Lee Seung-gun: Eks Dokter Gigi Pemilik Startup Berharta Rp17 Triliun

Selasa, 26 April 2022 - 13:52 WIB
loading...
Lee Seung-gun: Eks Dokter...
Lee Seung-gun. Foto/koreaherald.com
A A A
JAKARTA - Lee Seung-gun adalah mantan dokter gigi yang sukses menjajal bisnis fintech. Berkat Toss yang dibesutnya pada 2015, Lee masuk dalam jajaran orang terkaya di Korea Selatan . Duduk di posisi 36 dalam daftar orang terkaya di Negara K-Pop, Lee mengantong harta USD1,2 miliar, atau setara Rp17 triliun (kurs Rp14.300).



Pendiri dan CEO Viva Republica ini pede bahwa Toss bisa menjadi pemain nomor wahid di seluruh industri fintech. Kini Lee sedang mempersiapkan putaran pendanaan baru dengan penilaian lebih dari USD10 miliar pada kuartal kedua.

“Sudah, banyak investor yang mencoba menjangkau kami,” katanya seperti dilansir Forbes, Selasa (26/4/2022).

Toss menjadi menjadi populer lantaran memudahkan warga Korea Selatan untuk mentransfer uang secara online. Dengan 20 juta unduhan, 11 juta penggunanya secara teratur menggunakan Toss mulai dari paket asuransi, pinjaman, hingga investasi online.

Untuk menguji kesaktiannya di luar Korea, Lee meluncurkan Toss di Vietnam dua tahun lalu. Dengan iming-iming hadiah uang tunai, layanan kartu debitnya telah menarik tiga juta pengguna aktif bulanan. Toss juga kemudian merambah Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Singapura.



Langkah Lee merambah Asia Tenggara memang tak lepas dari potensi pasar keuangan di wilayah ini. Untuk segmen pinjaman online saja, Asia Tenggara memiliki transaksi USD39 miliar tahun lalu, menurut laporan Google, Temasek, dan Bain.

Tetapi Lee harus menyadari, menangkap pasar fintech yang sedang berkembang di kawasan ini lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Pasalnya, sudah banyak pemain yang lebih dahulu berkecimpung.

Ada raksasa teknologi Asia Tenggara asal Singapura, yakni Forrest Li's Sea dan Grab. GoTo Indonesia juga sudah terlibat dalam pertempuran sengit untuk menjadi superapp lokal.

Toss harus punya jurus jitu untuk berkancah di Asia Tenggara. Kepala strategi Viva Republica Seo Hyun-woo mengatakan, bahwa perusahaan akan beralih dari strategi pertumbuhan organik menjadi aktif mengejar investasi dan akuisisi luar negeri.

Di Vietnam, perusahaan terikat dengan CIMB Group Malaysia, salah satu pemberi pinjaman terbesar di Asia Tenggara. Pada akhir tahun lalu, ia melakukan investasi luar negeri pertamanya dengan membeli sejumlah saham di Republic, platform investasi startup AS.



“Kami bukan perusahaan yang hanya memberikan produk yang sama persis ke negara yang sama. Kami masuk ke pasar dan mencoba mempelajari masalah pelanggan dan bagaimana kami bisa menyelesaikannya,” kata Lee.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1238 seconds (0.1#10.140)