Kepala BKPM: Investasi Hyundai Lampaui Target Konstruksi

Selasa, 30 Juni 2020 - 14:43 WIB
loading...
Kepala BKPM: Investasi...
BKPM memastikan proyek investasi Hyundai di Indonesia senilai USD1,55 miliar berjalan dengan baik. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memastikan bahwa investasi PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) asal Korea Selatan tetap berjalan. Tahap konstruksi proyek senilai USD1,55 miliar ini bahkan melampaui target yang direncanakan.

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan apresiasi atas komitmen para investor, terutama dari Korea Selatan, dalam merealisasikan investasinya. Dan sejalan dengan itu, BKPM memastikan juga komitmennya dalam melakukan pengawalan investasi, diantaranya memfasilitasi perizinan, bahan baku, dan menangani persoalan lahan.

"Saya selalu berusaha menyelesaikan permasalahan investasi dengan tangan saya secara langsung. Ini merupakan bentuk komitmen pemerintah Indonesia menjaga hubungan baik dengan investor dari Korea Selatan. Kita sudah mulai dampingi dari tanda tangan Nota Kesepahaman sampai dengan tinjau lokasi langsung. Presiden Jokowi juga sampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Hyundai yang tetap merealisasikan investasi di tengah COVID-19 ini," jelas Bahlil di Jakarta, Selasa (30/6/2020).

(Baca Juga: BKPM Siapkan 6 Strategi Pulihkan Investasi di 2021)

Presiden Hyundai Asia Pacific Lee Young Tack menyampaikan bahwa saat ini perkembangan pembangunan pabrik HMMI sudah mencapai 22%. Ini membuktikan kemampuan perusahaan dalam melebihi target, karena rencana konstruksi semestinya baru 20% pada tahap sekarang.

"Kami berterima kasih atas bantuan pemerintah Indonesia, khususnya BKPM dalam memfasilitasi investasi kami di Indonesia. BKPM sangat mendorong kami untuk tetap beroperasi selama masa COVID-19 dan juga telah meminta kepada pemerintah daerah mendukung investasi Hyundai agar tetap berjalan. Pembangunan pabrik kami bisa melebihi target saat ini karena adanya bantuan yang diberikan oleh BKPM," ungkap Lee Young Tack.

Selanjutnya, Hyundai akan mengimpor mesin-mesin produksi serta mendatangkan tenaga ahli dari Korea Selatan untuk pembangunan pabriknya. Untuk membantu Hyundai, BKPM terus melakukan koordinasi intensif dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Seoul dan kementerian/lembaga terkait di Indonesia.

"Kami dibantu oleh BKPM untuk kemudahan proses rekomendasi visa dan izin impor mesin-mesin. Kami akan menjadwal ulang rencana ground-breaking yang semula akan diadakan pada bulan April 2020, namun ditunda karena adanya pandemi COVID-19," jelas Lee Young Tack.
(fai)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1510 seconds (0.1#10.140)