4 Negara Asia Penghasil Minyak Bumi Terbesar, Indonesia Urutan Berapa?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Energi fosil seperti minyak , sepertinya belum dapat dilepaskan secara penuh oleh banyak negara dalam pemenuhan energinya. Di tengah dominasi kawasan Timur Tengah disusul Amerika, ada perwakilan negara dari Asia yang masuk dalam jajaran produsen minyak bumi terbesar.
Asia Pasifik menyumbang 8,4% dari produksi minyak dunia pada tahun 2020. Wilayah ini dipimpin oleh China dan India, dimana China menjadi negara penghasil minyak terbesar kelima di dunia.
Dalam beberapa tahun terakhir, pasokan Asia terhadap produksi minyak dunia telah menurun secara perlahan, namun tetap stabil. Asia diproyeksi menyumbang 77% dari pertumbuhan permintaan minyak dunia hingga tahun 2025, yang berarti ketergantungannya pada impor minyak juga akan naik menjadi 81% pada tahun 2025.
Kondisi ini terutama konsekuensi dari produksi minyak regional yang datar selama periode peningkatan output global secara keseluruhan. Namun permintaan terus berlanjut, karena kawasan Asia Pasifik mengkonsumsi sebagian besar minyak dunia, sekitar 38% pada tahun 2020, terutama didorong oleh permintaan China.
Kendati kawasan Timur Tengah menyumbang angka sangat tinggi terkait pasokan minyak dunia, tapi negara dengan cadangan terbesar juga terdapat di wilayah Asia. Berikut daftar 4 negara Asia sebagai penghasil minyak bumi terbesar di dunia:
1. China
Masuk dalam daftar 10 negara produsen minyak bumi terbesar di dunia, menjadi bukti kekuatan energi China. Pada jajaran Asia, China menduduki sebagai peringkat teratas.
China setidaknya mengekstraksi sekitar 3.838.000 barel minyak per hari. Menurut Reuters, selama beberapa bulan pertama tahun 2022, kilang minyak mentah China telah memangkas produksi akibat kebijakan ketat nol Covid-19.
Beberapa perusahaan raksasa minyak China di antaranya China Petroleum and Chemical Corporation (Sinopec), perusahaan minyak lepas pantai China (CNOOC), serta PetroChina. Ketiga perusahaan ini menyumbang sebagian besar dari total produksi tahunan negeri Tirai Bambu.
Sementara itu produksi minyak Asia tercatat sebesar 7,4 juta barel per hari (BPD) pada 2020. Sementara sejumlah negara di kawasan ini telah menemukan cadangan baru yang besar, namun penurunan produksi masih membayangi seiring mulai menuanya ladang minyak.
Akibatnya, analis memperkirakan tren penurunan produksi akan berlanjut untuk wilayah tersebut secara keseluruhan. China sendiri merupakan produsen minyak terbesar di kawasan Asia dengan selisih yang cukup besar, terhitung 5 juta barel minyak per hari seperti dikutip dari Investopedia.
China bertanggung jawab setidaknya lebih dari setengah dari total produksi Asia dan pada 2019 sempat mengumumkan bakal meningkatkan investasi modal dalam produksi minyak sebesar 20%.
China berharap dapat meningkatkan produksi demi kemandirian energi, lantaran negara itu mengimpor lebih dari 10 juta barel per hari pada 2019 untuk memenuhi permintaan domestik.
2. India
Selain sebagai negara konsumsi, India juga salah satu penghasil minyak bumi terbesar. Tercatat India memproduksi 771,000 barel minyak per hari pada tahun 2020, produksi India cukup stabil yang diiringi oleh melonjaknya konsumsi minyak di India.
Mereka menempati peringkat ketiga konsumen minyak terbesar di dunia setelah AS dan China. Pasokan minyak India didapatkan dari beberapa perusahaan milik negara seperti Oil and Natural Gas Corporation, yang menyumbang sekitar 71% dari produksi domestik.
