Ini Jurus Indonesia Tarik Investor Kembangkan Gas di Indonesia

Minggu, 15 Mei 2022 - 18:00 WIB
loading...
Ini Jurus Indonesia Tarik Investor Kembangkan Gas di Indonesia
Pemerintah mengajak investor untuk menggarap potensi gas di Indonesia. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Indonesia tercatat memiliki total cadangan gas sebesar 62,39 TSCF tersebar di seluruh wilayah. Potensi yang besar ini dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekaligus mengembangkan energi bersih dan mencapai target net zero emission (NZE) 2060 .



Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan, pemerintah mengundang semua calon investor untuk berkontribusi dalam mengembangkan cadangan gas. Pemerintah telah melakukan beberapa langkah mulai dari memberi izin hingga insentif.

“Pemerintah menawarkan kemudahan berusaha dan fasilitas pendukung bagi investor, mulai dari regulasi, perizinan, hingga insentif fiskal dan nonfiskal,” paparnya, dikutip Minggu (15/5/2022).

Saat ini konsumen gas terbesar di Indonesia adalah industri, listrik, dan pupuk. Sementara itu, sekitar 22,57% diekspor dalam bentuk LNG, dan 13,13% diekspor melalui pipa. Total konsumsi gas mencapai 5.734,43 BBUTD.

Untuk menjaga ketahanan energi, Indonesia menargetkan produksi gas bumi sebesar 12 BSCFD pada 2030. Berdasarkan Neraca Gas Indonesia, diperkirakan ada potensi surplus untuk memasok kebutuhan industri baru di dalam negeri atau untuk diekspor.

Untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, khususnya untuk industri maupun pembangkit listrik, Pemerintah Indonesia terus meningkatkan pembangunan infrastruktur, misalnya pipa gas. Selain itu, pengembangan pipa LNG skala kecil dan virtual juga penting untuk mengamankan pasokan energi di daerah-daerah tertentu dengan kendala geografis, seperti di pulau-pulau kecil yang tersebar, terutama di bagian timur negara itu.



“Dengan cadangan dan potensi yang melimpah tersebut, membuka pasar gas bumi di Indonesia. Kami menyambut para investor untuk bergabung dalam pengembangan gas di Tanah Air untuk menyediakan pasokan energi yang andal dan pada saat yang sama, untuk mencapai target NZE tahun 2060,” tambah Tutuka.

Secara global, permintaan energi primer akan terus tumbuh hingga tahun 2050, seiring peningkatan jumlah penduduk dan pertumbuhan ekonomi. Di sisi lain, seluruh anggota G20 dan negara-negara lainnya telah menetapkan target pencapaian NZE 2060 agar tetap sejalan dengan tujuan Perjanjian Paris.

“Investasi dalam proyek gas alam perlu ditingkatkan secara global untuk mendorong penggunaan gas alam yang lebih besar. Penting juga untuk mendorong integrasi pasar gas di antara tiga wilayah terbesar gas alam yaitu Asia, Amerika Utara dan Eropa,” katanya.

Dirjen Migas meyakini, kerja sama internasional termasuk melalui G20 akan berkontribusi lebih dalam meningkatkan peran gas untuk mendukung netralitas karbon. Menurut Tutuka, untuk mencapai NZE, setiap negara memiliki pendekatannya sendiri untuk mempromosikan transisi energi bersih.



"Transisi energi bersih harus dilakukan secara komprehensif dalam berbagai tahapan dengan mempertimbangkan daya saing, biaya, ketersediaan dan keberlanjutan untuk memastikan transisi berjalan lancar dan ketahanan energi tidak terganggu," tuturnya.
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1931 seconds (0.1#10.140)