Dirut Pegadaian: Ingat UMKM Ingat Pegadaian
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Pegadaian terus berkomitmen untuk membantu UMKM naik kelas melalui produk dan layanan yang diberikan. Hal tersebut disampaikan Direktur Utama PT Pegadaian Damar Latri Setiawan dalam webinar “UMKM Siap Eksis di Pasar Global” yang dilaksanakan di The Gade Coffee Sarinah, Rabu (08/06).
Webinar dibuka oleh Direktur Pusat Investasi Pemerintah Ririn Kadariyah sebagai keynote speaker. Dalam webinar tersebut Dirut Pegadaian tampil sebagai narasumber bersama Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Bidang Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan, M. Riza Damanik serta Pengamat Koperasi dan UKM Agus Muharram.
Dalam sambutannya Ririn Kadariyah mengatakan bahwa ekspor UMKM saat ini baru mencapai 15,69 persen. Pencapaian ini masih lebih rendah dibandingkan Thailand 29 persen, Singapura 41 persen dan Tiongkok 60 persen.
“Pemerintah menargetkan, ekspor produk UMKM pada 2024 meningkat jadi 17 persen. Oleh karena itu perlu kerja sama semua pihak untuk berperan aktif mendukung pelaku UMKM dalam mengembangkan bisnisnya”.
Direktur Utama PT Pegadaian Damar Latri Setiawan menyampaikan bahwa Pegadaian terus konsisten memberikan solusi pembiayaan kepada pelaku usaha UMKM melalui produk yang berbasis gadai maupun fidusia. Dalam waktu dekat Pegadaian juga akan menyalurkan KUR Syariah dengan pinjaman sampai dengan Rp10 juta dengan biaya modal 6 persen setahun.
“Penyaluran KUR Syariah ini merupakan salah satu solusi pembiayaan yang sangat kompetitif untuk para pelaku usaha mikro. Hal ini membuktikan komitmen Pegadaian sesuai dengan tagline Mengatasi Masalah Tanpa Masalah. Saya ingin masyarakat Ingat UMKM Ingat Pegadaian”.
Sementara itu Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Bidang Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan, M. Riza Damanik mengatakan bahwa untuk bisa eksis di pasar global, pelaku UMKM harus mempunyai daya juang yang tangguh dan konsisten dalam menyediakan produk yang berkualitas.
“Selain Tangguh dan konsisten, pelaku UMKM juga harus disiplin dalam melakukan pencatatan secara akuntansi. Antara transaksi bisnis dengan transaksi pribadi harus dipisahkan dengan disiplin. Jika hal ini dilakukan, saya yakin para pelaku UMKM akan berkembang dengan pasar yang lebih luas”.
Sedangkan Pengamat Koperasi dan UKM Agus Muharram menyampaikan bahwa institusi jasa keuangan, media massa dan pelaku UMKM harus berkolaborasi agar UMKM semakin maju dan berkembang.
“Industri jasa keuangan seperti Pegadaian harus memberikan akses pembiayaan yang mudah dan terjangkau. Sementara itu media massa mempunyai peran penting dalam menyebarkan informasi tentang produk-produk unggulan yang dihasilkan. Tidak hanya itu, pelaku UMKM juga harus mampu mengoptimalkan penggunaan media sosial untuk memasarkan produk mereka di pasar global”. CM
Webinar dibuka oleh Direktur Pusat Investasi Pemerintah Ririn Kadariyah sebagai keynote speaker. Dalam webinar tersebut Dirut Pegadaian tampil sebagai narasumber bersama Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Bidang Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan, M. Riza Damanik serta Pengamat Koperasi dan UKM Agus Muharram.
Dalam sambutannya Ririn Kadariyah mengatakan bahwa ekspor UMKM saat ini baru mencapai 15,69 persen. Pencapaian ini masih lebih rendah dibandingkan Thailand 29 persen, Singapura 41 persen dan Tiongkok 60 persen.
“Pemerintah menargetkan, ekspor produk UMKM pada 2024 meningkat jadi 17 persen. Oleh karena itu perlu kerja sama semua pihak untuk berperan aktif mendukung pelaku UMKM dalam mengembangkan bisnisnya”.
Direktur Utama PT Pegadaian Damar Latri Setiawan menyampaikan bahwa Pegadaian terus konsisten memberikan solusi pembiayaan kepada pelaku usaha UMKM melalui produk yang berbasis gadai maupun fidusia. Dalam waktu dekat Pegadaian juga akan menyalurkan KUR Syariah dengan pinjaman sampai dengan Rp10 juta dengan biaya modal 6 persen setahun.
“Penyaluran KUR Syariah ini merupakan salah satu solusi pembiayaan yang sangat kompetitif untuk para pelaku usaha mikro. Hal ini membuktikan komitmen Pegadaian sesuai dengan tagline Mengatasi Masalah Tanpa Masalah. Saya ingin masyarakat Ingat UMKM Ingat Pegadaian”.
Sementara itu Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Bidang Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan, M. Riza Damanik mengatakan bahwa untuk bisa eksis di pasar global, pelaku UMKM harus mempunyai daya juang yang tangguh dan konsisten dalam menyediakan produk yang berkualitas.
“Selain Tangguh dan konsisten, pelaku UMKM juga harus disiplin dalam melakukan pencatatan secara akuntansi. Antara transaksi bisnis dengan transaksi pribadi harus dipisahkan dengan disiplin. Jika hal ini dilakukan, saya yakin para pelaku UMKM akan berkembang dengan pasar yang lebih luas”.
Sedangkan Pengamat Koperasi dan UKM Agus Muharram menyampaikan bahwa institusi jasa keuangan, media massa dan pelaku UMKM harus berkolaborasi agar UMKM semakin maju dan berkembang.
“Industri jasa keuangan seperti Pegadaian harus memberikan akses pembiayaan yang mudah dan terjangkau. Sementara itu media massa mempunyai peran penting dalam menyebarkan informasi tentang produk-produk unggulan yang dihasilkan. Tidak hanya itu, pelaku UMKM juga harus mampu mengoptimalkan penggunaan media sosial untuk memasarkan produk mereka di pasar global”. CM
(ars)