Lalu ada Cairn Oil & Gas serta Vedanta Limited, cabang dari perusahaan minyak dan gas Inggris Cairn Energy PLC, adalah kontributor terbesar kedua untuk pasar minyak India. Perusahaan tersebut memproduksi 24% dari keseluruhan jumlah minyak mentah di India.
3. Indonesia
Indonesia berada di belakang India dengan produksi minyak sekitar 743,000 barel per hari pada tahun 2020. Era 1990-an hingga 2000-an menjadi kejayaan Indonesia, ketika produksi berada pada titik tertinggi antara 1,5 juta dan 1,7 juta barel per hari
Namun sejak periode itu berlalu, produksi mengalami tren penurunan yang cukup drastis. Kemerosotan produksi diakibatkan oleh banyaknya ladang minyak yang menua disertai peningkatan permintaan domestik.
Hal ini memaksa Indonesia keluar dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) di tahun 2009 setelah bertahan selama 47 tahun lamanya. Beruntung, Indonesia kembali bergabung di tahun 2016.
PT Chevron Pacific Indonesia, anak perusahaan dari raksasa energi Amerika Chevron Corporation, dan PT Pertamina adalah dua produsen minyak terbesar di Indonesia. Perusahaan minyak asing lain seperti Total SA, ConocoPhillips, serta CNOOC juga ikut ambil bagian penting dalam industri minyak Tanah Air.
4. Malaysia
Malaysia memproduksi 596,000 barel minyak per hari menurut data 2020, yang sebagian besar ditambang di lepas pantai. Selama satu dekade terakhir, produksi minyak Malaysia cukup stabil meskipun ada sedikit tren penurunan sejak 2016.
Karena sektor minyak dan gas merupakan bagian penting dari pertumbuhan ekonomi Malaysia, pemerintah telah berkonsentrasi pada peningkatan produksi hidrokarbon.
Petroliam Nasional Berhad atau dikenal sebagai Petronas, adalah perusahaan energi milik Malaysia yang mengontrol semua sumber daya minyak dan gas di negara itu. Perusahaan minyak dan gas internasional seperti ExxonMobil Corporation, Murphy Oil Corporation, dan Royal Dutch Shell PLC, turut terlibat dalam memproduksi komoditas minyak Malaysia di bawah pengawasan Petronas.
Asia Pasifik menyumbang 8,4% dari produksi minyak dunia pada tahun 2020. Wilayah ini dipimpin oleh China dan India, dimana China menjadi negara penghasil minyak terbesar kelima di dunia.
Dalam beberapa tahun terakhir, pasokan Asia terhadap produksi minyak dunia telah menurun secara perlahan, namun tetap stabil. Asia diproyeksi menyumbang 77% dari pertumbuhan permintaan minyak dunia hingga tahun 2025, yang berarti ketergantungannya pada impor minyak juga akan naik menjadi 81% pada tahun 2025.
Kondisi ini terutama konsekuensi dari produksi minyak regional yang datar selama periode peningkatan output global secara keseluruhan. Namun permintaan terus berlanjut, karena kawasan Asia Pasifik mengkonsumsi sebagian besar minyak dunia, sekitar 38% pada tahun 2020, terutama didorong oleh permintaan China.
Kendati kawasan Timur Tengah menyumbang angka sangat tinggi terkait pasokan minyak dunia, tapi negara dengan cadangan terbesar juga terdapat di wilayah Asia. Berikut daftar 4 negara Asia sebagai penghasil minyak bumi terbesar di dunia:
1. China
Masuk dalam daftar 10 negara produsen minyak bumi terbesar di dunia, menjadi bukti kekuatan energi China. Pada jajaran Asia, China menduduki sebagai peringkat teratas.
China setidaknya mengekstraksi sekitar 3.838.000 barel minyak per hari. Menurut Reuters, selama beberapa bulan pertama tahun 2022, kilang minyak mentah China telah memangkas produksi akibat kebijakan ketat nol Covid-19.
