BULOG Produksi Beras Fortivit untuk Atasi Stunting Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bulog memastikan pihaknya turut berkontribusi pada pencegahan dan penurunan angka stunting di Indonesia. Direktur Bisnis Perum Bulog Febby Novita menyatakan, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memproduksi beras berfortifikasi. Berasyang juga dikenal dengan beras fortivit ini berkualitas premium yang rasanya enak dan pulen, memiliki kandungan nutrisi tinggi dihasilkan dari padi berkualitas yang diolah dengan teknologi modern.
Beras fortivit juga mampu mencegah kekurangan gizi pada anak, sehingga mampu mendukung pertumbuhan otak dan pertumbuhan fisik, mencegah kekerdilan dan mencegah penyakit kronik pada anak. Beras ini dinilai efektif untuk menurunkan angka stunting karena mengandung berbagai vitamin dan mineral yang diperlukan tubuh.
Terkait produksi beras fortivit, Bulog bekerja sama dengan petani beras lokal untuk diserap hasil produksinya. Beras tersebut lalu diproses dengan tambahan fortifikasi atau komponen vitamin.
"Saat ini Bulog sedang mengembangkan beras berfortifikasi. Jadi beras beras dari petani kami serap. Kita tambahkan namanya fortifikasi, jadi seperti beras tetapi ada komponen vitaminnya," kata Febby dalam webinar memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-77 yang digelar oleh MNC Portal, Rabu (17/8/2022).
Dalam webinar bertema ‘Insan Sehat Indonesia Kuat’ itu, ia menjelaskan bahwa dalam beras fortivit terkandung sejumlah vitamin dan mineral yang baik untuk kesehatan. Kandungan nutrisi di dalam beras fortivit adalah Vitamin A, B1, B3, B12, B9 (asam folat), zat besi, dan zinc.
“Kandungan tersebut sangat baik untuk pemenuhan gizi masyarakat sebagai salah satu pencegahan stunting dan menjaga imun tubuh, “ katanya.
Jadi menurut Febby, beras ini sangat pas diberikan bagi siapa saja yang menginginkan gizi yang cukup.
“Beras ini tidak hanya cocok untuk mencegah stunting, ibu menyusui dan ibu hamil, tetapi juga bagi siapa pun yang menginginkan gizi lebih, bisa mengonsumsinya, “ ucapnya.
Ia menceritakan, ada sejumlah daerah, di mana kepala daerahnya memberikan beras fortivit untuk para gurunya. “Karena dengan beras ini para guru akan lebih sehat, sehingga mampu memberi pendidikan bagi anak didiknya dengan lebih maksimal, “katanya.
Sementara itu, terkait distribusi beras fortivit untuk mencegah stunting, Bulog telah bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk BKKBN. Ia mengaku dengan bekerja sama BKKBN maka manfaat dari beras fortivit ini bisa tersampaikan dan tepat sasaran bagi masyarakat yang membutuhkan.
Beras fortivit juga mampu mencegah kekurangan gizi pada anak, sehingga mampu mendukung pertumbuhan otak dan pertumbuhan fisik, mencegah kekerdilan dan mencegah penyakit kronik pada anak. Beras ini dinilai efektif untuk menurunkan angka stunting karena mengandung berbagai vitamin dan mineral yang diperlukan tubuh.
Terkait produksi beras fortivit, Bulog bekerja sama dengan petani beras lokal untuk diserap hasil produksinya. Beras tersebut lalu diproses dengan tambahan fortifikasi atau komponen vitamin.
"Saat ini Bulog sedang mengembangkan beras berfortifikasi. Jadi beras beras dari petani kami serap. Kita tambahkan namanya fortifikasi, jadi seperti beras tetapi ada komponen vitaminnya," kata Febby dalam webinar memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-77 yang digelar oleh MNC Portal, Rabu (17/8/2022).
Dalam webinar bertema ‘Insan Sehat Indonesia Kuat’ itu, ia menjelaskan bahwa dalam beras fortivit terkandung sejumlah vitamin dan mineral yang baik untuk kesehatan. Kandungan nutrisi di dalam beras fortivit adalah Vitamin A, B1, B3, B12, B9 (asam folat), zat besi, dan zinc.
“Kandungan tersebut sangat baik untuk pemenuhan gizi masyarakat sebagai salah satu pencegahan stunting dan menjaga imun tubuh, “ katanya.
Jadi menurut Febby, beras ini sangat pas diberikan bagi siapa saja yang menginginkan gizi yang cukup.
“Beras ini tidak hanya cocok untuk mencegah stunting, ibu menyusui dan ibu hamil, tetapi juga bagi siapa pun yang menginginkan gizi lebih, bisa mengonsumsinya, “ ucapnya.
Ia menceritakan, ada sejumlah daerah, di mana kepala daerahnya memberikan beras fortivit untuk para gurunya. “Karena dengan beras ini para guru akan lebih sehat, sehingga mampu memberi pendidikan bagi anak didiknya dengan lebih maksimal, “katanya.
Sementara itu, terkait distribusi beras fortivit untuk mencegah stunting, Bulog telah bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk BKKBN. Ia mengaku dengan bekerja sama BKKBN maka manfaat dari beras fortivit ini bisa tersampaikan dan tepat sasaran bagi masyarakat yang membutuhkan.