Jelang Sore, Penumpang KRL di Stasiun Manggarai Membeludak
loading...
Tampak antrean penumpang di Stasiun Manggarai. Foto/@jktinfo
A
A
A
JAKARTA - Jika pagi tadi situasi Stasiun Manggarai masih tampak lengang di hari pertama perubahan rute akibat pekerjaan switch over (SO) 5, maka menjelang sore situasinya berubah drastis. Penumpukan penumpang krl commuter line tampak di Stasiun Manggarai menjelang sore hari.
Berdasarkan postingan Instagram @jktinfo pada jam 16.00, Stasiun Manggarai dijejali penumpang dari berbagai rute yang ingin melakukan transit di stasiun tersebut. Tampak penumpang berjubel dan sebagian berteriak karena berebutan untuk melakukan transit ataupun keluar stasiun.
Antrean penumpang yang mengular juga terlihat di dekat eskalator. Mereka menunggu giliran untuk memasuki beberapa peron.
Menanggapi foto dan video tentang kondisi Stasiun Manggarai, Vice President (VP) Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengatakan penumpukan terjadi karena adanya transit penumpang dari rute menuju Bogor.
![Jelang Sore, Penumpang KRL di Stasiun Manggarai Membeludak]()
Penumpang mengantre menaiki eskalator di Stasiun Manggarai. Foto/@jktinfo
“Kenaikan dan penurunan yang kami prediksi itu di angka 1-3%, karena jumlah orang yang transit sebelumnya dari Bekasi justru lebih banyak, ini akhirnya lebih sedikit. Tetapi yang dari Bogor, transit yang penumpang lakukan di Manggarai itu ke semua tujuan, karena kereta yang dari Bogor sebenarnya melayani semua tujuan sebelumnya,” Anne Purba di Jakarta, Sabtu (28/5/2022).
Antisipasi penumpukan yang terjadi di Stasiun manggarai dilakukan dengan menyiapkan sekitar 16 untuk stamformasi. Kemudian menyiapkan feder atau kereta luar biasa yang sudah disiapkan di Bukit Duri untuk bisa diakses ke Manggarai.
“Jadi tentu untuk penumpukan ini pasti kita lakukan dengan peningkatan kapasitas, yang bisa dilakukan dengan cara memperkecil headway di jam sibuk,” tambahnya.
Untuk Head way di dalam penanganan SO 5, khusus jalur Bekasi akan ada penambahan jadwal kereta sekitar 20 sampai 30 perjalanan, sehingga head way bisa diperkecil di jam-jam sibuk.
“Ini untuk mengantisipasi adanya transitan dari pengguna commuter dari Bogor yang akan menuju Sudirman, Tanah Abang, Angke sampai Kampung Bandan,” pungkasnya.
Berdasarkan postingan Instagram @jktinfo pada jam 16.00, Stasiun Manggarai dijejali penumpang dari berbagai rute yang ingin melakukan transit di stasiun tersebut. Tampak penumpang berjubel dan sebagian berteriak karena berebutan untuk melakukan transit ataupun keluar stasiun.
Antrean penumpang yang mengular juga terlihat di dekat eskalator. Mereka menunggu giliran untuk memasuki beberapa peron.
Menanggapi foto dan video tentang kondisi Stasiun Manggarai, Vice President (VP) Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengatakan penumpukan terjadi karena adanya transit penumpang dari rute menuju Bogor.
Penumpang mengantre menaiki eskalator di Stasiun Manggarai. Foto/@jktinfo
“Kenaikan dan penurunan yang kami prediksi itu di angka 1-3%, karena jumlah orang yang transit sebelumnya dari Bekasi justru lebih banyak, ini akhirnya lebih sedikit. Tetapi yang dari Bogor, transit yang penumpang lakukan di Manggarai itu ke semua tujuan, karena kereta yang dari Bogor sebenarnya melayani semua tujuan sebelumnya,” Anne Purba di Jakarta, Sabtu (28/5/2022).
Antisipasi penumpukan yang terjadi di Stasiun manggarai dilakukan dengan menyiapkan sekitar 16 untuk stamformasi. Kemudian menyiapkan feder atau kereta luar biasa yang sudah disiapkan di Bukit Duri untuk bisa diakses ke Manggarai.
“Jadi tentu untuk penumpukan ini pasti kita lakukan dengan peningkatan kapasitas, yang bisa dilakukan dengan cara memperkecil headway di jam sibuk,” tambahnya.
Untuk Head way di dalam penanganan SO 5, khusus jalur Bekasi akan ada penambahan jadwal kereta sekitar 20 sampai 30 perjalanan, sehingga head way bisa diperkecil di jam-jam sibuk.
“Ini untuk mengantisipasi adanya transitan dari pengguna commuter dari Bogor yang akan menuju Sudirman, Tanah Abang, Angke sampai Kampung Bandan,” pungkasnya.
(uka)
Lihat Juga :
