APBI: Kapasitas Pelabuhan Batu Bara Harus Diperhatikan

Senin, 09 Juni 2014 - 15:48 WIB
APBI: Kapasitas Pelabuhan Batu Bara Harus Diperhatikan
APBI: Kapasitas Pelabuhan Batu Bara Harus Diperhatikan
A A A
JAKARTA - Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) menilai pelabuhan khusus batu bara sebagai jalur distribusi utama ekspor batu bara harus memperhatikan kapasitas.

Ketua APBI Bob Kamandanu mengatakan, pelabuhan khusus batu bara akan memberikan dampak porsitif terhadap ekspor batu bara ilegal. Namun begitu, dia menyarankan, kapasitas pelabuhan dapat mengakomodir 30-40 juta ton per tahun.

“Kapasitas pelabuhan harus besar, paling tidak bisa mengakomodir 30-40 juta ton setahun,” kata dia saat dihubungi di Jakarta, Senin (9/6/2014).

Bob menyarankan agar pelabuhan batu bara tidak jauh dari lokasi pertambangan. Di samping itu, pemerintah juga harus menyediakan infrastruktur memadai untuk penunjang fasilitas distribusi batu bara.

“Jangan sampai terminal tambangnya jauh dari lokasi tambang, akhirnya tidak ekonomis, kemudian dilengkapi dengan fasilitas penunjang seperti kepabeannya,” kata dia.

Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada 2013, jumlah produksi batu bara nasional mencapai 421 juta ton, dengan rincian 349 juta ton untuk ekspor dan 72 juta untuk untuk kebutuhan domestik. Produksi batu bara nasional tahun lalu melampaui target produksi yang ditetapkan pemerintah sebanyak 391 juta ton.

Pada tahun ini, Kementerian ESDM akan berupaya melakukan pembatasan produksi mulai 2014. Pemerintah menargetkan produksi batu bara sama dengan tahun lalu atau sebesar 421 juta ton.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6142 seconds (0.1#10.140)