Subsidi Minyak Goreng Curah Dicabut Hari Ini, Pedagang Ramal Harganya Bisa Rp20 Ribu

Rabu, 01 Juni 2022 - 17:38 WIB
loading...
Subsidi Minyak Goreng Curah Dicabut Hari Ini, Pedagang Ramal Harganya Bisa Rp20 Ribu
Kebijakan subsidi minyak goreng curah yang ada di pasaran resmi dicabut per hari ini, 1 Juni 2022. Hal ini membuat para pedagang pasar cemas, harga migor curah bisa mahal lagi. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencabut kebijakan subsidi minyak goreng curah yang ada di pasaran. Hal tersebut banyak dikhawatirkan pedagang pasar bakal kembali membuat harga minyak goreng curah kembali naik.

Pantauan MNC Portal, saat ini harga minyak goreng di pasar Pondok Gede, Bekasi Jawa Barat berada di kisaran Rp14 - Rp15 ribu perliternya. Masyarakat yang hendak membeli minyak goreng curah wajib memberikan KTP (Kartu Tanda Penduduk).



Misalnya salah satu pedagang minyak goreng curah di pasar pondok gede, bernama Soleh mengatakan minyak goreng curah bersubsidi dibanderol Rp14 ribu/liter.

"Tapi belinya harus bawa KTP, maksimal 2 per KTP, kalau yang subsidi hanya dijatah 3 djigen," kata Soleh kepada MNC Portal, Rabu (1/6/2022).

Sedangkan untuk minyak goreng non subsidi dibanderol dengan harga Rp17-18 ribu per kilonya. Soleh sengaja menjual minyak goreng curah subsidi dengan satuan perliter, bukan perkilo dengan alasan terbatasnya minyak tersebut yang diberikan.

Soleh mengatakan, adanya kebijakan pencabutan minyak goreng curah bersubsidi ini diperkirakannya bakal membuat harga minyak goreng curah kembali naik jika melihat mekanisme pasar.

"Kita lihat mekanisme pasar, kalau naik sih kayaknya, mungkin pasarannya bisa Rp20 ribu lagi," sambungnya.

Pedagang lain bernama Yono juga mengatakan, hal yang sama, saat ini tokonya menjual minyak goreng curah dengan range harga Rp15 ribu per kilonya. Namun Yono tidak mengetahui bagaimana nanti harganya jika subsidi dari pemerintah bakal dicabut.

"Kalau sekarang belum tahu, kita juga harga berubah-rubah, kalau kebijakannya karena kita di toko jarang lihat berita," sambung Yono.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1321 seconds (0.1#10.140)