Roadshow Forum B20 Sampai ke Kanada, Bahas Peningkatan Investasi dan Kerjasama Dagang
loading...
A
A
A
OTTAWA - Kamar Dagang dan Industri Indonesia ( Kadin ) yang memimpin Forum B20 Indonesia, berkunjung ke Kanada guna meningkatkan investasi serta penguatan kerja sama bilateral dalam bidang perdagangan, kesehatan, digital dan transisi energi. Mengangkat tema “Recover Together, Recover Stronger”, Indonesia ditunjuk sebagai Presidensi untuk Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 ke-17 yang akan diselenggarakan di Bali pada 13-14 November 2022.
Bersamaan dengan itu, Kadin memimpin forum B20. Business Twenty atau B20 adalah forum dialog resmi komunitas bisnis global dalam rangka Presidensi G20 Indonesia. Melalui kehadiran para pelaku bisnis internasional dan CEO global di penjuru dunia, B20 mencerminkan peran sektor swasta sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi yang kuat, berkelanjutan dan seimbang.
Sebagai bagian dari agenda, forum B20 melakukan perjalanan roadshow ke negara-negara anggota G20, termasuk Kanada. Roadshow ini bertujuan membahas potensi kolaborasi, percepatan kerja sama dan kurasi kebijakan yang selanjutnya akan dibahas lebih lanjut pada KTT G20.
Dalam lawatan ke Kanada, hadir jajaran delegasi pengurus Kadin Indonesia antara lain yaitu, Arsjad Rasjid Ketua Umum Kadin, Shinta W. Kamdani Ketua B20 yang juga Wakil Ketua Umum (WKU) Kadin Koordinator Bidang Kemaritiman, Investasi dan Luar Negeri, Bernardino M. Vega Wakil Ketua Umum (WKU) Kadin Bidang Hubungan Internasional, Diono Nurjadin Ketua Kadin Komite Tetap Amerika, Anne Patricia Sutanto Ketua Kadin Komite Tetap Perjanjian Internasional dan Millie Lukito Ketua Kadin Komite Bilateral Indonesia – Kanada.
Mereka bertemu langsung para komunitas bisnis dan pimpinan perusahaan Kanada guna membahas lebih jauh potensi kolaborasi masa depan antara Indonesia dan Kanada. Pertemuan ini dipimpin dan difasilitasi langsung oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Kanada, Daniel Tumpal Simanjuntak.
Dalam pernyataannya, Ketua Penyelenggara B20 Indonesia, Shinta Kamdani yang juga Wakil Ketua Umum (WKU) Kadin Koordinator Bidang Kemaritiman, Investasi dan Luar Negeri mengungkapkan, pertemuan ini merupakan bagian dari rangkaian perjalanan pengurus Kadin Indonesia ke Amerika Serikat dan Kanada, untuk lebih meningkatkan peluang investasi serta memperkuat hubungan bilateral perdagangan yang telah terjalin baik selama ini.
“Sebagai forum dialog resmi G20 dengan komunitas bisnis global, B20 Indonesia akan merumuskan rekomendasi kebijakan global pada aspek transisi energi dan keuangan berkelanjutan. Kami juga berupaya mendorong negara maju dan berkembang untuk berbagi teknologi secara kolaboratif dan mengembangkan infrastruktur berkelanjutan guna memastikan kecepatan transisi net-zero emission yang merata di seluruh dunia,” jelas Shinta W. Kamdani yang juga CEO Sintesa Grup.
Pada kesempatan itu pula, Ketua Kadin Komite Bilateral Indonesia-Kanada, Millie Lukito menjelaskan “Kanada telah berinvestasi besar-besaran di Indonesia. Beberapa jalan raya kita bisa dibuat karena investasi mereka. Jadi, Kadin Indonesia mengunjungi komunitas bisnis di Kanada merupakan wujud apresiasi sekaligus untuk menunjukkan betapa pentingnya keberadaan mereka bagi Indonesia.”
Selaras dengan isu-isu prioritas yang diangkat pada tahun ini, forum B20 fokus membahas bagaimana Indonesia dan Kanada dapat berkolaborasi bersama dalam tiga sektor strategis: Kesehatan Global, Transformasi Digital, dan Transisi Energi.
Di bidang kesehatan global, Kanada memiliki program pendidikan unggulan yang menduduki peringkat 5 dunia untuk perawat atau tenaga kesehatan. Hal ini dapat membantu Indonesia dalam membangun sistem perawatan kesehatan yang lebih baik dengan mengirimkan perawat ke Kanada untuk dilatih, usai mereka menyelesaikan pelatihan dapat kembali ke Indonesia membawa pengetahuan dan keterampilan.
Diyakini ini akan menjadi kesempatan luar biasa bagi Indonesia untuk meningkatkan dan memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat luas.
