Jelang Sanksi Penuh, Pemilik Kapal Tanker Eropa Kebut Angkut Minyak Rusia

Senin, 18 Juli 2022 - 13:55 WIB
loading...
Jelang Sanksi Penuh,...
Pemilik kapal tanker mengangkut minyak mentah Rusia lebih banyak mengantisipasi sanksi energi terhadap Moskow mulai berdampak pada bulan Desember 2022, mendatang. Foto/Dok Bloomberg
A A A
PRAHA - Pemilik kapal tanker mengangkut minyak mentah Rusia lebih banyak mengantisipasi sanksi energi terhadap Moskow mulai berdampak pada bulan Desember 2022, mendatang. Sejak Perang Rusia Ukraina pecah pada Februari, negara-negara Barat telah berjanji untuk menyapih diri dari minyak mentah yang berasal dari Moskow.



Sanksi yang membayangi telah menimbulkan kekhawatiran di antara prosesor dan pemilik kapal Eropa akan masuk daftar hitam jika berurusan dengan bensin asal Rusia. Sementara itu pengiriman Asia telah mengalami lonjakan pesat.

China hampir menggandakan konsumsi minyak mentah Rusia menjadi rata-rata 1,13 juta barel per hari pada Juni, dari 670.000 barel per hari pada Februari, menurut pemasok informasi listrik Vortexa. Sedangkan India mengambil sekitar satu juta barel per hari hingga akhir bulan kemarin, dari sekitar nol dalam dua bulan pertama tahun ini.

Pemilik kapal tanker Yunani, yang mengelola armada terbesar ke-3 di seluruh dunia, memindahkan sekitar setengah dari volume minyak mentah Rusia pada bulan Mei dan Juni, menurut data broker. Lloyd's Listing Intelligence memperkirakan, selama dua bulan ini, kapal-kapal yang dioperasikan Yunani melakukan 151 panggilan di pelabuhan Rusia di dalam laut Hitam dan Baltik.

Meningkat jauh dibandingkan interval tahun sebelumnya yang tercatat ada 89 panggilan. Kapal tanker Yunani juga berlayar sejauh Siberia, untuk perlindungan konvensional China dan pemilik kapal Rusia.

Legenda Kriti, yang dimiliki dan dioperasikan oleh Avin Worldwide, tiba 12 Juli di pelabuhan Laizhou di Cina setelah mengangkat minyak mentah dari Kozmino di Siberia Rusia, sesuai dengan informasi dari pemasok MarineTraffic. Avin tidak membalas permintaan komentar seperti dilansir Wall Street Journal.



Sementara itu sanksi Uni Eropa (UE) akan mulai berdampak pada 5 Desember terkait larangan pengiriman minyak Rusia ke Eropa. Pengiriman di luar benua oleh operator kapal tanker tidak dilarang, namun kapal-kapal itu tidak akan bisa mendapatkan perlindungan asuransi, membuat pelayaran apapun melanggar hukum di bawah peraturan maritim di seluruh dunia.

Permintaan minyak yang berlebihan setelah invasi Ukraina telah mendorong biaya pengiriman untuk kapal tanker Aframax ukuran sedang mencapai USD40.000 sehari, berbeda dengan USD10.000 pada bulan Januari, kata broker transportasi.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1611 seconds (0.1#10.140)