Mau Sukses Jualan Online? Terapkan Strategi Tepat dan Pegang Teguh Etika
loading...
A
A
A
JAKARTA - Berbisnis di media digital kian marak seiring pesatnya perkembangan teknologi dan tingginya penetrasi internet. Dengan persaingan yang ketat, dibutuhkan kecakapan digital demi meraih pelanggan yang loyal. Selain itu, pemilihan platform lokapasar hendaknya disesuaikan dengan jenis produk barang yang dijual.
Dalam webinar bertajuk “Tips dan Trik Jualan Online”, Rabu (13/7), Chief Marketing Officer PT Cipta Manusia Indonesia Annisa Choiriya Muftada menyampaikan kiat-kiat bagi masyarakat yang ingin terjun ke dunia bisnis daring atau online.
Sebagai langkah awal adalah menemukan ceruk pasar atau niche market dari bisnis yang akan dijalankan serta ciri khas atau pembeda dengan produk atau merek lain.
“Pilih platform untuk jualan daring yang sesuai dengan target konsumen dan lakukan pemasaran agar produk dikenal konsumen,” ujarnya, dikutip Selasa (19/7/2022).
Tips lainnya adalah mempermudah calon konsumen untuk menemukan dan menyukai brand kita. Mulai dari nama brand atau produk dan nama akun media sosialnya juga yang mudah diingat.
“Jangan lupa berikan berbagai kemudahan lain seperti gratis ongkir, pelayanan prima, dan responsif dalam membalas chat konsumen,” saran dia.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris RTIK Kabupaten Sukabumi Fiqri Hasan Fiqri Hasan menekankan bahwa dalam bertransaksi di e-market, terdapat etika yang harus dipahami dan dijalankan baik oleh penjual maupun pembeli.
Bagi penjual, hendaknya selalu bersikap ramah ke pembeli, membalas semua pertanyaan yang diajukan pembeli dan selalu menyapa dengan panggilan yang sopan, dan tidak menyalahgunakan data pembeli.
Selain itu, Fiqri mengingatkan, harus jujur dalam menuliskan deskripsi barang karena kejujuran merupakan hal penting dalam memulai usaha apa pun.
Kiat lainnya adalah mengemas barang dengan rapi dan memperhatikan komponen pemasaran digital khususnya terkait hak cipta agar jangan sampai asal meniru atau menjiplak.
“Untuk pembeli, sebelum melakukan pembelian, baca dulu deskripsi barang dengan benar, jangan asal beli saja lalu setelah barangnya datang mengeluh. Perhatikan juga penggunaan bahasa yang sopan, sabar. jangan egois atau cerewet, ucapkan terima kasih, dan berikan review dengan jujur. Selain itu, pahami syarat dan ketentuan yang berlaku,” urainya.
Sementara itu, Ginna Desiana selaku Pengurus RTIK Provinsi Jawa Barat menyinggung tren yang berkembang saat ini di kalangan millennial, salah satunya terkait kuliner asing yang banyak masuk ke Indonesia dan menjadi tren baru khususnya di perkotaan.
Padahal, Indonesia punya budaya beranekaragam yang tentunya tidak kalah dengan asing. Contohnya dalam hal kuliner, ada beberapa hidangan Indonesia yang diakui dunia, di antaranya rendang, nasi goreng, lumpia, tempe.
“Kita harus bangga dan buat konten yang baik agar Indonesia dikenal dunia. Kini saatnya kita buat tren branding budaya Indonesia. Tren bukan harus diikuti tapi kita ciptakan tren itu, tinggal kita mau atau tidak menciptakan tren baik untuk Indonesia,” tandasnya.
Sebagai informasi, webinar yang menyasar komunitas di wilayah Kalimantan dan sekitarnya itu merupakan bagian dari program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD yang dijalankan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Siberkreasi.
Program ini diharapkan dapat mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif di era industri 4.0.
Dalam webinar bertajuk “Tips dan Trik Jualan Online”, Rabu (13/7), Chief Marketing Officer PT Cipta Manusia Indonesia Annisa Choiriya Muftada menyampaikan kiat-kiat bagi masyarakat yang ingin terjun ke dunia bisnis daring atau online.
Sebagai langkah awal adalah menemukan ceruk pasar atau niche market dari bisnis yang akan dijalankan serta ciri khas atau pembeda dengan produk atau merek lain.
“Pilih platform untuk jualan daring yang sesuai dengan target konsumen dan lakukan pemasaran agar produk dikenal konsumen,” ujarnya, dikutip Selasa (19/7/2022).
Tips lainnya adalah mempermudah calon konsumen untuk menemukan dan menyukai brand kita. Mulai dari nama brand atau produk dan nama akun media sosialnya juga yang mudah diingat.
“Jangan lupa berikan berbagai kemudahan lain seperti gratis ongkir, pelayanan prima, dan responsif dalam membalas chat konsumen,” saran dia.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris RTIK Kabupaten Sukabumi Fiqri Hasan Fiqri Hasan menekankan bahwa dalam bertransaksi di e-market, terdapat etika yang harus dipahami dan dijalankan baik oleh penjual maupun pembeli.
Bagi penjual, hendaknya selalu bersikap ramah ke pembeli, membalas semua pertanyaan yang diajukan pembeli dan selalu menyapa dengan panggilan yang sopan, dan tidak menyalahgunakan data pembeli.
Selain itu, Fiqri mengingatkan, harus jujur dalam menuliskan deskripsi barang karena kejujuran merupakan hal penting dalam memulai usaha apa pun.
Kiat lainnya adalah mengemas barang dengan rapi dan memperhatikan komponen pemasaran digital khususnya terkait hak cipta agar jangan sampai asal meniru atau menjiplak.
“Untuk pembeli, sebelum melakukan pembelian, baca dulu deskripsi barang dengan benar, jangan asal beli saja lalu setelah barangnya datang mengeluh. Perhatikan juga penggunaan bahasa yang sopan, sabar. jangan egois atau cerewet, ucapkan terima kasih, dan berikan review dengan jujur. Selain itu, pahami syarat dan ketentuan yang berlaku,” urainya.
Sementara itu, Ginna Desiana selaku Pengurus RTIK Provinsi Jawa Barat menyinggung tren yang berkembang saat ini di kalangan millennial, salah satunya terkait kuliner asing yang banyak masuk ke Indonesia dan menjadi tren baru khususnya di perkotaan.
Padahal, Indonesia punya budaya beranekaragam yang tentunya tidak kalah dengan asing. Contohnya dalam hal kuliner, ada beberapa hidangan Indonesia yang diakui dunia, di antaranya rendang, nasi goreng, lumpia, tempe.
“Kita harus bangga dan buat konten yang baik agar Indonesia dikenal dunia. Kini saatnya kita buat tren branding budaya Indonesia. Tren bukan harus diikuti tapi kita ciptakan tren itu, tinggal kita mau atau tidak menciptakan tren baik untuk Indonesia,” tandasnya.
Sebagai informasi, webinar yang menyasar komunitas di wilayah Kalimantan dan sekitarnya itu merupakan bagian dari program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD yang dijalankan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Siberkreasi.
Program ini diharapkan dapat mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif di era industri 4.0.
(ind)