Transaksi Keuangan Kian Mudah di Era Digital, Ketahui Fakta dan Risikonya

Kamis, 30 Juni 2022 - 16:22 WIB
loading...
Transaksi Keuangan Kian Mudah di Era Digital, Ketahui Fakta dan Risikonya
Transaksi digital kian diminati di era cashless society. Ilustrasi Foto/Dok SINDOnews
A A A
JAKARTA - Era digital memberikan banyak kemudahan, salah satunya dalam melakukan transaksi keuangan secara digital. Namun, diperlukan kecakapan dan literasi digital yang memadai agar terhindar dari risiko penipuan dan kejahatan siber yang kian marak.

Sebagai catatan, transaksi digital terdiri dari beberapa jenis. Pertama, dompet digital atau e-wallet yakni uang elektronik berbasis aplikasi.

Kemudian, e-money yaitu uang elektronik berbentuk kartu (chip base) untuk menyimpan informasi saldo. Selain itu juga ada e-banking yakni layanan menggunakan jaringan internet untuk melakukan transaksi perbankan.

Pengusaha dan Digital Trainee Diana Aletheia dalam webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat wilayah Situbondo Jawa Timur mengatakan, transaksi digital dengan dompet digital kian meningkat di era cashless society.

Mengutip sumber Markplus, tahun 2020 terjadi peningkatan nilai transaksi digital sebanyak 64% semenjak penerapan pembatasan sosial akibat pandemi.

"Selain itu pertumbuhan volume transaksi digital juga mengalami kenaikan sebanyak 37%," kata Diana yang juga seorang Graphologist, dikutip Kamis (30/6/2022).



Meski transaksi digital dengan dompet digital semakin meningkat, dia sanksi apakah setiap orang betul-betul paham tentang penggunaan dompet digital.

Untuk diketahui, dompet digital merupakan aplikasi elektronik yang dapat digunakan untuk membayar transaksi daring tanpa kartu dan tanpa uang tunai, di mana pengguna hanya memerlukan ponsel dan jaringan internet.

Dari segi jumlah pengguna, menurut dailysocial.id sebanyak 58,8% menggunakan OVO, 58,4% dengan GoPay, 56,4% memakai ShopeePay, 55,7% menggunakan Dana, dan 18,4% menggunakan LinkAja.

Sementara itu, berdasarkan survei Ipsos Indonesia Februari 2020, sebanyak 68% pengguna aplikasi biasanya memerhatikan segi kenyamanan dalam bertransaksi digital. Selain itu 23% responden mengaku karena adanya promo, dan 9% lainnya baru memperhatikan segi keamanan.

Meski saat ini menjadi hal umum untuk menggunakan transaksi digital, masyarakat diminta jangan melupakan aspek keamanannya.

“Seperti memilih jenis aplikasi yang diunduh, memperhatikan kerahasiaan password, hingga tidak memberikan kode One Time Password (OTP) secara sembarangan,” urainya.



Berbagai kemudahan dari transaksi digital memang membantu kehidupan sehari-hari, namun ada dampak lainnya seperti menjadi konsumtif, rentan terhadap kejahatan siber, serta menimbulkan hutang dengan kemudahan menggunakan Paylater.

Untuk itu, meskipun segala sesuatunya menjadi lebih mudah di era digital saat ini, masyarakat tetap perlu bijak saat menggunakan teknologi.

Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Semuel Abrijani Pengerapan menyampaikan, masifnya penggunaan internet di Indonesia menimbulkan risiko penipuan daring, hoaks, perundungan siber, dan hal negatif lainnya.

“Oleh karena itu, peningkatan ini perlu diimbangi dengan literasi digital yang mumpuni agar masyarakat dapat memanfaatkan produk digital dengan produktif, bijak, dan tepat guna,” katanya.

Sebagai informasi, Webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat wilayah Situbondo, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Siber Kreasi.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama yaitu digital skills, digital ethics, digital safety dan digital culture untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.
(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3534 seconds (0.1#10.140)