Sementara itu, dengan agenda transformasi digital, Kanada memiliki departemen penelitian terbaik untuk kecerdasan buatan di University of Toronto, yang baru-baru ini menjalin kerjasama dengan Uber salah satu layanan transportasi online di Amerika Serikat untuk membuat mobil tanpa pengemudi.
Berdasarkan hal tersebut, Indonesia berharap Kanada dapat membantu Indonesia mengintegrasikan kecerdasan buatan dengan sistem yang ada di Indonesia, seperti layanan BPJS Kesehatan. Dalam upaya menjadikan Indonesia sebagai negara berkembang yang tidak berkontribusi pada polusi jenis apa pun, transisi energi menjadi salah satu agenda yang juga didiskusikan dengan komunitas bisnis di Kanada.
Indonesia menyadari sangat perlu untuk mulai bergerak dalam menerapkan energi hijau, seperti yang telah dilakukan sebagian besar negara maju. Namun, mencapai tujuan ini, diperlukan anggaran tertentu untuk menciptakan transisi yang adil dan seimbang. Melihat Kanada lebih berpengalaman di bidang ini, Indonesia berharap Kanada dapat membimbing dan membantu terwujudnya transisi ini.
Lebih lanjut, hubungan Indonesia dan Kanada dapat diperluas di luar ketiga agenda tersebut. Saat ini, Indonesia sedang berupaya mencapai kesepakatan dengan Kanada untuk Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).
Perjanjian perdagangan komprehensif antara Kanada dan Indonesia ini akan memfasilitasi peluang baru bagi investasi bisnis Kanada, dengan menghilangkan atau mengurangi berbagai hambatan tarif dan non-tarif serta membangun ekosistem perdagangan dan investasi yang lebih terbuka, transparan dan dapat diprediksi.
Masih dalam rangkaian kegiatan “B20 Roadshow and Bilateral Visit” ke Kanada, delegasi KadinIndonesia juga berkesempatan melakukan pertemuan langsung dengan Wakil Menteri Perdagangan Internasional Kanada David Morrison. Dilanjutkan pertemuan dengan tujuh senator anggota legislatif Kanada, bertempat di gedung parlemen Ottawa, Kanada.
Dari hasil pertemuan Kadin Indonesia tersebut, semakin memperkuat komitmen perjanjian kemitraan komprehensif Indonesia – Kanada di bidang perdagangan barang, jasa, investasi serta kerja sama ekonomi. Untuk itu diperlukan tak hanya dukungan pemerintah, tapi juga peran serta dan dorongan aktif dari sektor swasta serta pelaku usaha dari masing-masing pihak dalam memanfaatkan peluang investasi yang ada. Sehingga kedua negara dapat tumbuh bersama meraih kemajuan dan kesejahteraan ekonomi di masa depan.
Bersamaan dengan itu, Kadin memimpin forum B20. Business Twenty atau B20 adalah forum dialog resmi komunitas bisnis global dalam rangka Presidensi G20 Indonesia. Melalui kehadiran para pelaku bisnis internasional dan CEO global di penjuru dunia, B20 mencerminkan peran sektor swasta sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi yang kuat, berkelanjutan dan seimbang.
Sebagai bagian dari agenda, forum B20 melakukan perjalanan roadshow ke negara-negara anggota G20, termasuk Kanada. Roadshow ini bertujuan membahas potensi kolaborasi, percepatan kerja sama dan kurasi kebijakan yang selanjutnya akan dibahas lebih lanjut pada KTT G20.
Dalam lawatan ke Kanada, hadir jajaran delegasi pengurus Kadin Indonesia antara lain yaitu, Arsjad Rasjid Ketua Umum Kadin, Shinta W. Kamdani Ketua B20 yang juga Wakil Ketua Umum (WKU) Kadin Koordinator Bidang Kemaritiman, Investasi dan Luar Negeri, Bernardino M. Vega Wakil Ketua Umum (WKU) Kadin Bidang Hubungan Internasional, Diono Nurjadin Ketua Kadin Komite Tetap Amerika, Anne Patricia Sutanto Ketua Kadin Komite Tetap Perjanjian Internasional dan Millie Lukito Ketua Kadin Komite Bilateral Indonesia – Kanada.
Mereka bertemu langsung para komunitas bisnis dan pimpinan perusahaan Kanada guna membahas lebih jauh potensi kolaborasi masa depan antara Indonesia dan Kanada. Pertemuan ini dipimpin dan difasilitasi langsung oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Kanada, Daniel Tumpal Simanjuntak.
Dalam pernyataannya, Ketua Penyelenggara B20 Indonesia, Shinta Kamdani yang juga Wakil Ketua Umum (WKU) Kadin Koordinator Bidang Kemaritiman, Investasi dan Luar Negeri mengungkapkan, pertemuan ini merupakan bagian dari rangkaian perjalanan pengurus Kadin Indonesia ke Amerika Serikat dan Kanada, untuk lebih meningkatkan peluang investasi serta memperkuat hubungan bilateral perdagangan yang telah terjalin baik selama ini.
