Aplikasi MyPertamina Dapat Ulasan Negatif, Dirut: Ada Misinformasi

Rabu, 06 Juli 2022 - 14:31 WIB
loading...
Aplikasi MyPertamina...
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati. Foto/MPI/Arif Julianto
A A A
JAKARTA - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menyebut ada misinformasi di masyarakat terkait akses aplikasi MyPertamina untuk mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi Pertalite dan biosolar.

Pernyataan Nicke sekaligus merespons berbagai ulasan negatif tentang MyPertamina di Google Playstore jelang pelaksanaan pendaftaraan BBM jenis Pertalite dan solar subsidi menggunakan aplikasi tersebut.

Dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI, Nicke menjelaskan proses pendistribusian Pertalite dan Solar subsidi untuk kendaraan roda empat masih dalam proses pendaftaran.

Dengan begitu, pihaknya perlu waktu untuk menyosialisasikan aplikasi MyPertamina sebagai instrumen utama masyarakat memperoleh BBM subsidi.

"Sedikit misleading yang terjadi, kami pahami edukasi terus kami lakukan. Sebetulnya apa yang dilakukan hari ini adalah masa pendaftaran, kendaraan-kendaraan mendaftar untuk mendapatkan QR code,” ujar Nicke, Rabu (6/7/2022).



Dia mengingatkan masyarakat yang mendaftar di aplikasi MyPertamina dapat mengakses website Pertamina atau bisa juga datang langsung ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Setelah itu, masyarakat memperoleh QR code dan dipasang di kaca kendaraan atau mobil untuk mempermudah verifikasi pembelian. Artinya, masyarakat tidak harus mengakses berkali-kali MyPertamina untuk menampilkan QR Code.

“QR Code itu di-print saja, kemudian dilaminating di kaca mobil atau motor sehingga itu memudahkan, sehingga tidak ada lagi keributan-keributan penggunaan HP di SPBU, jadi hanya sekali saja untuk mendaftarkan nomor polisi,” paparnya.



Penggunaan platform itu, kata dia, juga merupakan upaya pencegahan potensi terjadinya penyelewengan atau kasus penyalahgunaan BBM bersubsidi di lapangan.

Pasalnya, BBM bersubsidi jenis Pertalite dan solar saat ini masih banyak dikonsumsi oleh masyarakat golongan menengah ke atas dengan komposisi hampir 60% terkaya menikmati hampir dari 80% dari total konsumsi BBM subsidi.

Sedangkan masyarakat miskin dan rentan atau 40 persen terbawah hanya menikmati sekitar 20% dari BBM bersubsidi tersebut.



Bahkan, pemerintah saat ini sudah mengeluarkan subsidi energi hingga Rp520 triliun yang sebagian besar adalah BBM bersubsidi.

Pengaturan pembelian BBM bersubsidi melalui MyPertamina dinilai menekan kuota agar tidak melebihi batas yang sudah ditetapkan pemerintah.
(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1122 seconds (0.1#10.140)