Dukung Pertumbuhan Industri, PLN Pasok Listrik KTT Smelter Bantaeng
loading...
A
A
A
MAKASSAR - PT PLN (Persero) kembali menunjukan kesiapannya dalam menyediakan pasokan listrik yang andal ke perusahaan pemurnian hasil tambang atau smelter.
Komitmen tersebut terwujud dalam penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) bersama PT Dowstone Energy Material Indonesia dengan daya sebesar 80 Mega Volt Ampere (MVA).
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UIW Sulselrabar), Awaluddin Hafid mencatat, sebelumnya dalam area yang sama di Kabupaten Bantaeng, Provinsi Sulawesi Selatan, PLN telah memasok listrik ke PT Huadi Nickel Alloy Indonesia dengan total daya terpasang sebesar 220 MVA untuk 6 tungku pemurnian hasil tambang.
Tak hanya itu, Awaluddin menambahkan sebelumnya PLN telah menunjukan komitmennya dengan penandatanganan Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) dengan PT Huadi Nickel Alloy Indonesia dengan daya 90 MVA.
"Tambahan daya 90 MVA tersebut sedang dalam proses konstruksi dan kami optimis akan beroperasi dalam waktu dekat," ungkapnya.
Awaluddin mencatat, dengan terlaksananya kesepakatan tersebut dan daya eksisting yang telah terpasang total daya listrik yang akan dipasok kepada industri smelter dalam area tersebut adalah sebesar 390 MVA.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur PT Dowstone Energy Material Indonesia, Jos Stefan Hidecky menyampaikan terima kasihnya atas dukungan pasokan listrik PLN.
"Sejak tahun 2018 kami mempercayakan pasokan listrik kepada PLN, tentunya akan semakin banyak tantangan tetapi kami percaya dan berterima kasih PLN dapat memberikan layanan yang baik dan tepat waktu," ungkap Jos.
Awaluddin juga menambahkan di samping itu, PLN siap melengkapi kebutuhan sektor industri, khususnya industri smelter, dengan memberikan produk dan layanan yang inovatif dan ramah lingkungan seperti sertifikat EBT atau Renewable Energy Certificate (REC).
"Apalagi dalam sistem kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan saat ini sebagai salah satu penyumbang energi hijau terbesar di Indonesia dengan bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 38,8% di atas target rata-rata nasional," kata Awaluddin.
"Smelter merupakan salah satu proyek strategis untuk mendukung hilirisasi mineral di Indonesia dan membutuhkan pasokan listrik yang besar, oleh karena itu PLN siap memenuhinya dengan pasokan listrik yang andal, berkualitas, dan harga yang kompetitif," tutupnya.
Komitmen tersebut terwujud dalam penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) bersama PT Dowstone Energy Material Indonesia dengan daya sebesar 80 Mega Volt Ampere (MVA).
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UIW Sulselrabar), Awaluddin Hafid mencatat, sebelumnya dalam area yang sama di Kabupaten Bantaeng, Provinsi Sulawesi Selatan, PLN telah memasok listrik ke PT Huadi Nickel Alloy Indonesia dengan total daya terpasang sebesar 220 MVA untuk 6 tungku pemurnian hasil tambang.
Tak hanya itu, Awaluddin menambahkan sebelumnya PLN telah menunjukan komitmennya dengan penandatanganan Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) dengan PT Huadi Nickel Alloy Indonesia dengan daya 90 MVA.
"Tambahan daya 90 MVA tersebut sedang dalam proses konstruksi dan kami optimis akan beroperasi dalam waktu dekat," ungkapnya.
Awaluddin mencatat, dengan terlaksananya kesepakatan tersebut dan daya eksisting yang telah terpasang total daya listrik yang akan dipasok kepada industri smelter dalam area tersebut adalah sebesar 390 MVA.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur PT Dowstone Energy Material Indonesia, Jos Stefan Hidecky menyampaikan terima kasihnya atas dukungan pasokan listrik PLN.
"Sejak tahun 2018 kami mempercayakan pasokan listrik kepada PLN, tentunya akan semakin banyak tantangan tetapi kami percaya dan berterima kasih PLN dapat memberikan layanan yang baik dan tepat waktu," ungkap Jos.
Awaluddin juga menambahkan di samping itu, PLN siap melengkapi kebutuhan sektor industri, khususnya industri smelter, dengan memberikan produk dan layanan yang inovatif dan ramah lingkungan seperti sertifikat EBT atau Renewable Energy Certificate (REC).
"Apalagi dalam sistem kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan saat ini sebagai salah satu penyumbang energi hijau terbesar di Indonesia dengan bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 38,8% di atas target rata-rata nasional," kata Awaluddin.
"Smelter merupakan salah satu proyek strategis untuk mendukung hilirisasi mineral di Indonesia dan membutuhkan pasokan listrik yang besar, oleh karena itu PLN siap memenuhinya dengan pasokan listrik yang andal, berkualitas, dan harga yang kompetitif," tutupnya.
(agn)