Kompak, Segini Harga Pertalite yang Wajar Menurut Menteri ESDM dan Menkeu

Sabtu, 27 Agustus 2022 - 19:43 WIB
loading...
Kompak, Segini Harga Pertalite yang Wajar Menurut Menteri ESDM dan Menkeu
Pemerintah berencana menaikkan harga BBM Pertalite. Foto/Dok Antara
A A A
JAKARTA - Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) khususnya Pertalite dan solar agaknya sulit dihindari. Dalam berbagai kesempatan, pemerintah memberi sinyal kuat harga BBM subsidi akan naik dalam waktu dekat.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan bahwa pemerintah saat ini terus berupaya untuk menjaga subsidi energi tidak lebih dari Rp502 triliun agar tidak memberikan tekanan terhadap anggaran pendapatan belanja negara (APBN).

"Pemerintah pertahankan subsidi energi Rp500 triliun. Kalau itu bisa dihemat, kenapa mesti diboroskan," ujarnya dalam saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, dikutip Sabtu (27/8/2022).



Arifin menuturkan, pemerintah telah menyiapkan berbagai skema untuk mempertahankan besaran subsidi energi agar tidak bertambah mulai dari pembatasan pembelian bahan bakar minyak bersubsidi, penyaluran subsidi langsung kepada masyarakat kurang mampu, hingga rencana menaikkan harga Pertalite dan Solar.

Arifin mengungkapkan jika pemerintah tidak melakukan upaya-upaya tersebut, maka nilai subsidi energi bisa membengkak menjadi Rp690 triliun.

Pemerintah memaparkan nilai keekonomian bahan bakar minyak jenis Pertalite adalah sebesar Rp17.200 per liter, sedangkan harga yang dijual saat ini hanya Rp7.650 per liter.

Kemudian, harga keekonomian solar adalah sebesar Rp17.600 per liter, sementara harga Solar di SPBU banyak senilai Rp5.150 per liter.

Adapun harga keekonomian Pertamax adalah sebesar Rp19.900 per liter, sedangkan harga jual saat ini hanya sebesar Rp12.500 per liter.



Sementara itu, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dan Menteri ESDM Arifin Tasrif juga membeberkan harga keekonomian Pertalite jika mengacu harga minyak dunia.

Menkeu Sri Mulyani mengungkapkan, harga keekonomian Pertalite seharusnya dijual dikisaran Rp14.450 per liter. Namun saat ini harga jual Pertalite di SPBU hanya dibanderol Rp7.650 per liter. Dari angka tersebut, terdapat gap yang cukup jauh dengan harga keekonomian, yakni Rp6.800.

Adapun untuk harga keekonomian solar senilai Rp13.950 per liter, sedangkan harga jual di SPBU saat ini hanya Rp5.150 per liter.



Sehingga apabila dilihat lebih detail, gap antara harga jual solar saat ini dengan harga keekonomian sebesar Rp8.800 per liternya.

Untuk Pertalite harga jual di masyarakat Rp7.650 per liter. Kalau harga ICP di USD105 per barel dan kurs-nya Rp14.700 maka seharusnya harga Pertalite di Rp14.450 per liter. Artinya harga pertalite sekarang ini adalah 53%, jadi rakyat mendapat subsidi Rp6.800 per liternya yang dibeli,” papar Sri Mulyani dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (26/8/2022).
(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1273 seconds (0.1#10.140)