengan penurunan hingga 52 persen. Namun secara umum, ketahanan stok BBM per 20 April di regional Jawa Bagian Barat, untuk gasoline tercatat cukup selama 16,4 hari ke depan dan untuk gasoil cukup selama 22,7 hari ke depan.
(nng)