Kompensasi ke Pertamina Bentuk Komitmen Kehadiran Negara di Sektor BBM dan LPG

Selasa, 05 Juli 2022 - 14:19 WIB
loading...
Kompensasi ke Pertamina Bentuk Komitmen Kehadiran Negara di Sektor BBM dan LPG
Kompensasi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan LPG subsidi dari Pemerintah kepada Pertamina bisa memperykuat ares kas, dengan demikian, subisidi BBM dan juga LPG dapat terus diberikan. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Mohammad Faisal mengatakan, kompensasi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan LPG subsidi dari Pemerintah kepada Pertamina merupakan bentuk komitmen kehadiran Negara kepada rakyat. Kompensasi dapat memperkuat arus kas Pertamina sehingga terus dapat berkontribusi pada perekonomian nasional.

Dengan demikian, BBM dan LPG subsidi dapat terus diberikan Pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat.

"Iya, kompensasi BBM ini memang bentuk daripada turun tangannya pemerintah. Arus kas Pertamina menjadi lebih kuat, sehingga BBM dan LPG subsidi dapat terus diberikan. Karena itu pula, diharapkan membuat harga-harga lebih stabil," kata Faisal dalam keterangannya, Senin (4/7/2022).

Dia menambahkan, upaya pemerintah ini sangat penting. Terutama pada saat kondisi geopolitik saat ini yang memicu kenaikan harga minyak mentah dunia. Selain itu, upaya ini juga menjamin harga BBM bersubsidi seperti Pertalite yang paling banyak digunakan, agar tidak mengalami kenaikan.

"Ini memang harus ada campur tangan atau intervensi atau suntikan dana dari APBN karena dengan kenaikkan harga minyak dunia yang sudah di atas 100 dollar bahkan 120 dollar per barrel," kata dia lagi.

Menurutnya, pembayaran kompensasi memang sangat penting, karena bisa menjaga kesehatan finansial BUMN tersebut. Di sisi berbeda, jika BBM dan LPG subsidi hanya dibebankan kepada Pertamina, tentu berdampak terhadap kas keuangan Pertamina. "Jika hanya dibebankan kepada Pertamina tentu akan mengganggu finansial Pertamina. Apalagi beban subsidi terus meningkat," ujar Faisal.

Sehingga, kata dia, memang harus ada intervensi APBN walaupun tidak dibayarkan sekaligus.

Dengan turunnya pembayaran kompensasi BBM dan LPG subsidi awal bulan ini sebesar Rp64 triliun, Faisal berharap agar Pertamina bisa meningkatkan efisiensi. Meski harus diakui, bahwa kondisi saat ini, memang cukup berat bagi Pertamina untuk melakukan efisiensi. Tetapi yang jelas, imbuhnya, melalui kompensasi, diharapkan memang bisa membantu arus kas Pertamina ditengah melonjaknya harga minyak dunia dan situasi geopolitik global.

“Ini tentu tantangan bagi Pertamina dalam melakukan efisiensi, terutama dengan margin yang semakin tipis karena ada beban subsidi," kata

Hanya saja, lanjut Faisal, memang tidak ada jaminan bahwa Pertamina dengan mudah melakukan efisiensi. Tetap perlu upaya keras terkait dengan efisiensi di Pertamina. Tetapi paling tidak, pembayaran kompensasi tersebut bisa menjamin agar harga BBM bisa terjangkau oleh masyarakat dalam kondisi masih ada scarring effect akibat pandemi," terang Faisal.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.9331 seconds (0.1#10.140)