Dua Tahun Food Estate: Produktivitas Petani Meningkat

Kamis, 25 Agustus 2022 - 17:49 WIB
loading...
Dua Tahun Food Estate: Produktivitas Petani Meningkat
Pengakuan petani tentang manfaat dari program food estate, yakni meningkatnya produktivitas padi karena memperoleh sejumlah bantuan. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Para petani merasakan banyak manfaat dari program food estate , seperti yang dialami oleh Ketua Kelompok Tani Sumber Rezeki di Belanti Siam, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Hartoyo. Ia mengaku produktivitas padi meningkat setelah bergabung dengan program food estate.



Tercatat ada 64 petani dengan luas lahan 100 hektare yang tergabung di kelompok Sumber Rezeki. Mereka bergabung sejak food estate dimulai pertengahan 2020.

"Kalau sebelum (ada food estate) kan paling (produksi) sekitar 3 ton gabah per hektare. Sekarang berhubung ada bantuan pupuk dan benih, Alhamdulillah (produksi) naik sekitar 1 sampai 1,5 ton per hektare," kata Hartoyo dalam diskusi bertajuk "Dua Tahun Food Estate: Apa Saja Pencapaiannya?" yang digelar secara daring, Selasa (23/8).

Harga jual gabah pun naik karena kemudahan akses jalan. Dijelaskan Hartoyo, dahulu harga gabah kering panen sekitar Rp4.700 per kg. Saat ini mencapai Rp5.000 per kg, bahkan bisa Rp5.700 per kg. Ini antara karena jalan menuju ke wilayah lumbung pangan ini sudah dibangun dan beraspal. Ini memudahkan petani mengangkut dan menjual.

"Untuk penjualan hasil (panen), itu lebih mudah. Dulu kami kalau menjual pakai kapal. Sekarang, alhamdulillah jalan sudah aspal. Ini lebih memudahkan kami untuk mengeluarkan hasil panen," ungkap Hartoyo.

Selama bergabung food estate, kata Hartoyo, pihaknya memperoleh sejumlah bantuan dari Kementerian Pertanian. Mulai alat dan mesin pertanian (alsintan), bantuan benih dan pupuk hingga perbaikan infrastruktur yang menunjang penjualan hasil panen.

Karena produktivitas dan harga jual naik, kata Hartoyo, keuntungan petani pun naik. Dengan produktivitas 4 ton gabah kering panen per hektare, petani bisa mengantongi keuntungan sekitar Rp8 juta. Setahun, petani tanam padi dua kali. Selain padi, petani juga menanam sayuran dan berternak ayam atau itik. Ini menambah penghasilan bulanan.

Cerita hampir sama disampaikan Saiful Rokib. Ketua Kelompok Tani di Desa Sidomulyo, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, itu bergabung dengan food estate sejak 2021. Dari 38 orang anggota kelompok tani, 35 orang petani menanam komoditas bawang putih di lahan seluas total 16 hektare.

Di wilayah ini memang dikembangkan food estate hortikulta yang dikomandani oleh Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementan. Selain bawang putih, juga ada bawang merah, kentang, dan cabai. Saiful mengakui, bawang putih bukan komoditas asing bagi warga desanya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1848 seconds (0.1#10.140)