Manfaatkan Literasi Digital untuk Buka Peluang Usaha Baru

JAKARTA - Bank Dunia (World Bank) merilis bahwa Indonesia sedang mengalami digital talent gap atau kesenjangan talenta digital. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) melaporkan guna menutupi gap tersebut membutuhkan 9 juta talenta digital dalam 15 tahun.

Untuk meningkatkan literasi digital ada empat pilar utama yang harus dipenuhi, yaitu digital culture, digital safety, digital ethics, dan digital skills. Tanpa literasi yang baik ruang digital justru berpotensi digunakan untuk tujuan untuk pencurian data pribadi, penipuan e-dagang, dan sebagainya.

"Dunia maya berguna untuk membangun networking membuka peluang usaha dengan memperluas pertemanan," kata anggota Komisi I DPR, Dave Akbarshah Fikarno dalam webinar Aptika Kominfo bertajuk Tetap Sehat dan Cerdas di Dunia Maya, di Jakarta, baru-baru ini.



Sebab itu, Dave mengajak agar agar dunia maya dipergunakan sebaik-baiknya seperti untuk mengembangkan usaha maupun menyebar konten yang bermanfaat. "Gunakan dunia maya dengan sebaik mungkin. Timbulkan efek positif dan beretika," tuturnya.

Menurut dia dunia maya memiliki banyak dampak positif apabila digunakan dengan baik seperti menciptakan perluang usaha. Sebab itu, perlu kerja sama banyak pihak untuk meningkatkan literasi digital masyarakat.
Perkembangan teknologi dan penetrasi internet yang pesat perlu diimbangi dengan perningkatan literasi digital kepada masyarakat. Literasi penting dalam membangun etika dan norma di media sosial.

Baca Juga: Pentingnya Keberadaan Media Alternatif di Tengah Masyarakat Era Digital

"Pikirkan dampak apa yang akan muncul ketika postingan tersebut tersebar di dunia maya. Tentu, jadilah penyebar informasi atau membuat konten yang sehat dan cerdas," jelasnya.