Petani Milenial Terbaik, Kementan akan Kukuhkan Young Ambassadors 2022

Kamis, 09 Juni 2022 - 01:36 WIB
loading...
Petani Milenial Terbaik,...
Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi (tengah) berdialog dengan 27 Nominee Young Ambassador dari seluruh Indonesia secara daring.
A A A
JAKARTA - Menyadari tingginya peran SDM pertanian, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo terus mendorong insan pertanian menjadi unggul, profesional dan adaptif. Pasalnya, SDM menjadi kunci pembangunan pertanian untuk menghadapi berbagai tantangan.

“Saat ini sudah saatnya para agen perubahan di bidang pertanian menjadi delegasi di masyarakat. Mereka harus mampu mengubah persepsi anak muda tentang pertanian yang selalu dianggap kotor. Masyarakat luas harus tahu bahwa pertanian itu profesi yang penting di Indonesia,” katanya dalam keterangan tertulisnya Rabu (8/6/2022).

Sejalan dengan hal tersebut, Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya mengubah wajah pertanian menjadi sektor yang menjanjikan, khususnya bagi generasi milenial. Bukan hanya memfasilitasi, melatih serta memberikan kesempatan untuk mengembangkan usahanya, Kementan juga menggelar kontes petani milenial yang dinamai Young Ambassadors.

(Baca juga:Membangkitkan Petani Milenial)

Pada 2022, Kementan bersama Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Service (YESS) membuka kesempatan bagi petani dan wirausahawan muda pertanian berusia 17 hingga 35 tahun untuk mengikuti seleksi Young Ambassadors.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan pada 2022 telah terpilih 27 nominator yang akan mengikuti tahap penjurian dalam ajang bergengsi tersebut.

“Mereka merupakan hasil seleksi dari 50 peserta yang mengikuti bootcamp pada Maret lalu. Nantinya, mereka akan diseleksi kembali hingga hanya 15 peserta yang akan dikukuhkan menjadi Young Ambassador Program YESS Tahun 2022,” katanya di Jakarta, Selasa (7/6/2022) yang dihadiri secara daring oleh 27 Nominee Young Ambassadors 2022.

(Baca juga:Peran Petani Milenial Dongkrak Perekonomian)

Dedi Nursyamsi berharap Young Ambassador yang terpilih nantinya dapat melakukan resonansi bagi kaum milenial dan lingkungan mereka tinggal. “Saya berharap kalian peserta Young Ambassador menjadi petani pengusaha pertanian yang andal. Kalian nantinya harus mampu menginspirasi dan memotivasi kaum muda untuk memasuki sektor pertanian,” pesan Dedi kepada 27 nominator yang tergabung secara online.

Tak hanya menjadi duta program YESS, namun Young Ambassador diharapkan dapat menampilkan peluang usaha pertanian di on-farm, juga off-farm. “Petani milenial mempunyai peran strategis dalam pembangunan pertanian. Apalagi dalam waktu 10 hingga 20 tahun mendatang, pertanian akan berada di tangan generasi muda,” ucapnya.

Karena itu, Dedi Nursyamsi berpesan agar peserta Young Ambassador mempersiapkan diri untuk meningkatkan intelektual tak hanya pada saat penjurian saja, tetapi setelah menjadi Young Ambassador.

(Baca juga:Duta Petani Milenial Jadi Magnet Generasi Milenial)

Kepala Pusat Pendidikan Pertanian BPPSDMP Kementan (Pusdiktan) Idha Widi Arsanti menambahkan kegiatan Young Ambassador merupakan perhelatan pertama. Peserta kali ini merupakan hasil usulan unit pelaksana teknis (UPT) BPPSDMP, Duta Petani Milenial/Duta Petani Andalan (DPM/DPA) dan dinas pertanian di daerah.

“Awalnya ada 50 peserta, tapi setelah bootcamp terpilih 27 nominator yang akan mengikuti tahap selanjutnya,” ujarnya.

Dalam tahap seleksi, kriteria untuk bisa lolos bukan hanya soal skala usaha baik ide konsep usaha dan rencana pengembangan, juga kemampuan komunikasi dan komitmen menjadi Young Ambassadors.

Karena itu lanjut Santi, saat bootcamp, kandidat Young Ambassador mendapatkan pembekalan mengenai pengembangan agribisnis, kemampuan bicara di depan publik, penggunaan media dan kepemimpinan. “Pembekalan tersebut untuk mempersiapkan mereka untuk dapat melaksanakan tugas sebagai Young Ambassadors,” katanya.

Dari 27 nominator terpilih, terdapat tiga nominator yang merupakan petani milenial dari Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). Mereka adalah Hairul Effendi dari Tanah Laut yang merupakan penerima manfaat dari program YESS, Maulana Akbar dari Tapin, salah satu mentor Program YESS di PPIU Kalsel dan Nyke Pebri Dwi salah satu Alumni SMK-PPN Banjarbaru yang sekarang fokus pada tanaman hias.
(dar)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1156 seconds (0.1#10.140)