Konsisten Tebar Manfaat, Realisasi CSR PLN UIP Sulawesi Capai Rp1,2 Miliar
loading...
A
A
A
MAKASSAR - PT PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Sulawesi secara konsisten memberikan kontribusi kepada masyarakat, baik melalui pembangunan infrastruktur kelistrikan hingga program tanggung jawab sosial atau Corporate Social Responcibility (CSR).
Dari sisi program tanggung jawab sosial tercermin dari realisasi yang telah mencapai 85 persen. Dari 25 program yang dicanangkan PLN UIP Sulawesi, 24 diantaranya tengah berjalan dengan realisasi anggaran sebesar Rp1,2 miliar dari target Rp1,4 miliar.
Hal itu diungkapkan oleh Manager Perizinan dan Komunikasi PLN Unit Sulsel M Syukur Latif saat diskusi tentang pekerjaan yang telah Energize dan Rencana Pembangunan Kelistrikan yang berlangsung di salah satu cafe, Makassar, Senin (27/6/2022).
"Ada 25 program dari target Rp1,4 miliar pada tahun 2022 sampai bulan Juni. Jadi tinggal program pengukuran dampak dari seluruh program TJSL yang telah tersalurkan kepada masyarkat. Program penyerahan paling terakhir itu di Masamba ada pelatihan guru PAUD,” urai M Syukur Latif.
Pada kegiatan diskusi itu, PLN UIP Sulawesi juga memaparkan empat program prioritas, baik dari sektor pendidikan, pengembangan UMKM, lingkungan, dan program Creating Shared Value (CSV), sebagai bagian dari program bantuan kepada masyarakat.
Menurut M Syukur Latif, ak hanya fokus pada pembangunan kelistrikan, PLN UIP Sulawesi juga terus berupaya meningkatkan produktivitas petani dengan memberikan dukungan di berbagai sektor untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai program CSR.
“Jadi kita Prioritas program pendidikan pengembangan UMKM, Lingkungan, dan program CSV Creating Share Value jadi saling berbagi manfaat baik untuk PLN dan juga untuk masyarakat,” katanya.
Selanjutnya, untuk perkembangunan pembangunan infrastruktur kelistrikan, PLN UIP Sulawesi kembali berhasil merampungkan Gardu Induk (GI) dan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) yang menghubungkan GI 150kV PLTMG Baubau ke GI 150kV Baubau.
Hadirnya infrastruktur itu akan memaksimalkan penyaluran daya dari pembangkit PLTU Baruta dan PLTMG Baubau sehingga evakuasi dayanya dapat meningkatkan keandalan Pulau Buton dan mendukung eco wisata di sana.
Rencananya, dalam waktu dekat jaringan yang menghubungkan Raha dan Baubau juga segera rampung, sehingga akan ada interkoneksi dari Pulau Buton ke Pulau Muna di Sulawesi Tenggara.
"Kita memaksimalkan daya pembangkit di Bau-bau, karena selama ini daya pembangkit disalurkan melalui sistem 20 kV dan kita membuat jalur 150 kV agar lebih andal dan pekerjaan yang belum lama ini energize adalah Jaringan Wotu-Masamba itu di pertengahan bulan ini," jelasnya.
Menurut M Syukur Latif, walnya Kabupaten Luwu timur disuplai melalui dua Gardu Induk Palopo dan Wotu karena jarak yang terlalu jauh dari pusat beban kurang andal pada jaringan 20kV maka dibangun GI di Masamba agar pelayanan kepada pelanggan terus membaik.
Untuk CSR ini masyarakat diharap dapat merasakan manfaat pembangunan secara lansung baik dari keahlian atau modal sehingga terperhatikan. Ke depan, baik dari segi kelistrikan dan sumber daya manusia yang ada di sekitaran pembangunan tersebut dapat bersinergi.
"Kita mengunakan tenaga lokal setempat untuk pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan agar membantu perekonomian di lokasi pembangunan baik SUTT dan Gardu Induk," tegas Syukur.
Dari sisi program tanggung jawab sosial tercermin dari realisasi yang telah mencapai 85 persen. Dari 25 program yang dicanangkan PLN UIP Sulawesi, 24 diantaranya tengah berjalan dengan realisasi anggaran sebesar Rp1,2 miliar dari target Rp1,4 miliar.
Hal itu diungkapkan oleh Manager Perizinan dan Komunikasi PLN Unit Sulsel M Syukur Latif saat diskusi tentang pekerjaan yang telah Energize dan Rencana Pembangunan Kelistrikan yang berlangsung di salah satu cafe, Makassar, Senin (27/6/2022).
"Ada 25 program dari target Rp1,4 miliar pada tahun 2022 sampai bulan Juni. Jadi tinggal program pengukuran dampak dari seluruh program TJSL yang telah tersalurkan kepada masyarkat. Program penyerahan paling terakhir itu di Masamba ada pelatihan guru PAUD,” urai M Syukur Latif.
Pada kegiatan diskusi itu, PLN UIP Sulawesi juga memaparkan empat program prioritas, baik dari sektor pendidikan, pengembangan UMKM, lingkungan, dan program Creating Shared Value (CSV), sebagai bagian dari program bantuan kepada masyarakat.
Menurut M Syukur Latif, ak hanya fokus pada pembangunan kelistrikan, PLN UIP Sulawesi juga terus berupaya meningkatkan produktivitas petani dengan memberikan dukungan di berbagai sektor untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai program CSR.
“Jadi kita Prioritas program pendidikan pengembangan UMKM, Lingkungan, dan program CSV Creating Share Value jadi saling berbagi manfaat baik untuk PLN dan juga untuk masyarakat,” katanya.
Selanjutnya, untuk perkembangunan pembangunan infrastruktur kelistrikan, PLN UIP Sulawesi kembali berhasil merampungkan Gardu Induk (GI) dan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) yang menghubungkan GI 150kV PLTMG Baubau ke GI 150kV Baubau.
Hadirnya infrastruktur itu akan memaksimalkan penyaluran daya dari pembangkit PLTU Baruta dan PLTMG Baubau sehingga evakuasi dayanya dapat meningkatkan keandalan Pulau Buton dan mendukung eco wisata di sana.
Rencananya, dalam waktu dekat jaringan yang menghubungkan Raha dan Baubau juga segera rampung, sehingga akan ada interkoneksi dari Pulau Buton ke Pulau Muna di Sulawesi Tenggara.
"Kita memaksimalkan daya pembangkit di Bau-bau, karena selama ini daya pembangkit disalurkan melalui sistem 20 kV dan kita membuat jalur 150 kV agar lebih andal dan pekerjaan yang belum lama ini energize adalah Jaringan Wotu-Masamba itu di pertengahan bulan ini," jelasnya.
Menurut M Syukur Latif, walnya Kabupaten Luwu timur disuplai melalui dua Gardu Induk Palopo dan Wotu karena jarak yang terlalu jauh dari pusat beban kurang andal pada jaringan 20kV maka dibangun GI di Masamba agar pelayanan kepada pelanggan terus membaik.
Untuk CSR ini masyarakat diharap dapat merasakan manfaat pembangunan secara lansung baik dari keahlian atau modal sehingga terperhatikan. Ke depan, baik dari segi kelistrikan dan sumber daya manusia yang ada di sekitaran pembangunan tersebut dapat bersinergi.
"Kita mengunakan tenaga lokal setempat untuk pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan agar membantu perekonomian di lokasi pembangunan baik SUTT dan Gardu Induk," tegas Syukur.
(agn)