Dorong Digitalisasi Produk, Sandiaga Uno: Pelaku Ekraf Mandalika Harus Gali Unique Selling Point!

Rabu, 15 Juni 2022 - 20:52 WIB
loading...
Dorong Digitalisasi...
Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan pelaku ekonomi kreatif harus memiliki unique selling point produk saat memasuki ekosistem ekonomi digital. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan pelaku ekonomi kreatif (ekraf) di Mandalika, Nusa Tenggara Barat, harus dapat menggali unique selling point produk terutama saat masuk ke dalam ekosistem ekonomi digital. Sehingga produk yang dihadirkan dapat meningkatkan minat masyarakat membeli sebuah produk dan menarik para investor.



Menparekraf Sandiaga saat hadir dalam kegiatan “Pitching Wirausaha Digital Mandiri Ekonomi Kreatif (Widuri Ekraf) di Lombok” yang diinisiasi Kemenparekraf/Baparekraf secara hybrid, Rabu (15/6/2022), mengatakan, dalam membeli sebuah produk ekonomi kreatif para konsumen tentu memperhatikan beberapa hal. Seperti harga, keuntungan yang ditawarkan, hingga tingkat popularitas produk, sehingga unique selling point memiliki peran penting dalam kehadiran suatu produk.

“Bentuk unique selling point yang ditawarkan bisa berupa pemberian label nama brand,” kata Menparekraf Sandiaga.

Pelaku ekonomi kreatif juga dituntut untuk lebih inovatif, adaptif, berani mengambil risiko, dan memiliki soft skill yang mumpuni. Apalagi dengan adanya pandemi Covid-19 mendorong digitalisasi semakin cepat.

“Pelaku usaha tentu tidak menjadi kaum rebahan, tetapi menjadi agen perubahan dengan mengambil risiko, mindset untuk bisa memulai usaha dan keluar dari zona nyaman serta pelajari segalanya dengan komprehensif. Kemudian soft skill menjadi entrepreneur penting dilakukan, terutama cara atau teknik berkomunikasi, bernegosiasi dan berpromosi sehingga kita bisa mencapai usaha yang terus berkembang,” kata Menparekraf.

Dikatakan Menparekraf Sandiaga bahwa kontribusi ekonomi kreatif khususnya UMKM dalam PDB (Produk Domestik Bruto) nasional sudah menembus 60% dan akan menuju 65% di tahun 2024/2025.

"PDB UMKM sekarang sudah mencapai Rp1.154,4 triliun untuk ekonomi kreatif. Data tersebut menunjukkan tren yang positif. Walaupun mengalami penurunan saat Covid-19," jelas Sandiaga.



Kendati demikian, masih ada tantangan yang perlu diselesaikan. Menparekraf menjabarkan masih terdapat 77,3% UMKM belum terdigitalisasi, 83,32% belum berbadan hukum, 89% belum memiliki merek atau brand, dan Hak Kekayaan Intelektual. Kemudian 92,4% masih menggunakan modal sendiri atau belum mendapat akses pembiayaan, dan 92,6% penghasilannya di bawah Rp1 juta per hari.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1902 seconds (0.1#10.140)