Incar Lezatnya Ekspor Bumbu Masak, Kemenperin Targetkan Rp29 Triliun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah melalui kerja sama berbagai kementerian dan lembaga menyelenggarakan program Indonesia Spice Up The World (ISUTW) untuk mempromosikan kuliner Indonesia, serta mengangkat produk rempah dan bumbu masak merek lokal Indonesia ke kancah dunia.
Baca juga: Kulineran di Seoul, Maudy Ayunda Bingung Cara Makan Gurita Mentah
“Kementerian Perindustrian mendukung program ISUTW sebagai salah satu upaya promosi peningkatan pasar rempah dan bumbu masak Indonesia melalui pameran dalam negeri, marketplace lokal dan marketplace global,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita melalui keterangan pers, Selasa (16/8/2022).
Menperin mengungkapkan, ISUTW merupakan program kolaboratif semua pemangku kepentingan dalam mengangkat popularitas kekayaan rempah dan bumbu masak Indonesia. Program ini dilatarbelakangi oleh meredupnya ketenaran bumbu masakan Indonesia dibandingkan bumbu masakan oriental, Thailand, dan Vietnam.
Padahal, lanjutnya, perhatian warga dunia terhadap cita rasa kuliner Indonesia terus meningkat. Terbukti, dengan banyaknya liputan media asing tentang keunggulan keragaman dan kelezatan olahan pangan Indonesia.
“Saat ini terdapat 1.177 gerai restoran Indonesia di luar negeri, namun jumlah ini belum efektif mengangkat kembali popularitas rempah dan bumbu masak Indonesia. Melalui ISUTW ini, kami harap nilai ekspor rempah dan bumbu masak Indonesia bisa mencapai USD2 miliar (Rp29 triliun/kurs Rp14.500) dan akan ada sebanyak 4.000 restoran Indonesia di seluruh dunia pada tahun 2024,” ungkap Agus.
Program ISUTW telah dirancang sebagai strategi memperkenalkan produk rempah dan bumbu masak Indonesia di mancanegara, termasuk untuk mengembangkan jaringan restoran Indonesia di luar negeri.
Melalui ISUTW, beber Menperin, Indonesia akan mengangkat lima makanan khas nasional, yaitu rendang, nasi goreng, sate, soto, dan gado-gado. Sebab, kelima jenis makanan tersebut diakui sebagai The World’s 50 Best Foods oleh CNN Travel pada 2017-2021. Selain itu, kuliner Nusantara lain seperti hidangan laut juga turut dipromosikan.
Nantinya, ribuan restoran Indonesia di luar negeri akan menjadi etalase produk rempah dan bumbu masak bermerek lokal Indonesia. Sementara di Indonesia, etalase mini didirikan di destinasi pariwisata super prioritas.
Baca juga: Kulineran di Seoul, Maudy Ayunda Bingung Cara Makan Gurita Mentah
“Kementerian Perindustrian mendukung program ISUTW sebagai salah satu upaya promosi peningkatan pasar rempah dan bumbu masak Indonesia melalui pameran dalam negeri, marketplace lokal dan marketplace global,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita melalui keterangan pers, Selasa (16/8/2022).
Menperin mengungkapkan, ISUTW merupakan program kolaboratif semua pemangku kepentingan dalam mengangkat popularitas kekayaan rempah dan bumbu masak Indonesia. Program ini dilatarbelakangi oleh meredupnya ketenaran bumbu masakan Indonesia dibandingkan bumbu masakan oriental, Thailand, dan Vietnam.
Padahal, lanjutnya, perhatian warga dunia terhadap cita rasa kuliner Indonesia terus meningkat. Terbukti, dengan banyaknya liputan media asing tentang keunggulan keragaman dan kelezatan olahan pangan Indonesia.
“Saat ini terdapat 1.177 gerai restoran Indonesia di luar negeri, namun jumlah ini belum efektif mengangkat kembali popularitas rempah dan bumbu masak Indonesia. Melalui ISUTW ini, kami harap nilai ekspor rempah dan bumbu masak Indonesia bisa mencapai USD2 miliar (Rp29 triliun/kurs Rp14.500) dan akan ada sebanyak 4.000 restoran Indonesia di seluruh dunia pada tahun 2024,” ungkap Agus.
Program ISUTW telah dirancang sebagai strategi memperkenalkan produk rempah dan bumbu masak Indonesia di mancanegara, termasuk untuk mengembangkan jaringan restoran Indonesia di luar negeri.
Melalui ISUTW, beber Menperin, Indonesia akan mengangkat lima makanan khas nasional, yaitu rendang, nasi goreng, sate, soto, dan gado-gado. Sebab, kelima jenis makanan tersebut diakui sebagai The World’s 50 Best Foods oleh CNN Travel pada 2017-2021. Selain itu, kuliner Nusantara lain seperti hidangan laut juga turut dipromosikan.
Nantinya, ribuan restoran Indonesia di luar negeri akan menjadi etalase produk rempah dan bumbu masak bermerek lokal Indonesia. Sementara di Indonesia, etalase mini didirikan di destinasi pariwisata super prioritas.
(uka)