Apresiasi Pengelolaan Homestay di Banyuwangi, Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo: Tingkatkan Ekonomi Masyarakat

Kamis, 07 Juli 2022 - 13:45 WIB
loading...
Apresiasi Pengelolaan...
Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo meninjau salah satu homestay terbaik di Banyuwangi, Jawa Timur. Foto/Ist
A A A
BANYUWANGI - Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf/Wakabaparekraf) Angela Tanoesoedibjo mengapresiasi keberadaan homestay di Banyuwangi, Jawa Timur, yang dikelola dengan sangat baik oleh masyarakat sehingga memberikan dampak ekonomi dengan meningkatnya minat kunjungan wisatawan .



Hal ini tidak lepas dari program pendampingan yang dijalankan Kemenparekraf juga Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.

Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo--yang juga Wakil Ketua Umum Partai Perindo Bidang Ekonomi Digital & Kreatif--dalam kunjungan kerja ke Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (6/7/2022), meninjau sejumlah potensi pariwisata dan ekonomi kreatif di Banyuwangi, di antaranya Desa Wisata Adat Osing Kemiren.

Di desa yang berada di Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, ini wisatawan dapat menikmati berbagai suguhan potensi budaya. Desa wisata ini juga sudah lengkap dengan berbagai amenitas pendukung, seperti homestay.

Secara khusus, Angela mengapresiasi keberadaan homestay yang dikelola dengan sangat baik oleh masyarakat. Salah satunya adalah Kedaton Wetan homestay yang sebelumnya meraih penghargaan sebagai homestay terbaik di desa wisata dalam ajang "East Java Tourism Award 2021". Fasilitas dan layanan yang ditawarkan dapat menyerupai standardisasi hotel bintang 3. Mulai dari kebersihan dan kenyamanan kamar dan tempat tidur, makanan, serta akses digital dalam pemesanan.

"Tadi saya sudah melihat beberapa homestay dan saya mengapresiasi keberadaan homestay di Banyuwangi yang dapat memenuhi standar amenitas yang baik sehingga memberikan keamanan dan kenyamanan bagi wisatawan. Ini mudah-mudahan menjadi replika di daerah-daerah lain,” kata Wamenparekraf Angela.

Selain homestay di Desa Wisata Adat Osing Kemiren, Wamenparekraf Angela juga meninjau Didus Homestay di Kecamatan Glagah, juga beberapa atraksi lain. Angela menilai sebagian besar homestay di Banyuwangi telah memenuhi faktor-faktor yang amat dibutuhkan wisatawan, terutama di masa pandemi Covid-19. Yakni layanan standar berbasis cleanliness, health, safety, awareness dan environmental sustainability (CHSE) yang mendukung tercapainya pariwisata berkualitas dan berkelanjutan.

"Menginap di homestay juga memberikan pengalaman berwisata yang lebih karena wisatawan dapat merasakan kehidupan masyarakat, berinteraksi dengan masyarakat, dan yang terpenting memberikan dampak ekonomi langsung ke masyarakat," kata Angela.



Angela pun mendorong agar pengembangan homestay dapat terus dilakukan. Tidak hanya di Banyuwangi, tapi juga daerah lain. Kemenparekraf dikatakannya memiliki program peningkatan kapasitas juga kapabilitas. Baik terhadap fasilitas homestay juga sumber daya manusia.

"Kami mendorong pengelola homestay dapat memanfaatkan program ini dengan maksimal sehingga pelayanan yang diberikan kepada wisatawan dapat semakin baik. Ini mudah-mudahan (pengelolaan homestay) dapat direplika di daerah lain," ujarnya.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Banyuwangi, M. Yanuar Bramuda, mengatakan berkembangnya homestay di Banyuwangi tidak lepas dari kebijakan pemerintah daerah yang membatasi pembangunan hotel kelas melati di Banyuwangi.

"Hanya boleh kelas bintang 3 ke atas, maka yang kita tuju adalah dampaknya ke bawah. Maka tumbuhlah homestay yang kemudian menggerakkan ekonomi masyarakat lokal di Banyuwangi," kata Bramuda.

Dalam mendukung pengembangan homestay, dijelaskan Bramuda, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi memiliki program "Homestay Naik Kelas" yang memberikan pendampingan dan dukungan bagi pengelola homestay dalam meningkatkan layanan.

"Bagaimana homestay bisa setara dengan hotel bintang pelayanannya, fasilitasnya. Jadi ketika fasilitasnya naik, otomatis orang akan mau datang sebagai alternatif selain ke hotel," kata Bramuda.

Dari 684 jumlah homestay yang ada di Banyuwangi saat ini, sudah ada 64 yang dinilai telah naik kelas. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi sendiri menargetkan ada 1.000 homestay yang dapat ditingkatkan pelayanan dan fasilitasnya.



Turut hadir mendampingi Wamenparekraf Angela Tanaoesoedibjo, Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf Oneng Setya Harini, serta Direktur Wisata Minat Khusus Kemenparekraf/Baparekraf Alexander Reyaan.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1474 seconds (0.1#10.140)