Kementan Buka Wisata Petik Buah di Lahan Sekolah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Belakangan ini, aktivitas tidak biasa terlihat di lahan praktik Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK-PPN) Banjarbaru di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). Hal itu tampak dari banyaknya aktivitas masyarakat dari berbagai tempat mengunjungi SMK-PPN Banjarbaru.
Antusiasme masyarakat yang datang ke lahan praktik SMK-PPN Banjarbaru, dikarenakan saat ini unit pelaksana teknis (UPT) dari Kementerian Pertanian ( Kementan ) membuka Wisata Petik Buah sejak akhir Juni 2022. Ini sebagai kiat Kementan mengenalkan sektor pertanian pada masyarakat melalui kegiatan wisata.
(Baca juga:Kementan Optimalkan Fungsi Penyuluh Pertanian)
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan Agroeduwisata merupakan kegiatan mengembangkan kawasan pertanian yang berperan sebagai kawasan produksi, edukasi, inovasi teknologi, inkubasi bisnis, konservasi lingkungan, juga sebagai kawasan wisata.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan Agroeduwisata harus hebat, termasuk infrastrukturnya, pertanamannya dan semuanya harus hebat.
“Agroeduwisata dapat menjadi tempat maupun sarana pembelajaran guna meningkatkan kecintaan kaum milenial dan usia dini pada pertanian dan peternakan,” kata Dedi dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/7/2022).
(Baca juga:Membangkitkan Petani Milenial)
Kepala SMK-PPN Banjarbaru Budi Santoso mengatakan Wisata Petik Buah diinisiasi pihaknya sejak akhir Juni lalu. Ini untuk meningkatkan minat masyarakat untuk mencintai pertanian melalui wisata murah, sehat dan bermanfaat.
“Wisata Petik Buah kami mulai sejak Senin, 27 Juni lalu, diprediksi akan berlangsung hingga November,” katanya.
Riki, salah satu pengelola lahan praktik SMK-PPN Banjarbaru mengaku terus berupaya mengembangkan proses pembuahan di luar musim agar buah selalu tersedia sepanjang tahun.
(Baca juga:Duta Petani Milenial Jadi Magnet Generasi Milenial)
Menurutnya, saat ini ada beberapa jenis buah dari beberapa varietas seperti rambutan antalagi, jaenal, rapiah, garuda dan binjai. Juga buah kelengkeng si batuk. Jeruk varietas siam banjar dan lemon. Sementara durian varietas montong, simas, kani dan si hijau.
“Dalam sehari, rata-rata wisata ini dikunjungi oleh 30 hingga 40 orang yang biasanya datang berkelompok,” kata Riki.
Terlihat pengunjung sangat antusias, terlebih anak-anak yang bersemangat memetik rambutan mengingat tinggi pohon yang dapat dijangkau oleh anak-anak bawah lima tahun (Balita). “Rambutannya manis dan aman buat dipetik anak-anak. Buahnya nggak ada semutnya,” kata salah satu pengunjung asal Banjarbaru.
Tidak hanya rasa buah yang menjadi daya tarik, tetapi harga dan sensasi memetik sendiri menjadi salah satu daya pikat yang ditawarkan wisata petik buah SMK-PPN Banjarbaru.
Antusiasme masyarakat yang datang ke lahan praktik SMK-PPN Banjarbaru, dikarenakan saat ini unit pelaksana teknis (UPT) dari Kementerian Pertanian ( Kementan ) membuka Wisata Petik Buah sejak akhir Juni 2022. Ini sebagai kiat Kementan mengenalkan sektor pertanian pada masyarakat melalui kegiatan wisata.
(Baca juga:Kementan Optimalkan Fungsi Penyuluh Pertanian)
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan Agroeduwisata merupakan kegiatan mengembangkan kawasan pertanian yang berperan sebagai kawasan produksi, edukasi, inovasi teknologi, inkubasi bisnis, konservasi lingkungan, juga sebagai kawasan wisata.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan Agroeduwisata harus hebat, termasuk infrastrukturnya, pertanamannya dan semuanya harus hebat.
“Agroeduwisata dapat menjadi tempat maupun sarana pembelajaran guna meningkatkan kecintaan kaum milenial dan usia dini pada pertanian dan peternakan,” kata Dedi dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/7/2022).
(Baca juga:Membangkitkan Petani Milenial)
Kepala SMK-PPN Banjarbaru Budi Santoso mengatakan Wisata Petik Buah diinisiasi pihaknya sejak akhir Juni lalu. Ini untuk meningkatkan minat masyarakat untuk mencintai pertanian melalui wisata murah, sehat dan bermanfaat.
“Wisata Petik Buah kami mulai sejak Senin, 27 Juni lalu, diprediksi akan berlangsung hingga November,” katanya.
Riki, salah satu pengelola lahan praktik SMK-PPN Banjarbaru mengaku terus berupaya mengembangkan proses pembuahan di luar musim agar buah selalu tersedia sepanjang tahun.
(Baca juga:Duta Petani Milenial Jadi Magnet Generasi Milenial)
Menurutnya, saat ini ada beberapa jenis buah dari beberapa varietas seperti rambutan antalagi, jaenal, rapiah, garuda dan binjai. Juga buah kelengkeng si batuk. Jeruk varietas siam banjar dan lemon. Sementara durian varietas montong, simas, kani dan si hijau.
“Dalam sehari, rata-rata wisata ini dikunjungi oleh 30 hingga 40 orang yang biasanya datang berkelompok,” kata Riki.
Terlihat pengunjung sangat antusias, terlebih anak-anak yang bersemangat memetik rambutan mengingat tinggi pohon yang dapat dijangkau oleh anak-anak bawah lima tahun (Balita). “Rambutannya manis dan aman buat dipetik anak-anak. Buahnya nggak ada semutnya,” kata salah satu pengunjung asal Banjarbaru.
Tidak hanya rasa buah yang menjadi daya tarik, tetapi harga dan sensasi memetik sendiri menjadi salah satu daya pikat yang ditawarkan wisata petik buah SMK-PPN Banjarbaru.
(dar)