Bayar Rusia, Importir Gas Alam Terbesar di Jerman Buka Rekening Gazprombank
loading...
A
A
A
BERLIN - Salah satu importir gas alam terbesar di Jerman, VNG telah membuka rekening di Gazprombank untuk membayar gas Rusia di bawah persyaratan baru Moskow. Menurut laporan Reuters, VNG menerangkan, bakal mentransfer pembayaran berikutnya untuk gas Rusia dalam Euro, yang kemudian akan dikonversi ke Rubel di Rusia.
Hal ini berdasarkan skema pembayaran gas terbaru yang diumumkan Rusia pada Maret 2022, lalu sebagai tanggapan atas sanksi Barat.
"Kami akan membayar jumlah faktur yang akan diteruskan dalam mata uang Euro ke rekening di Gazprombank sesuai dengan prosedur yang direncanakan, sehingga pembayaran tepat waktu kepada pemasok kami bisa dipastikan," kata VNC kepada Reuters dalam sebuah pernyataan.
"Kami juga berasumsi bahwa konversi ke Rubel tidak akan menimbulkan kesulitan. Setidaknya pembukaan akun berjalan lancar sepenuhnya," tambah perusahaan itu.
Pada bulan April, pembeli gas Rusia teratas lainnya dari Jerman, Uniper mengisyaratkan pihaknya bersiap untuk mulai membayar impor di bawah persyaratan baru yang ditentukan oleh Moskow.
"Rencananya adalah melakukan pembayaran kami dalam euro ke rekening di Rusia," kata juru bicara perusahaan kepada media Jerman.
Persyaratan baru dirancang Rusia yang menurut banyak kalangan sebagai balasan terhadap negara tidak bersahabat. Di antara persyaratan pembayaran gas Rusia yakni terdiri dari pembeli harus membuka dua rekening di Gazprombank, salah satunya dalam Euro atau Dolar dan satu dalam Rubel.
Setelah pembeli menyetor pembayaran untuk pengiriman gas di akun valas, bank mengubah jumlah tersebut menjadi Rubel dan mentransfernya ke akun mata uang lokal, dari mana pembayaran kemudian dilakukan.
Di sisi lain Komisi Eropa telah mengecam persyaratan pembayaran baru tersebut, serta mengeluarkan ancaman apabila pembeli gas Eropa mengakuinya itu akan melanggar sanksi Uni Eropa terhadap Rusia.
"Membayar rubel melalui mekanisme konversi yang dikelola oleh otoritas publik Rusia dan akun khusus kedua di Gazprombank adalah pelanggaran sanksi dan tidak dapat diterima," kata Komisaris Energi, Kadri Simson pada akhir April.
Hal ini berdasarkan skema pembayaran gas terbaru yang diumumkan Rusia pada Maret 2022, lalu sebagai tanggapan atas sanksi Barat.
"Kami akan membayar jumlah faktur yang akan diteruskan dalam mata uang Euro ke rekening di Gazprombank sesuai dengan prosedur yang direncanakan, sehingga pembayaran tepat waktu kepada pemasok kami bisa dipastikan," kata VNC kepada Reuters dalam sebuah pernyataan.
"Kami juga berasumsi bahwa konversi ke Rubel tidak akan menimbulkan kesulitan. Setidaknya pembukaan akun berjalan lancar sepenuhnya," tambah perusahaan itu.
Pada bulan April, pembeli gas Rusia teratas lainnya dari Jerman, Uniper mengisyaratkan pihaknya bersiap untuk mulai membayar impor di bawah persyaratan baru yang ditentukan oleh Moskow.
"Rencananya adalah melakukan pembayaran kami dalam euro ke rekening di Rusia," kata juru bicara perusahaan kepada media Jerman.
Persyaratan baru dirancang Rusia yang menurut banyak kalangan sebagai balasan terhadap negara tidak bersahabat. Di antara persyaratan pembayaran gas Rusia yakni terdiri dari pembeli harus membuka dua rekening di Gazprombank, salah satunya dalam Euro atau Dolar dan satu dalam Rubel.
Setelah pembeli menyetor pembayaran untuk pengiriman gas di akun valas, bank mengubah jumlah tersebut menjadi Rubel dan mentransfernya ke akun mata uang lokal, dari mana pembayaran kemudian dilakukan.
Di sisi lain Komisi Eropa telah mengecam persyaratan pembayaran baru tersebut, serta mengeluarkan ancaman apabila pembeli gas Eropa mengakuinya itu akan melanggar sanksi Uni Eropa terhadap Rusia.
"Membayar rubel melalui mekanisme konversi yang dikelola oleh otoritas publik Rusia dan akun khusus kedua di Gazprombank adalah pelanggaran sanksi dan tidak dapat diterima," kata Komisaris Energi, Kadri Simson pada akhir April.
(akr)