Rupiah Kian Melemah, Ini Dampak Buruknya yang Harus Cepat Diatasi

Rabu, 06 Juli 2022 - 10:51 WIB
loading...
A A A


Di lingkaran swasta, Bhima menuturkan perusahaan dapat melakukan sejumlah langkah untuk memitigasi pelemahan kurs, salah satunya efisiensi operasional. Namun, tidak semua perusahaan swasta yang punya utang luar negeri dapat melakukan hedging alias lindung nilai.

Lebih lanjut, pelemahan kurs rupiah dapat mendorong percepatan kenaikan suku bunga acuan. Menurut Bhima, BI perlu segera menaikkan 25-50 bps suku bunga untuk menahan aliran modal keluar.

Namun, ada ancaman tersendiri apabila suku bunga dinaikkan. Hal yang menjadi dilema adalah saat suku bunga naik, maka cicilan KPR dan kendaraan bermotor bisa lebih mahal.

"Menaikkan suku bunga acuan dapat berimbas kepada pelaku usaha korporasi, UMKM maupun konsumen," ungkapnya.



Bhima menyatakan bahwa Indonesia perlu mempersiapkan diri dalam skenario yang terburuk. Menurutnya, saat inflasi naik tapi konsumen tidak siap, daya beli masyarakat berpotensi terkontraksi.

Selanjutnya, pendapatan dari ekspor komoditas yang selama ini menopang surplus perdagangan bisa berbalik arah (harga CPO dan batubara mulai menurun sebulan terakhir). Defisit APBN melebar sehingga beban untuk pembayaran bunga utang terutama SBN meningkat tajam.

"Masyarakat harus segera mengencangkan ikat pinggang, atur dana darurat, dan alihkan investasi ke aset yang aman baik dolar maupun emas. Kita tidak tahu secara pasti, apakah dua tahun ke depan resesi akan berakhir karena seluruh negara sedang mempersiapkan cadangan pangan secara agresif," bebernya.
(ind)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1127 seconds (0.1#10.140)