Menparekraf Ajak Investor Tanamkan Modal di 5 DSP dan 8 KEK Pariwisata

Jum'at, 29 Juli 2022 - 23:29 WIB
loading...
Menparekraf Ajak Investor...
Acara Forum Investasi dan Pembiayaan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Jakarta dihadiri 97 undangan investor. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengundang para investor untuk berinvestasi pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) khususnya di 5 destinasi super prioritas (DSP) dan 8 kawasan ekonomi khusus (KEK) pariwisata.

Menparekraf dalam sambutannya pada acara "Forum Investasi dan Pembiayaan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif" di Artotel Mangkuluhur, Jakarta, Kamis (28/7) mengatakan, forum tersebut diselenggarakan dalam rangka mengakselerasi investasi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf).

“Kami menggelar forum agar investor teredukasi termasuk tentang peluang investasi dan pembiayaan di 5 DSP dan juga 8 KEK yang siap ditawarkan kepada para investor,” ujarnya, dikutip Jumat (29/7/2022).



Sandiaga menerangkan, hingga saat ini tercatat kebutuhan investasi dan pembiayaan di 8 KEK Pariwisata seperti Morotai, Singosari, Tanjung Lesung, Likupang, Lido, Nongsa, Tanjung Kelayang, dan Mandalika sebesar Rp226,79 triliun.

Sedangkan kebutuhan investasi dan pembiayaan di tiga Badan Otorita Pariwisata yaitu Borobudur, Labuan Bajo, dan Danau Toba sebesar Rp6,7 triliun.

Adapun yang paling mendesak adalah realisasi investasi akomodasi di 5 DSP. Selain itu juga investasi yang mendukung kesiapan Indonesia menggelar event-event berskala internasional seperti KTT G20 atau ASEAN Summit.

Dengan terbukanya peluang investasi maka diharapkan mendorong penciptaan kebangkitan ekonomi dan lapangan kerja yang ditargetkan tahun ini tercipta 1,1 juta lapangan kerja baru.

“Sesuai arahan Presiden, bahwa proyek-proyek infrastruktur harus selesai dari 2023-2024, tidak boleh ada yang mangkrak. Untuk itu investor harus bergegas menyelesaikan pembangunannya, sehingga pada 2024 target 4,4 juta lapangan kerja baru dapat terealisasikan,” urainya.

Peluang tersebut, kata Menparekraf Sandiaga, juga terlihat ketika pada Mei 2022 World Economic Forum merilis daftar Travel & Tourism Development Index (TTDI) 2022 di mana Indonesia berada di peringkat 32 dari 117 negara atau naik 12 posisi dibandingkan pada 2019.

“Para investor melihat ada peluang yang signifikan yang dilihat dari TTDI Indonesia yang naik 12 peringkat di atas Thailand dan Malaysia. Sehingga, ini membuka kesempatan untuk berinvestasi,” katanya.



Menparekraf menjelaskan, sistem KEK ini menarik karena bisa memberikan insentif dari keuangan, perpajakan, pembiayaan, dan pengelolaan lahan. KEK ini adalah model yang juga sudah digunakan negara-negara lain.

“Diharapkan melalui forum ini, kita dapat menyaksikan peluang-peluang investasi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, serta dapat disusun skema-skema pembiayaan yang bisa diterapkan pada proyek pariwisata lainnya sehingga dapat mendorong percepatan pembangunan di 5 DSP dan 8 KEK Pariwisata,” paparnya.

Acara "Forum Investasi dan Pembiayaan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif" terselenggara atas kolaborasi antara Kemenparekraf, Kementerian Investasi/BKPM, Artotel Group, dan Himpunan Anak Media (HAM). Dalam forum tersebut, hadir sebanyak 97 undangan investor dalam negeri.



Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf Henky Manurung mengungkapkan, forum ini bertujuan mendorong percepatan pembangunan KEK pariwisata, Kawasan Otoritatif Badan Otorita Pariwisata, dan Sustainable Tourism Investment Project melalui penyediaan alternatif skema pembiayaan yang bisa diberikan oleh Lembaga Pembiayaan maupun oleh investor lainnya.

"Melalui forum ini diharapkan dihasilkan komitmen positif antara lembaga pembiayaan dengan pengelola kawasan guna mendorong percepatan pembangunan dan pengembangan proyek pariwisata,” tuturnya.
(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1279 seconds (0.1#10.140)