“Sebagai forum dialog resmi G20 dengan komunitas bisnis global, B20 Indonesia akan merumuskan rekomendasi kebijakan global pada aspek transisi energi dan keuangan berkelanjutan. Kami juga berupaya mendorong negara maju dan berkembang untuk berbagi teknologi secara kolaboratif dan mengembangkan infrastruktur berkelanjutan guna memastikan kecepatan transisi net-zero emission yang merata di seluruh dunia,” jelas Shinta W. Kamdani yang juga CEO Sintesa Grup.
Pada kesempatan itu pula, Ketua Kadin Komite Bilateral Indonesia-Kanada, Millie Lukito menjelaskan “Kanada telah berinvestasi besar-besaran di Indonesia. Beberapa jalan raya kita bisa dibuat karena investasi mereka. Jadi, Kadin Indonesia mengunjungi komunitas bisnis di Kanada merupakan wujud apresiasi sekaligus untuk menunjukkan betapa pentingnya keberadaan mereka bagi Indonesia.”
Selaras dengan isu-isu prioritas yang diangkat pada tahun ini, forum B20 fokus membahas bagaimana Indonesia dan Kanada dapat berkolaborasi bersama dalam tiga sektor strategis: Kesehatan Global, Transformasi Digital, dan Transisi Energi.
Di bidang kesehatan global, Kanada memiliki program pendidikan unggulan yang menduduki peringkat 5 dunia untuk perawat atau tenaga kesehatan. Hal ini dapat membantu Indonesia dalam membangun sistem perawatan kesehatan yang lebih baik dengan mengirimkan perawat ke Kanada untuk dilatih, usai mereka menyelesaikan pelatihan dapat kembali ke Indonesia membawa pengetahuan dan keterampilan.
Diyakini ini akan menjadi kesempatan luar biasa bagi Indonesia untuk meningkatkan dan memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat luas.
Sementara itu, dengan agenda transformasi digital, Kanada memiliki departemen penelitian terbaik untuk kecerdasan buatan di University of Toronto, yang baru-baru ini menjalin kerjasama dengan Uber salah satu layanan transportasi online di Amerika Serikat untuk membuat mobil tanpa pengemudi.
Berdasarkan hal tersebut, Indonesia berharap Kanada dapat membantu Indonesia mengintegrasikan kecerdasan buatan dengan sistem yang ada di Indonesia, seperti layanan BPJS Kesehatan. Dalam upaya menjadikan Indonesia sebagai negara berkembang yang tidak berkontribusi pada polusi jenis apa pun, transisi energi menjadi salah satu agenda yang juga didiskusikan dengan komunitas bisnis di Kanada.
Indonesia menyadari sangat perlu untuk mulai bergerak dalam menerapkan energi hijau, seperti yang telah dilakukan sebagian besar negara maju. Namun, mencapai tujuan ini, diperlukan anggaran tertentu untuk menciptakan transisi yang adil dan seimbang. Melihat Kanada lebih berpengalaman di bidang ini, Indonesia berharap Kanada dapat membimbing dan membantu terwujudnya transisi ini.
Lebih lanjut, hubungan Indonesia dan Kanada dapat diperluas di luar ketiga agenda tersebut. Saat ini, Indonesia sedang berupaya mencapai kesepakatan dengan Kanada untuk Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).
Perjanjian perdagangan komprehensif antara Kanada dan Indonesia ini akan memfasilitasi peluang baru bagi investasi bisnis Kanada, dengan menghilangkan atau mengurangi berbagai hambatan tarif dan non-tarif serta membangun ekosistem perdagangan dan investasi yang lebih terbuka, transparan dan dapat diprediksi.
Masih dalam rangkaian kegiatan “B20 Roadshow and Bilateral Visit” ke Kanada, delegasi KadinIndonesia juga berkesempatan melakukan pertemuan langsung dengan Wakil Menteri Perdagangan Internasional Kanada David Morrison. Dilanjutkan pertemuan dengan tujuh senator anggota legislatif Kanada, bertempat di gedung parlemen Ottawa, Kanada.
Dari hasil pertemuan Kadin Indonesia tersebut, semakin memperkuat komitmen perjanjian kemitraan komprehensif Indonesia – Kanada di bidang perdagangan barang, jasa, investasi serta kerja sama ekonomi. Untuk itu diperlukan tak hanya dukungan pemerintah, tapi juga peran serta dan dorongan aktif dari sektor swasta serta pelaku usaha dari masing-masing pihak dalam memanfaatkan peluang investasi yang ada. Sehingga kedua negara dapat tumbuh bersama meraih kemajuan dan kesejahteraan ekonomi di masa depan.
(akr)