Buruh Bakal Demo Besar-besaran Jika Harga Pertalite Dinaikkan

Selasa, 23 Agustus 2022 - 16:11 WIB
loading...
Buruh Bakal Demo Besar-besaran...
Ada lima alasan yang membuat buruh menggelar demo besar-besar jika harga BBM subsidi dinaikkan. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan bahwa serikat buruh akan mengancam melakukan demonstrasi serentak di 34 wilayah provinsi. Menurut dia, mogok nasional akan dilakukan jika Presiden Jokowi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis pertalite dan solar.



"Kami akan melakukan demo di 34 provinsi, 440 kabupaten/kota untuk menolak kenaikan BBM dan omnibus law awal September 2022. Mogok juga akan dilakukan apabila ada pemaksaan, kami akan lakukan mogok nasional. Upah kami tahun ini hanya naik 1% padahal inflasi sudah 4,9%," kata Iqbal di Jakarta, Selasa (23/8/2022).

Iqbal membeberkan beberapa alasan mengapa serikat buruh menolak rencana kenaikan komoditas tersebut. Pertama, kenaikan harga BBM akan mengakibatkan lonjakan inflasi yang diprediksi bisa tembus di angka 6,5%.

"Kenaikan harga BBM akan mengakibatkan inflasi yang tajam, dan harga Pertalite yang katanya dipatok Rp10 ribu akan membuat inflasi tembus di angka 6,5%," kata Iqbal.

Menurut dia, akibatnya daya beli masyarakat akan turun. Apalagi, sudah tiga tahun berturut-turut buruh pabrik tidak naik upah minimumnya.

"Kenaikan harga BBM yang tidak diimbangi dengan kenaikan upah, sampai 5 tahun mendatang karena omnibus law, itu akan membuat daya beli anjelok 50% lebih. Kami pro-subsidi dan jaminan sosial," katanya.

Kedua, risiko pemutusan hubungan kerja (PHK) karena kenaikan harga barang-barang dipicu oleh harga BBM. PHK terjadi karena perusahaan akan memangkas operasionalnya lantaran harga energi naik.

Ketiga, dalih pemerintah menaikkan harga BBM dengan alasan di negara lain sudah lebih mahal. Ia mengatakan membandingkan harga BBM Indonesia dengan negara lain tanpa melihat income per kapitanya tidak tepat.

Keempat, jika alasan kenaikan pertalite dan solar subsidi ini karena lingkungan, katanya, ini akan sangat tidak tepat. Selama ini, kata Said Iqbal, industri besar masih memakai batu bara dan diesel.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2284 seconds (0.1#10.140)