Beberapa perusahaan raksasa minyak China di antaranya China Petroleum and Chemical Corporation (Sinopec), perusahaan minyak lepas pantai China (CNOOC), serta PetroChina. Ketiga perusahaan ini menyumbang sebagian besar dari total produksi tahunan negeri Tirai Bambu.
Sementara itu produksi minyak Asia tercatat sebesar 7,4 juta barel per hari (BPD) pada 2020. Sementara sejumlah negara di kawasan ini telah menemukan cadangan baru yang besar, namun penurunan produksi masih membayangi seiring mulai menuanya ladang minyak.
Akibatnya, analis memperkirakan tren penurunan produksi akan berlanjut untuk wilayah tersebut secara keseluruhan. China sendiri merupakan produsen minyak terbesar di kawasan Asia dengan selisih yang cukup besar, terhitung 5 juta barel minyak per hari seperti dikutip dari Investopedia.
China bertanggung jawab setidaknya lebih dari setengah dari total produksi Asia dan pada 2019 sempat mengumumkan bakal meningkatkan investasi modal dalam produksi minyak sebesar 20%.
China berharap dapat meningkatkan produksi demi kemandirian energi, lantaran negara itu mengimpor lebih dari 10 juta barel per hari pada 2019 untuk memenuhi permintaan domestik.
2. India
Selain sebagai negara konsumsi, India juga salah satu penghasil minyak bumi terbesar. Tercatat India memproduksi 771,000 barel minyak per hari pada tahun 2020, produksi India cukup stabil yang diiringi oleh melonjaknya konsumsi minyak di India.
Mereka menempati peringkat ketiga konsumen minyak terbesar di dunia setelah AS dan China. Pasokan minyak India didapatkan dari beberapa perusahaan milik negara seperti Oil and Natural Gas Corporation, yang menyumbang sekitar 71% dari produksi domestik.
Lalu ada Cairn Oil & Gas serta Vedanta Limited, cabang dari perusahaan minyak dan gas Inggris Cairn Energy PLC, adalah kontributor terbesar kedua untuk pasar minyak India. Perusahaan tersebut memproduksi 24% dari keseluruhan jumlah minyak mentah di India.
3. Indonesia
Indonesia berada di belakang India dengan produksi minyak sekitar 743,000 barel per hari pada tahun 2020. Era 1990-an hingga 2000-an menjadi kejayaan Indonesia, ketika produksi berada pada titik tertinggi antara 1,5 juta dan 1,7 juta barel per hari
Namun sejak periode itu berlalu, produksi mengalami tren penurunan yang cukup drastis. Kemerosotan produksi diakibatkan oleh banyaknya ladang minyak yang menua disertai peningkatan permintaan domestik.
Hal ini memaksa Indonesia keluar dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) di tahun 2009 setelah bertahan selama 47 tahun lamanya. Beruntung, Indonesia kembali bergabung di tahun 2016.
PT Chevron Pacific Indonesia, anak perusahaan dari raksasa energi Amerika Chevron Corporation, dan PT Pertamina adalah dua produsen minyak terbesar di Indonesia. Perusahaan minyak asing lain seperti Total SA, ConocoPhillips, serta CNOOC juga ikut ambil bagian penting dalam industri minyak Tanah Air.
4. Malaysia
Malaysia memproduksi 596,000 barel minyak per hari menurut data 2020, yang sebagian besar ditambang di lepas pantai. Selama satu dekade terakhir, produksi minyak Malaysia cukup stabil meskipun ada sedikit tren penurunan sejak 2016.
Karena sektor minyak dan gas merupakan bagian penting dari pertumbuhan ekonomi Malaysia, pemerintah telah berkonsentrasi pada peningkatan produksi hidrokarbon.
Petroliam Nasional Berhad atau dikenal sebagai Petronas, adalah perusahaan energi milik Malaysia yang mengontrol semua sumber daya minyak dan gas di negara itu. Perusahaan minyak dan gas internasional seperti ExxonMobil Corporation, Murphy Oil Corporation, dan Royal Dutch Shell PLC, turut terlibat dalam memproduksi komoditas minyak Malaysia di bawah pengawasan Petronas.
(akr)