Gara-gara Indonesia Banjiri Pasar, Harga CPO Ambles 3% Lebih
loading...
A
A
A
JAKARTA - Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/ CPO ) mengalami penurunan pada perdagangan hari ini. Pantauan di bursa derivatif Malaysia, Senin (4/7/2022), hingga pukul 12:30 WIB, harga CPO kontrak teraktif September 2022 turun 3,24% di MYR4.555 per ton. Sedangkan kontrak Agustus 2022 merosot 2,99% di MYR4.633 per ton.
Penurunan harga CPO terjadi menyusul kebijakan Indonesia--selaku produsen terbesar CPO--menaikkan kuota ekspor. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, pada Sabtu lalu (2/7/2022), mengatakan pemerintah Indonesia akan mengizinkan perusahaan yang telah menjual minyak sawit di dalam negeri untuk mengekspor tujuh kali lipat jumlah penjualan domestik mereka.
Sebagai catatan, hingga 1 Juli 2022, terdapat 130 perusahaan yang terdaftar dalam sistem informasi minyak goreng curah (Simirah) 2.0, terdiri dari 51 produsen minyak sawit mentah (CPO) dan 79 produsen minyak goreng sawit (MGS).
“Dalam program minyak goreng curah untuk rakyat (MGCR) terjadi peningkatan produsen, dari 75 perusahaan dalam program minyak goreng curah bersubsidi menjadi 79 perusahaan MGS,” kata Dirjen Industri Berbasis Agro Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika, Senin (4/7/2022).
Dari total 130 perusahaan yang terdaftar, 98 di antaranya, terdiri dari 24 produsen CPO dan 74 produsen MGS, telah mendapatkan nomor registrasi.
“(Dari) semua yang mendaftar, tidak ada yang ditolak. Namun, ada yang belum menerima nomor pendaftaran karena masih dalam proses verifikasi atau masih melengkapi data,” ujarnya.
Ardika menyebut wilayah Sumatra sebagai sentra produksi minyak goreng terpenting. Hal itu mengacu pada 39 atau 52% dari 74 produsen MGS yang telah mendapat nomor registrasi berada di wilayah regional Sumatra. Sedangkan 17 atau 70,8%, dari 24 produsen CPO juga berada di kawasan yang sama.
Penurunan harga CPO terjadi menyusul kebijakan Indonesia--selaku produsen terbesar CPO--menaikkan kuota ekspor. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, pada Sabtu lalu (2/7/2022), mengatakan pemerintah Indonesia akan mengizinkan perusahaan yang telah menjual minyak sawit di dalam negeri untuk mengekspor tujuh kali lipat jumlah penjualan domestik mereka.
Sebagai catatan, hingga 1 Juli 2022, terdapat 130 perusahaan yang terdaftar dalam sistem informasi minyak goreng curah (Simirah) 2.0, terdiri dari 51 produsen minyak sawit mentah (CPO) dan 79 produsen minyak goreng sawit (MGS).
“Dalam program minyak goreng curah untuk rakyat (MGCR) terjadi peningkatan produsen, dari 75 perusahaan dalam program minyak goreng curah bersubsidi menjadi 79 perusahaan MGS,” kata Dirjen Industri Berbasis Agro Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika, Senin (4/7/2022).
Dari total 130 perusahaan yang terdaftar, 98 di antaranya, terdiri dari 24 produsen CPO dan 74 produsen MGS, telah mendapatkan nomor registrasi.
“(Dari) semua yang mendaftar, tidak ada yang ditolak. Namun, ada yang belum menerima nomor pendaftaran karena masih dalam proses verifikasi atau masih melengkapi data,” ujarnya.
Ardika menyebut wilayah Sumatra sebagai sentra produksi minyak goreng terpenting. Hal itu mengacu pada 39 atau 52% dari 74 produsen MGS yang telah mendapat nomor registrasi berada di wilayah regional Sumatra. Sedangkan 17 atau 70,8%, dari 24 produsen CPO juga berada di kawasan yang sama.
(uka)