Siasat Memperkuat Branding dan Kolaborasi bagi UMKM

Rabu, 29 Juni 2022 - 23:23 WIB
loading...
Siasat Memperkuat Branding dan Kolaborasi bagi UMKM
ShopeePay menggelar sesi diskusi virtual bersama CEO Teguk Indonesia Maulana Hakim dan Founder Mad for Makeup Shirley melalui kanal Instagramnya, Selasa (28/6/2022). Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sebagai salah satu tulang punggung ekonomi nasional harus mendapat perhatian dan dukungan dari semua kalangan, terlebih lagi di masa pemulihan pasca pandemi.

Untuk itulah, layanan pembayaran digital ShopeePay baru-baru ini meluncurkan buku panduan UMKM gratis berjudul “Bisnis Bangkit Bersama ShopeePay”.

Buku panduan UMKM ini merupakan hasil kolaborasi ShopeePay bersama ukmindonesia.id, portal edukasi pengembangan UMKM persembahan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) dan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) FEB UI. Tujuannya untuk mendukung geliat pelaku UMKM dalam mengembangkan bisnisnya dan bangkit pasca pandemi.

Dalam rangka mengedukasi pelaku UMKM tentang berbagai topik yang tertuang dalam buku panduan tersebut, ShopeePay menggelar sesi diskusi virtual melalui kanal Instagramnya pada Selasa (28/6) bersama CEO Teguk Indonesia Maulana Hakim dan Founder Mad for Makeup Shirley.

Pada kesempatan tersebut, Maulana Hakim menekankan pentingnya branding atau identitas merek suatu usaha sebagai tombak senjata suatu bisnis dalam bersaing di pasar yang penuh akan kompetisi.

“Branding yang kuat akan memberikan suatu bisnis sebuah ciri khas atau pembeda yang akan membantu konsumen untuk mengingat usaha tersebut, dan pada akhirnya berpotensi memunculkan kesetiaan pada merek tersebut,” ujarnya, dikutip Rabu (29/6/2022).



Menurut dia, pembeda yang kuat sangat dibutuhkan di tengah ramainya kompetisi. “Untuk itu, harus dipastikan branding yang dibuat untuk usaha Anda berbeda dengan kompetitor dan menampilkan serta menonjolkan berbagai elemen yang menjadi ciri khas usaha Anda,” tandas pria yang sukses membuka 175 gerai Teguk di wilayah Jabodetabek, Bandung, Karawang, Garut, dan Cirebon.

Selain sebagai elemen pembeda suatu bisnis, Maulana pun menjelaskan bahwa branding memberikan kesempatan bagi suatu usaha untuk menceritakan kepada konsumen tentang produk atau jasa yang ditawarkan lebih jauh lagi.

Oleh karena itu, pelaku UMKM harus memperhatikan betul pilihan dari berbagai elemen yang digunakan saat mengonsepkan branding usahanya.

Sebagai contoh, kata dia, warna-warna yang terang mungkin akan memberikan kesan segar untuk usaha yang menawarkan aneka minuman dingin.

Selain itu, logo yang menarik dan bersifat lucu mungkin akan tepat jika konsumen yang disasar adalah kalangan muda.

“Hal-hal seperti inilah yang harus dipikirkan dengan baik di awal saat memulai usaha, atau jika sedang memikirkan cara untuk melakukan re-branding atau merancang ulang suatu merek,” tuturnya.

Maulana pun berpesan kepada pelaku UMKM bahwa branding di dalam dunia usaha bukanlah suatu kompetisi, melainkan strategi untuk memberikan kesan yang positif dan konsisten kepada pelanggan.

“Oleh karena itu, kenalilah konsumen Anda dengan baik dan rancanglah branding yang sekiranya akan disukai oleh mereka,” tutup Maulana.



Sementara itu, Shirley Oslan sebagai praktisi medis yang juga menggeluti usaha produk tata rias merek Mad for Makeup, menyatakan kolaborasi suatu bisnis dengan bisnis lainnya bisa menjadi solusi tepat untuk meningkatkan penjualan dan memperluas jangkauan pasar.

Merek produk tata rias yang dimulainya pada tahun 2017 tersebut baru saja meluncurkan produk eyeshadow atau perias mata yang unik karena diluncurkan atas kolaborasi dengan produsen makanan dan minuman Orang Tua.

Kolaborasi yang dilakukan oleh Mad for Makeup tersebut menghasilkan produk dengan konsep yang menarik bagi konsumennya, dan berhasil menjadi pembeda bisnis mereka di industri kecantikan. “Kolaborasi bisa menjadi cara yang tepat untuk memperluas pasar suatu bisnis, termasuk UMKM,” ucapnya.

Namun, kata dia, yang paling penting untuk dipertimbangkan sebelum berkolaborasi dengan bisnis lain adalah kecocokan tujuan antara bisnis Anda dan bisnis lain tersebut.

“Jika target market dari kedua bisnis sama atau mirip, dan tujuan yang ingin dicapai sesuai bagi kedua pihak, maka kolaborasi untuk menghadirkan produk baru pun bisa menjadi strategi yang menguntungkan,” paparnya.

Shirley menegaskan, kolaborasi menjadi bentuk inovasi dan adaptasi untuk mengikuti perkembangan tren bisnis yang perubahannya sangat cepat.

Di tengah ramainya kompetisi pasar, sambung dia, kolaborasi antar bisnis menjadi penting dalam mengasah ide kita untuk berinovasi sesuai dengan kebutuhan pasar.

“Yang tidak boleh terlupakan ketika berkolaborasi dengan bisnis lain adalah untuk tetap konsisten dengan karakter atau ciri khas dari brand kita sendiri agar tetap dapat menonjolkan daya pikat yang kuat dari hasil kolaborasi tersebut.” pungkasnya.

Shopee terus berkomitmen untuk menjadi kawan dari perjalanan jutaan UMKM di Indonesia. Hal ini sejalan dengan komitmen #ShopeeAdaUntukUMKM yang menyediakan berbagai solusi dan dukungan bagi UMKM lokal agar bisa berkembang dan berdaya melalui teknologi.



Selain meluncurkan buku panduan, Shopee juga fokus untuk meningkatkan keterampilan digital UMKM lokal melalui program seperti Bimbel Shopee dan Kampus UMKM Shopee yang telah hadir pada 9 kota di Indonesia. Puluhan ribu UMKM lokal telah dilatih dalam program ini agar dapat berdaya bagi komunitas sekitar.
(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1870 seconds (0.1#10.140)