Fasilitasi Puluhan Ribu UMKM Ekspor, BI Apresiasi BNI

Kamis, 04 Agustus 2022 - 12:22 WIB
loading...
Fasilitasi Puluhan Ribu UMKM Ekspor, BI Apresiasi BNI
Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen BI Yunita Resmi Sari (kiri) dan Direktur Bisnis UMKM BNI Muhammad Iqbal (kanan) berbincang-bincang di Xpora Jakarta. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mengapresiasi dukungan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk bangkit dan memanfaatkan ceruk pasar ekspor. BNI sebagai bank global asal Indonesia telah mendorong sekitar 40.000 UMKM merambah pasar ekspor.

Tak hanya mendukung pengembangan UMKM, BI menyebut langkah BNI ini juga turut meningkatkan cadangan devisa negara. Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen BI Yunita Resmi Sari mengatakan, konsistensi BNI dalam mendukung UMKM melakukan ekspor perlu diikuti pelaku industri perbankan lainnya.



Hal ini juga sejalan dengan langkah bank sentral untuk memasarkan produk UMKM ke mancanegara. Langkah BNI tersebut juga membantu BI dalam meningkatkan cadangan devisa untuk mendukung kestabilan ekonomi dalam negeri.

"Pengembangan UMKM tidak terlepas dari sinergi antara otoritas dan lembaga termasuk lembaga perbankan. Salah satu program pengembangan UMKM yang dilakukan adalah melalui fasilitasi UMKM hingga tembus ke pasar luar negeri. Dalam hal ini BI mengapresiasi langkah BNI melalui BNI Xpora untuk mendorong UMKM Indonesia menembus pasar luar negeri," katanya dalam siaran pers, Kamis (4/8/2022).

Menurut Yunita, segmen usaha mikro dan kecil terus menunjukkan geliat pertumbuhan yang positif. Berdasarkan survei BI, sebanyak 63,6% dari jumlah UMKM sudah mengalami peningkatan omzet dibandingkan tahun lalu. Bahkan, 43% dari total tersebut mengalami peningkatan omzet untuk ekspor.

"Menariknya, kredit ekspor kita meningkat 107% dibandingkan tahun sebelumnya, pertumbuhannya hampir USD100 juta. Bila kredit meningkat, maka terjadi peningkatan permintaan, kinerja dan peningkatan kapasitas UMKM," tambahnya.

Guna mendorong UMKM melakukan ekspor, dia menjelaskan bank sentral menggunakan strategi pull and push. Dari sisi pull, BI memanfaatkan tujuh kantor perwakilan luar negeri untuk bertugas identifikasi pasar, persyaratan, dan kualifikasi yang dibutuhkan. Sebab, setiap negara memiliki ketentuan yang berbeda satu sama lain.

"Sisi push-nya, kita siapkan UKM untuk kita persiapkan untuk bisa masuk ke pasar dengan memenuhi apa saja yang dibutuhkan oleh pasar, tingkatkan kapasitas, dan persyaratan. Sehingga bisa penuhi 3K yakni kualitas, kuantitas, dan kapasitas," jelasnya.

Sementara itu, Direktur Bisnis UMKM BNI Muhammad Iqbal menyatakan jumlah nasabah UMKM yang telah melakukan ekspor tercatat 40.000 nasabah per Juni 2022. Jumlah itu melesat 60% secara tahunan atau year on year (YoY) dari 25.000 nasabah pada Juni 2021.

"Secara value, ekspor UMKM yang kami alami naik dari Rp14 triliun jadi Rp22 triliun. Artinya, barang yang diproduksi oleh UMKM binaan BNI jauh lebih dihargai pasar. Orientasinya pada produk olahan makanan dan minuman, kerajinan tangan, dan olahan makanan laut," ujar Iqbal.

Pencapaian gemilang ini berkat program unggulan BNI Xpora yang memberikan pendampingan berkelanjutan agar para pelaku UMKM terbiasa melakukan ekspor. Prosesnya, dimulai dengan melakukan kurasi terhadap produk UMKM melalui 200 kantor cabang terpilih yang tersebar di Indonesia, sesuai potensi ekspor di masing-masing daerah.



Setelah itu, BNI melakukan pendampingan dengan menggandeng berbagai pihak seperti Bea Cukai, Lembaga Pembiayaan Ekspor dan Impor (LPEI), dan pihak lainnya. Tujuannya, agar para pelaku UMKM memahami kebutuhan pasar, persyaratan, hingga peningkatan kapasitas.

Ketika para pelaku UMKM siap melakukan ekspor, BNI melakukan business matching dengan diaspora yang tersebar di berbagai negara dengan mengandalkan kantor cabang luar negeri. Iqbal menilai jumlah diaspora yang mencapai 8 juta orang memiliki potensi yang besar lantaran bisa dijadikan ambassador dan pintu masuk produk UMKM Indonesia di luar negeri.

Lewat program BNI Xpora yang baru diluncurkan pada tahun lalu ini, BNI sudah berhasil memboyong berbagai produk UMKM ke berbagai pasar global melalui diaspora. Ia mencontohkan salah satu UMKM pembudidaya tanaman hias berhasil mendapatkan kontrak ekspor senilai Rp1 triliun per tahun untuk tujuan Eropa.

Ada juga kelompok ibu-ibu asal Jawa Barat yang memproduksi kerupuk berhasil menarik perhatian salah seorang Diaspora di Hong Kong. Meski masih dalam kapasitas kecil, produk ini telah di pasarkan di pasar Hong Kong hingga China.
(fai)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1723 seconds (0.1#10.140)