Pembelian Minyak Rusia Oleh India Naik 2 Kali Lipat Sejak Perang Ukraina
loading...
A
A
A
NEW DELHI - India telah membeli lebih dari dua kali lipat minyak mentah Rusia dalam kurun waktu dua bulan sejak perang Ukraina pecah pada 24 Februari 2020, lalu. Menurut perhitungan Reuters, pembelian India untuk minyak Rusia setara dua kali dari total sepanjang 2021.
Ketika banyak negara lain melarang impor minyak Rusia sebagai respons invasinya ke Ukraina, sebaliknya India mengambilnya dengan harga diskon. Penyulingan di India telah memesan setidaknya 40 juta barel minyak Rusia sejak invasi.
Dilansir Reuters, hal itu berdasarkan informasi dari tender minyak mentah dan pedagang. Pembelian tersebut untuk loading pada kuartal Juni. Jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan total impor minyak Rusia ke India sebesar 16 juta barel sepanjang tahun lalu.
Importir dan konsumen minyak terbesar ketiga di dunia mengirimkan lebih dari 85% kebutuhan minyak mentahnya sebesar 5 juta barel per hari (bph). Penyulingnya membeli minyak Rusia yang lebih murah untuk mengimbangi sebagian dampak dari harga jual resmi yang lebih tinggi dari beberapa produsen seperti Arab Saudi, kata sumber perusahaan.
"Kami mencoba untuk melindungi konsumen sebanyak mungkin dari guncangan harga, tetapi kami juga perlu melindungi keuntungan kami... jadi kami membeli minyak Rusia," ucap seorang pejabat di salah satu penyulingan, yang menolak disebutkan namanya.
Menurut perhitungan Reuters, pembelian barel Rusia oleh penyulingan swasta Reliance Industries dan Nayara Energy melebihi impor oleh penyulingan milik negera yakni Indian Oil Corp, Hindustan Petroleum Corp, dan Bharat Petroleum Corp.
Reliance telah membeli setidaknya 15 juta barel minyak Rusia sejauh ini untuk kuartal Juni, seperti disampaikan sumber perdagangan pekan lalu. Reliance tidak menanggapi permintaan komentar pada saat itu.
Nayara Energy, yang sebagian dimiliki oleh produsen utama Rusia Rosneft, telah membeli 8 juta hingga 9 juta barel minyak mentah Rusia pada April-Mei, kata sumber perdagangan. Nayara tidak menanggapi email Reuters yang meminta komentar.
Sanksi Barat terhadap Rusia sejak invasinya ke Ukraina, yang disebut Moskow sebagai 'operasi khusus', telah mendorong banyak importir minyak untuk menghindari perdagangan dengan Moskow. Hal itu membuatnya hadirnya minyak mentah Rusia dengan harga diskon hingga mencetak rekor.
Ketika banyak negara lain melarang impor minyak Rusia sebagai respons invasinya ke Ukraina, sebaliknya India mengambilnya dengan harga diskon. Penyulingan di India telah memesan setidaknya 40 juta barel minyak Rusia sejak invasi.
Dilansir Reuters, hal itu berdasarkan informasi dari tender minyak mentah dan pedagang. Pembelian tersebut untuk loading pada kuartal Juni. Jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan total impor minyak Rusia ke India sebesar 16 juta barel sepanjang tahun lalu.
Importir dan konsumen minyak terbesar ketiga di dunia mengirimkan lebih dari 85% kebutuhan minyak mentahnya sebesar 5 juta barel per hari (bph). Penyulingnya membeli minyak Rusia yang lebih murah untuk mengimbangi sebagian dampak dari harga jual resmi yang lebih tinggi dari beberapa produsen seperti Arab Saudi, kata sumber perusahaan.
"Kami mencoba untuk melindungi konsumen sebanyak mungkin dari guncangan harga, tetapi kami juga perlu melindungi keuntungan kami... jadi kami membeli minyak Rusia," ucap seorang pejabat di salah satu penyulingan, yang menolak disebutkan namanya.
Menurut perhitungan Reuters, pembelian barel Rusia oleh penyulingan swasta Reliance Industries dan Nayara Energy melebihi impor oleh penyulingan milik negera yakni Indian Oil Corp, Hindustan Petroleum Corp, dan Bharat Petroleum Corp.
Reliance telah membeli setidaknya 15 juta barel minyak Rusia sejauh ini untuk kuartal Juni, seperti disampaikan sumber perdagangan pekan lalu. Reliance tidak menanggapi permintaan komentar pada saat itu.
Nayara Energy, yang sebagian dimiliki oleh produsen utama Rusia Rosneft, telah membeli 8 juta hingga 9 juta barel minyak mentah Rusia pada April-Mei, kata sumber perdagangan. Nayara tidak menanggapi email Reuters yang meminta komentar.
Sanksi Barat terhadap Rusia sejak invasinya ke Ukraina, yang disebut Moskow sebagai 'operasi khusus', telah mendorong banyak importir minyak untuk menghindari perdagangan dengan Moskow. Hal itu membuatnya hadirnya minyak mentah Rusia dengan harga diskon hingga mencetak rekor.