Permudah Terbang di Masa Pandemi, AP I Uji Coba Aplikasi Travelation

Kamis, 25 Juni 2020 - 11:39 WIB
loading...
Permudah Terbang di...
Angkasa Pura II mengujicoba aplikasi Travelation di 19 bandara yang dikelolanya. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - PT Angkasa Pura II (Persero) melakukan uji coba pengujian aplikasi Travelation yang merupakan aplikasi pengecekan digital dokumen penerbangan penumpang pesawat di tengah masa adaptasi kebiasaan baru. Saat ini Travelation telah digunakan dalam rangka uji coba di 19 bandara yang dikelola perseroan.

President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan, uji coba dilakukan guna menyosialisasikan penggunaan dan mendengar berbagai masukan dari penumpang pesawat di wilayah operasional PT Angkasa Pura II.

"Travelation pertama kali diuji coba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada bulan lalu, dan kini sudah dilakukan uji coba di 19 bandara PT Angkasa Pura II. Penumpang pesawat menyambut baik Travelation karena dapat membuat prosedur penerbangan yang ketat dapat dijalankan dengan sederhana, di mana sampai saat ini jumlah pengguna yang melakukan registrasi di Travelation mencapai 15.000 pengguna," ujar Awalludin di Jakarta, Kamis (25/6/2020).

Seperti diketahui, saat ini dokumen perjalanan yang dibutuhkan calon penumpang pesawat untuk diizinkan terbang adalah identitas diri seperti KTP, tiket penerbangan, dan surat hasil rapid test (berlaku maksimal 3 hari pada keberangkatan) atau PCR test (berlaku maksimal 7 hari pada keberangkatan).

(Baca Juga: AP II Perkuat Kolaborasi Rampungkan Tiga Isu Bisnis Penerbangan)

Calon penumpang pesawat dapat mengunggah (upload) ketiga dokumen tersebut ke aplikasi Travelation melalui travelation.angkasapura2.co.id untuk dilakukan pengecekan secara digital oleh administrator. Setelah dilakukan pengecekan, calon penumpang akan mendapat QR Code untuk kemudian diverifikasi di bandara PT Angkasa Pura II.

"Proses pengecekan secara digital ini dapat mempersingkat waktu di bandara, di mana antrean panjang di bandara dapat dihindari. Prosedur penerbangan tetap diberlakukan secara ketat, namun bisa dijalani secara lebih sederhana. Pada masa uji coba ini, surat asli hasil PCR test atau rapid test juga masih akan diverifikasi di terminal keberangkatan," jelas Awaluddin.

Aplikasi Travelation juga terhubung dengan e-HAC (Health Alert Card) yang harus diisi oleh penumpang pesawat dan dicek secara digital oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kementerian Kesehatan (KKP Kemenkes). Selain itu, aplikasi PeduliLindungi juga terhubung dengan Travelation.

Adapun sesuai Surat Edaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 No. 07/2020, penumpang pesawat juga wajib mengunduh aplikasi PeduliLindungi dalam melakukan perjalanan.

Kehadiran Travelation mendapat dukungan asosiasi yang menaungi maskapai nasional, yaitu Indonesia National Air Carriers Association (INACA). Ketua INACA Denon Prawiraatmadja mengatakan, Travelation merupakan salah satu solusi menumbuhkan kepercayaan penumpang pesawat di tengah pandemi.

"Prosedur harus kita jalani tanpa terkecuali guna mengedepankan aspek kesehatan di sektor penerbangan. Maskapai melihat Travelation ini merupakan solusi supaya penumpang mudah ketika menjalani prosedur tersebut," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Utama Citilink Indonesia Juliandra Nurtjahjo menuturkan kelancaran penerbangan dan aspek pelayanan kepada penumpang dapat tetap terjaga dengan adanya Travelation.

"Customer experience sangat penting di dunia penerbangan. Kami percaya Travelation dapat menjaga customer experience di titik keberangkatan sehingga penumpang pesawat pun dapat memenuhi prosedur dengan baik," jelasnya.

(Baca Juga: Ini Jurus AP II Jaga Bisnis dan Operasional 19 Bandara di Tengah Covid-19)

Lebih lanjut, Muhammad Awaluddin menuturkan aplikasi Travelation merupakan salah satu bentuk dari pemanfaatan teknologi yang dilakukan PT Angkasa Pura II dalam menghadapi tantangan pandemi global COVID-19.

"Digitaliasi menjadi hal yang sangat penting dan tidak bisa dihindari di tengah pandemi COVID-19. PT Angkasa Pura II sendiri sudah sekitar 4 tahun lalu memulai transformasi digital pada aspek operasional dan pelayanan sehingga kami sudah siap memunculkan inovasi baru berbasis digital untuk menghadapi pandemi ini," katanya.

Dia mengatakan, Travelation ke depannya bukan hanya digunakan bagi penumpang pesawat saja namun juga dikembangkan sebagai terminal access control berupa Airport ID bagi pekerja bandara dan pengunjung bandara untuk mendukung prinsip keamanan, keselamatan, pelayanan dan pemenuhan prosedur termasuk di tengah pandemi.
(fai)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1873 seconds (0.1#10.140)