Maudy Ayunda: Dampak Kenaikan Suhu Bumi Ciptakan Banyak Penyakit Baru

Kamis, 12 Mei 2022 - 19:08 WIB
loading...
Maudy Ayunda: Dampak Kenaikan Suhu Bumi Ciptakan Banyak Penyakit Baru
Juru Bicara Presidensi G20 Indonesia Maudy Ayunda mengungkapkan dampak kenaikan suhu bumi akibat perubahan iklim akan menciptakan banyak penyakit baru. FOTO/Istimewa
A A A
JAKARTA - Juru Bicara Presidensi G20 Indonesia Maudy Ayunda mengungkapkan dampak kenaikan suhu bumi akibat perubahan iklim akan menciptakan banyak penyakit baru.

"Studi terbaru menyebutkan, suhu tahunan diperkirakan naik hingga 1,5 derajat celcius selama 5 tahun ke depan," kata dia saat Konferensi Pers Presidensi G20 Indonesia, di akun youtube Sekretariat Presiden, di Jakarta, Kamis (12/5/2022).



Menurut dia, laporan tersebut dilansir dari berbagai studi terbaru yang telah dikemukakan oleh 30 badan ilmiah dan akademi sains nasional dari negara-negara G8. Sebab itu, transisi energi global yang berkelanjutan dan berkesinambungan merupakan prioritas pembahsan Presidensi G20 Indonesia.

"Kita semua pasti merasakan dampak dari isu ini, dimana suhu semakin memanas setiap tahunnya. Untuk itu, diharapkan tercapainya kesepakatan dalam mempercepat dan memperkuat transisi energi global yang berkelanjutan dan berkesinambungan," tambahnya.

Berdasarkan pernyataan WHO perubahan iklim merupakan ancaman terbesar kesehatan global di abad 21 dan menyebabkan munculnya banyak penyakit baru. Organisasi Kesehatan Dunia telah menyebutkan bahwa perubahan iklim merupakan ancaman terbesar kesehatan global di abad 21.

"Munculnya banyak penyakit baru hingga menyebabkan pandemi di seluruh dunia termasuk indonesia adalah satu dampak nyata dari perubahan iklim. Untuk itu, ancaman serius ini perlu ditangani bersama dalam presidensi G20," ucapnya.



Dia mengatakan aktivitas manusia telah berdampak luas pada kerusakan atmosfer, laut, kriosfer, dan biosfer yang kemudian mengakibatkan kerugian dan kerusakan alam permanen di muka bumi yang kemudian akan ditanggung oleh kita sendiri. Namun, masyarakat bisa turut berkontribusi dalam transisi energi berkelanjutan ini.

"Sebagai masyarakat, kita juga dapat mengambil peran dalam transisi energi berkelanjutan ini, aktifitas seperti menggunakan transportasi umum dapat mengurangi emisi gas uap" ucapnya.

(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2116 seconds (0.1#10.140)