Tuai Polemik Soal Merek Dagang, Pakar Jelaskan Makna Mie Gacoan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kata gacoan yang menjadi sumber polemik restoran Mie Gacoan ternyata memiliki makna yang berbeda pada bahasa aslinya, bahasa Jawa, dan bahasa Indonesia.
Menurut Kepala Bidang Pertunjukan Seni dan Budaya di Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Budaya Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia, Donny Satryo Wibowo Ranoewidjojo, gacoan dalam bahasa Jawa berarti jagoan atau unggulan. Dengan kata lain, gacoan memiliki makna yang positif.
"Iya gacoan itu artinya andalan atau jagoan. Zaman saya kecil di Surabaya, saya juga pegang gacoan untuk main kelereng, engkle, dan lain-lain. Intinya, bahasa daerah ya tidak bisa disamakan dengan bahasa Indonesia," tutur Donny kepada media, Kamis (25/8/2022).
Ia mengingatkan, tidak semua kata dalam bahasa daerah yang diserap ke dalam bahasa Indonesia akan memiliki makna yang sama. Misalnya, kata pamor yang dalam bahasa Jawa berarti pola logam putih dalam pusaka tosan, aji, keris, dan tombak. Saat diserap ke dalam bahasa Indonesia, pamor beralih makna menjadi kewibawaan.
Donny menyebutkan, jika suatu kata serapan memiliki makna yang bertolak belakang dengan makna dalam bahasa aslinya, maka seharusnya ia dikembalikan ke makna asalnya. Yang lebih kuat adalah makna dari induk (bahasa asli) yaitu bahasa daerah, terutama jika kata tersebut masih terus dipakai di daerah asalnya.
Oleh karena itu, ia pun mengingatkan masyarakat untuk hati-hati mengambil sikap dalam masalah kata gacoan dan perbedaan makna yang berujung pada sertifikasi halal ini.
Sebelumnya, juru bicara PT Pesta Pora Abadi yang menaungi bisnis Mie Gacoan, Daryl Gumilar, menegaskan pihaknya tidak memiliki niat buruk sama sekali dalam memberikan nama produk.
Daryl menjelaskan arti kata gacoan yang melekat pada produk Mie Gacoan lebih mengarah pada makna ‘jagoan’. Arti kata itu sebagaimana yang diuraikan pada definisi yang tertulis pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring.
"Saat ini merk Mie Gacoan telah tumbuh menjadi market leader, utamanya di Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Kepulauan Bali, dan sedang dalam jalur kuat untuk berekspansi menjadi merk terbesar nomor 1 secara nasional. Di sinilah makna kata gacoan itu menjadi sangat relevan untuk disandingkan sebagai makna jagoan, dan bukan berarti taruhan," kata Daryl.
Menurut Kepala Bidang Pertunjukan Seni dan Budaya di Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Budaya Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia, Donny Satryo Wibowo Ranoewidjojo, gacoan dalam bahasa Jawa berarti jagoan atau unggulan. Dengan kata lain, gacoan memiliki makna yang positif.
"Iya gacoan itu artinya andalan atau jagoan. Zaman saya kecil di Surabaya, saya juga pegang gacoan untuk main kelereng, engkle, dan lain-lain. Intinya, bahasa daerah ya tidak bisa disamakan dengan bahasa Indonesia," tutur Donny kepada media, Kamis (25/8/2022).
Ia mengingatkan, tidak semua kata dalam bahasa daerah yang diserap ke dalam bahasa Indonesia akan memiliki makna yang sama. Misalnya, kata pamor yang dalam bahasa Jawa berarti pola logam putih dalam pusaka tosan, aji, keris, dan tombak. Saat diserap ke dalam bahasa Indonesia, pamor beralih makna menjadi kewibawaan.
Donny menyebutkan, jika suatu kata serapan memiliki makna yang bertolak belakang dengan makna dalam bahasa aslinya, maka seharusnya ia dikembalikan ke makna asalnya. Yang lebih kuat adalah makna dari induk (bahasa asli) yaitu bahasa daerah, terutama jika kata tersebut masih terus dipakai di daerah asalnya.
Oleh karena itu, ia pun mengingatkan masyarakat untuk hati-hati mengambil sikap dalam masalah kata gacoan dan perbedaan makna yang berujung pada sertifikasi halal ini.
Sebelumnya, juru bicara PT Pesta Pora Abadi yang menaungi bisnis Mie Gacoan, Daryl Gumilar, menegaskan pihaknya tidak memiliki niat buruk sama sekali dalam memberikan nama produk.
Daryl menjelaskan arti kata gacoan yang melekat pada produk Mie Gacoan lebih mengarah pada makna ‘jagoan’. Arti kata itu sebagaimana yang diuraikan pada definisi yang tertulis pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring.
"Saat ini merk Mie Gacoan telah tumbuh menjadi market leader, utamanya di Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Kepulauan Bali, dan sedang dalam jalur kuat untuk berekspansi menjadi merk terbesar nomor 1 secara nasional. Di sinilah makna kata gacoan itu menjadi sangat relevan untuk disandingkan sebagai makna jagoan, dan bukan berarti taruhan," kata Daryl.