Pengangguran Masih Tinggi, Indef Beberkan Solusi

Kamis, 12 Mei 2022 - 14:28 WIB
loading...
Pengangguran Masih Tinggi,...
Pengangguran di Indonesia masih terbilang tinggi. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Direktur Program Institute for Development of Economics and Finance ( Indef ) Esther Sri Astuti mengatakan, meskipun ekonomi Indonesia sudah membaik, lapangan pekerjaan di Indonesia masih sedikit.

Baca juga: 10 Kota dengan Biaya Hidup Termahal di Indonesia, Nomor 3 Jadi Magnet Pekerja

Sedikitnya ketersediaan lapangan pekerjaan lantaran pandemi masih berlangsung. Menurut Eshter untuk mengurangi angka pengangguran di Indonesia, pemerintah perlu menyelesaikan masalah Covid terlebih dahulu.

"Kalau Covid angkanya sudah turun atau bahkan zero, itu adalah suatu sinyal bahwa ekonomi sudah menggeliat dan ini sinyal juga bagi sektor usaha untuk hidup lagi," ujarnya dalam Marketing Review di IDXChannel, Kamis (12/5/2022).

Esther berpandangan bahwa jika sektor usaha sudah hidup lagi, maka kebutuhan tenaga kerja akan meningkat. Ia pun menyebut beberapa solusi bagi pemerintah untuk mengatasi masalah struktural yang menjadi penyebab tingginya pengangguran.



"Solusinya yaitu pemerintah harus mendorong tenaga kerja Indonesia agar lebih berdaya saing dengan meningkatkan kualitas pendidikannya, meningkatkan kualitas skill, mengubah kurikulum di Indonesia dengan menyesuaikan kebutuhan pasar tenaga kerja, serta menciptakan kolaborasi pihak swasta dengan pemerintah untuk menciptakan lapangan kerja," ungkapnya.

Selain tiga masalah struktural tersebut, Esther juga menjelaskan bahwa pemerintah harus menciptakan iklim usaha yang kondusif. Dia menilai hal tersebut dapat meningkatkan lapangan kerja.

"Kalau iklim usaha yang kondusif di Indonesia itu tercipta, maka investor akan masuk dan bikin pabrik sehingga rekrutmen juga akan meningkat," pungkasnya.

Baca juga: September, Mendagri Ajukan 3 Nama Calon Pj Gubernur DKI Pengganti Anies

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) terihat, jumlah pengangguran di Indonesia ada sebanyak 8,40 juta orang per Februari 2022. Jumlah itu turun sekitar 350.000 orang dari posisi per Februari 2021 yang mencapai 8,75 juta orang.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1528 seconds (0.1#10.140)