Pastikan Daging Kerbau Beku dari India Bebas PMK, Buwas Lakukan Inspeksi

Selasa, 28 Juni 2022 - 21:50 WIB
loading...
Pastikan Daging Kerbau Beku dari India Bebas PMK, Buwas Lakukan Inspeksi
Direktur Utama Perum Badan Urusan Logistik (Bulog), Budi Waseso menegaskan, bahwa daging kerbau beku yang didatangkan daei India bebas dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Direktur Utama Perum Badan Urusan Logistik (Bulog), Budi Waseso menegaskan, bahwa daging kerbau beku yang didatangkan dari India bebas dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) . Buwas -sapaan akrab Budi Waseso- mengatakan, tim nya telah memeriksa langsung proses penelusuran dan pemotongan dan transportasi produksi hewan ternak di India.



Tim telah melakukan inspeksi dari tahap peternak hingga rumah produksi di daerah yang dipilih secara acak untuk memeriksa prosedur yang dilaksanakan oleh pemasok daging beku.

“Kami perlu melakukan inspeksi ini demi meyakinkan lagi kondisi daging kerbau beku yang diimpor Bulog dari India walaupun mekanisme importasi yang kami kelola telah lolos verifikasi dari Balai Karantina Kementerian Pertanian RI, karena saat tiba di Indonesia daging kerbau langsung diperiksa tiap kontainer oleh Balai Karantina Tanjung Priok Kementerian Pertanian dan diberi sertifikat oleh Balai tersebut,” kata Buwas dalam keterangan tertulis, Selasa (28/6/2022).

Sebelum dilakukan pengiriman ke Indonesia, daging kerbau yang diimpor Bulog ini dipastikan hanya berasal dari dilakukan oleh supplier yang telah mendapat sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan izin untuk memasok ke negara Indonesia dari Kementerian Pertanian RI.

Selain itu juga produk daging beku harus telah memenuhi kriteria kesehatan hewan dan dinyatakan layak di konsumsi manusia (fit for human consumption) sebagaimana dinyatakan dalam sertifikat kesehatan (Health Certificate) dari Lembaga Veteriner di India.

Sebagai utusan yang berangkat ke India, Direktur Bisnis Bulog, Febby Novita mengatakan, bahwa empat tahapan yang dilalui seekor ternak sebelum diekspor dalam bentuk daging beku ke Indonesia. Tahapan tersebut adalah peternak, agregator, pemasok, dan rumah produksi. Dalam setiap tahapan dimonitoring secara penuh oleh dokter hewan negara bagian.

Jumlah dokter hewan di setiap tahapan bertambah sehingga bisa mencapai puluhan di rumah poduksi Jumlah dokter hewan di rumah potong (RPH) bisa mencapai puluhan guna memastikan kerbau yang dipotong benar-benar bebas penyakit dan layak untuk proses produksi.

Sistem traceability ternak juga dijalankan dengan baik dimana setiap ternak dipasang eartag sebagai ID ternak dan memiliki kartu identitas yang berisi riwayat vaksin, asal ternak, dan informasi lainnya. Sebelum dipotong, kerbau akan melalui proses pelayuan agar ternak bebas dari virus.

“Pelayuan (chilling) dilakukan dengan cara menyimpan ternak daging di ruangan bersuhu minus 40 0-5 derajat celcius selama kurang lebih 24 jam, lalu dipindahkan ke ruangan bersuhu minus 28 derajat. Pelayuan tersebut guna membuat tingkat Ph daging di level dibawah 6, pada level tersebut virus tidak dapat bertahan hidup atau di tingkat matinya virus,” kata Febby.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1580 seconds (0.1#10.140)