Horor Mencari Rumah Pertama Kini Bisa Sedikit Teratasi

Kamis, 19 Mei 2022 - 00:08 WIB
loading...
Horor Mencari Rumah...
Marine Novita, Country Manager Rumah.com, (kiri) menjelaskan tantangan mencari rumah pertama. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Mencari rumah pertama memang gampang-gampang susah, dan juga butuh keberanian ekstra. Makanya, banyak masyarakat yang masih gagap untuk menentukan pilihan rumah pertamanya.

Rumah.com Consumer Sentiment Study H1 2022 menemukan bahwa 71% orang Indonesia sebenarnya ingin membeli rumah tetapi hanya 27% responden saja yang sudah merasa setengah jalan menuju target yang dituju. Data pemerintah sendiri memperkirakan backlog perumahan masih mencapai 12,75 juta unit.



Marine Novita, Country Manager Rumah.com, menjelaskan tantangan pencari rumah memang bermacam-macam. Beberapa orang memiliki pinjaman lain yang harus dilunasi, ada juga yang pendapatannya bergantung pada komisi penjualan. Berbagai situasi ini mungkin membuat para pencari rumah merasa bingung, kurang percaya diri, dan merasa tidak berbuat apa-apa.

"Tetapi dengan analisa keuangan rumah tangga, serta pengetahuan tentang cara kerja bank dalam memberi pinjaman, kita optimistis bahwa setiap orang bisa memulai langkah mereka menuju rumah idaman,” kata Marine.

Menyikapi sulitnya mencari rumah pertama, Rumah.com menghadirkan program pemberdayaan bertajuk Melangkah Bersama Rumah.com. Dalam program ini, Rumah.com membantu pencari rumah yang terpilih untuk mendapat dukungan berbagai sumber daya berupa kepakaran dan jaringan konsultan properti.



“Kami memahami bahwa perjalanan mencari rumah tidak bisa dianggap enteng. Ini merupakan salah satu keputusan terbesar seseorang dalam hidup, sekaligus juga sering dilihat sebagai puncak pencapaian seseorang. Kami berempati bahwa perjalanan mencari rumah bisa terasa menakutkan, membuat para pencari rumah merasa bingung, ragu, dan tidak tahu harus mulai dari mana,” kata Marine, Rabu (18/5/2022).

Program ini menghadirkan kisah Ibu Erna, seorang ibu tunggal yang sangat ingin 3 anaknya bisa tinggal di rumah milik mereka sendiri. Kisah lainnya adalah Pak Arnold dan istrinya yang bertahun-tahun telah bekerja keras dari satu kota ke kota lain. Mereka kini ingin menetap sedekat mungkin dari sekolah sang buah hati yang memasuki jenjang SD.

Rumah.com memanfaatkan jaringan luas dari 12.500 agen properti dan menunjuk dua spesialis area untuk membantu Ibu Erna dan Pak Arnold menemukan kandidat rumah yang memenuhi kriteria mereka. Pakar hukum dan perencanaan keuangan dari halaman Tanya Rumah.com juga ditunjuk untuk membantu Ibu Erna dan Pak Arnold.

“Sebagai seorang ibu tunggal, saya ingin memberi rasa aman kepada anak-anak saya, tidak ingin mereka merasa kekurangan. Walau sejujurnya, memiliki rumah sendiri rasanya masih seperti mimpi,” cerita Erna.



Sementara itu, Arnold mengisahkan, setelah bertahun-tahun pindah kota untuk mengikuti tuntutan karier, mereka merasa sudah waktunya untuk menetap. Kebetulan anak mereka sekarang sudah memasuki jenjang SD.

"Kami ingin istri dan anak perempuan saya dapat tinggal di lingkungan yang nyaman, akrab, dan dekat dengan sekolah, bahkan sekalipun saya sendiri nanti masih harus berpindah tempat mengikuti penugasan,” tutur Arnold.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1420 seconds (0.1#10.140)