Elon Musk Enggak Sendirian Beli Twitter, 19 Investor Suntik Rp100,8 Triliun
loading...
A
A
A
CALIFORNIA - Miliarder Elon Musk mendapatkan bantuan dari 19 investor baru yang ngantre untuk masuk dalam paket pembelian platform jejaring sosial, Twitter seharga USD44 miliar atau setara Rp635 triliun. Total komitmen dikantongi Musk mencapai USD7,1 miliar yang jika dirupiahkan mencapai Rp100,8 triliun (Kurs Rp14,401 per USD).
Dukungan dana ini memungkinkan Musk untuk mengurangi risiko dalam kesepakatan yang telah disetujui oleh dewan Twitter, tetapi belum selesai. Pendiri Oracle dan juga merupakan teman dari Musk yakni Larry Ellison, adalah kontributor tunggal terbesar dengan kucuran dana senilai USD1 miliar.
Investor lain di dalamnya termasuk perusahaan ventura Silicon Valley terkenal Sequoia Capital dan pertukaran crypto Binance. Masih ada beberapa ketidakpastian bahwa Musk yang kini juga menjabat sebagai chief eksekutif produsen mobil listrik Tesla dan perusahaan roket SpaceX akan melakukan pembelian yang direncanakan.
Musk yang menduduki peringkat pertama sebagai orang terkaya di dunia terkait dengan nilai sahamnya di Tesla mengatakan, dia berencana untuk membiayai pembelian Twitter melalui campuran pinjaman, investasi dan uang tunai.
Dalam beberapa pekan terakhir, Musk telah menjual sekitar USD8,5 miliar saham Tesla, dimana uang tersebut diperkirakan akan digunakan untuk mendanai kesepakatan pembelian Twitter. Selanjutnya Ia juga bakal mendapatkan pinjaman dari bank senilai USD13 miliar.
Sementara itu ada komitmen untuk memberikan suntikan dana segar mencapai USD7,1 miliar yang memungkinkannya untuk mengurangi utang itu dari USD12,5 miliar yang awalnya diusulkan menjadi USD6,25 miliar, menurut pengajuan pemerintah.
Siapa Saja Investornya?
Kelompok investasi ini mencakup perusahaan besar seperti Fidelity yang dikenal karena mengelola rekening pensiun. Sementara itu, Sequoia Capital juga telah mendukung perusahaan teknologi sejak 1970-an, termasuk Apple, Google hingga Airbnb.
Banyak investor telah memiliki sejarah pengalaman sebelumnya dengan Musk. Misalnya, Ellison yang kini duduk di dewan Tesla, sementara Vy Capital yang berbasis di Dubai dengan penghasilan USD800 juta telah mendukung start-up konstruksi milik Musk, The Boring Company.
Dukungan dana ini memungkinkan Musk untuk mengurangi risiko dalam kesepakatan yang telah disetujui oleh dewan Twitter, tetapi belum selesai. Pendiri Oracle dan juga merupakan teman dari Musk yakni Larry Ellison, adalah kontributor tunggal terbesar dengan kucuran dana senilai USD1 miliar.
Investor lain di dalamnya termasuk perusahaan ventura Silicon Valley terkenal Sequoia Capital dan pertukaran crypto Binance. Masih ada beberapa ketidakpastian bahwa Musk yang kini juga menjabat sebagai chief eksekutif produsen mobil listrik Tesla dan perusahaan roket SpaceX akan melakukan pembelian yang direncanakan.
Musk yang menduduki peringkat pertama sebagai orang terkaya di dunia terkait dengan nilai sahamnya di Tesla mengatakan, dia berencana untuk membiayai pembelian Twitter melalui campuran pinjaman, investasi dan uang tunai.
Dalam beberapa pekan terakhir, Musk telah menjual sekitar USD8,5 miliar saham Tesla, dimana uang tersebut diperkirakan akan digunakan untuk mendanai kesepakatan pembelian Twitter. Selanjutnya Ia juga bakal mendapatkan pinjaman dari bank senilai USD13 miliar.
Sementara itu ada komitmen untuk memberikan suntikan dana segar mencapai USD7,1 miliar yang memungkinkannya untuk mengurangi utang itu dari USD12,5 miliar yang awalnya diusulkan menjadi USD6,25 miliar, menurut pengajuan pemerintah.
Siapa Saja Investornya?
Kelompok investasi ini mencakup perusahaan besar seperti Fidelity yang dikenal karena mengelola rekening pensiun. Sementara itu, Sequoia Capital juga telah mendukung perusahaan teknologi sejak 1970-an, termasuk Apple, Google hingga Airbnb.
Banyak investor telah memiliki sejarah pengalaman sebelumnya dengan Musk. Misalnya, Ellison yang kini duduk di dewan Tesla, sementara Vy Capital yang berbasis di Dubai dengan penghasilan USD800 juta telah mendukung start-up konstruksi milik Musk, The Boring Company.