Kapan BUMN Go Global? Erick Thohir: Itu Rahasia Tuhan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus mengingatkan perusahaan pelat merah agar berkembang dan bisa bersaing di kancah internasional. Menteri BUMN Erick Thohir berjanji akan terus menggenjot BUMN agar bisa bersaing secara global.
Erick meyakini hal ini bisa diwujudkan mengingat banyak BUMN yang memiliki potensi besar untuk bisa berkiprah di kancah di internasional. Namun, Erick sendiri tak yakin kapan BUMN nasional bisa mengglobal.
"Kapan BUMN bisa go global? Itu rahasia Allah," kata Erick di Jakarta, Kamis (25/6/2020).
Lebih lanjut Erick mengatakan bahwa kalau pun ada BUMN yang tepat untuk berkiprah secara global, tetap saja tidak akan melupakan kebutuhan dalam negeri. "Kita sesuaikan dengan supply chain yang mana punya potensi. Selama kita bisa kita lakukan," jelasnya.
(Baca Juga: Pilpres 2024, Erick Thohir Dinilai Punya Potensi dan Sumber Daya Ekonomi)
Dia pun mencontohkan PT Garam yang berpotensi untuk berinvestasi di mancanegara. Pasalnya, perseroan yang hanya fokus untuk memenuhi kebutuhan konsumsi garam ini dapat berkembang lebih besar lagi.
"Garam masih fokus pada garam konsumsi. Itu bagus, tapi garam kebutuhan industri kita impor. Kalau ada potensi kita dorong," tuturnya.
Erick meyakini hal ini bisa diwujudkan mengingat banyak BUMN yang memiliki potensi besar untuk bisa berkiprah di kancah di internasional. Namun, Erick sendiri tak yakin kapan BUMN nasional bisa mengglobal.
"Kapan BUMN bisa go global? Itu rahasia Allah," kata Erick di Jakarta, Kamis (25/6/2020).
Lebih lanjut Erick mengatakan bahwa kalau pun ada BUMN yang tepat untuk berkiprah secara global, tetap saja tidak akan melupakan kebutuhan dalam negeri. "Kita sesuaikan dengan supply chain yang mana punya potensi. Selama kita bisa kita lakukan," jelasnya.
(Baca Juga: Pilpres 2024, Erick Thohir Dinilai Punya Potensi dan Sumber Daya Ekonomi)
Dia pun mencontohkan PT Garam yang berpotensi untuk berinvestasi di mancanegara. Pasalnya, perseroan yang hanya fokus untuk memenuhi kebutuhan konsumsi garam ini dapat berkembang lebih besar lagi.
"Garam masih fokus pada garam konsumsi. Itu bagus, tapi garam kebutuhan industri kita impor. Kalau ada potensi kita dorong," tuturnya.
(fai)