4 Perusahaan China yang Beroperasi di Indonesia, 2 di Antaranya Menyedot Harta Karun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Terdapat banyak perusahaan asing yang beroperasi di Indonesia, salah satunya dari China . Perusahaan-perusahaan raksasa asal Negeri Tirai Bambu itu biasanya bergerak di bidang konstruksi, infrastruktur, dan migas.
Perusahaan-perusahaan China di Indonesia tentu sudah mengantongi izin dari pemerintah, mencakup Kementerian Perhubungan dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Berikut perusahaan besar China yang beroperasi di Indonesia:
1. PT China Communications Construction Indonesia (CCCI)
PT China Communications Construction Indonesia (CCCI) adalah perusahaan yang bergerak di bidang investasi, desain, konstruksi, dan infrastruktur. Perusahaan ini menjadi perwakilan dari China Communications Construction Company (CCCC) Limited , yakni Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Republik Rakyat China (RRC).
Sejak didirikan pada tahun 2008, perusahaan CCCC berkembang menjadi salah satu perusahaan infrastruktur terbesar di dunia, dengan 210 cabang kantor yang tersebar di seluruh dunia, serta beroperasi secara substantif di 140 negara, termasuk Indonesia.
PT CCCI bekerja sama dengan tiga perusahaan yang memiliki sub-bisnis berbeda-beda, seperti konstruksi dan infrastruktur, perdagangan internasional, serta industri real estate. Masing-masing dijalankan oleh China Communications Construction Engineering Indonesia (CCCEI), PT Chuwa Bussan Indonesia dan PT Paranusa Sari.
Perusahaan yang berlokasi di Jakarta ini, terlibat dalam pembangunan Jembatan Suramadu pada tahun 2009 silam. Masih aktif sampai kini, PT CCCI sedang menjalankan 11 proyek, salah satunya adalah proyek kereta api Makassar-Parepare, milik Kementerian Perhubungan.
Mengikuti induk perusahaan, PT CCCI berkomitmen untuk menjadi perusahaan rekayasa, pengadaan, dan konstruksi yang terkenal di dunia.
2. China State Construction Engineering Corporation (CSCEC)
China State Construction Engineering Corporation (CSCEC) adalah perusahaan investasi dan pengembangan, mencakup real estate, pembiayaan, serta operasi konstruksi. Termasuk juga ke dalam perusahaan rekayasa konstruksi, meliputi perumahan, infrastruktur, survei, dan desain.
Disingkat CSCEC atau China State Construction, sudah tersebar di 100 negara di seluruh dunia, sejak tahun 1982. Sebagai perusahaan raksasa, CSCEC telah membangun hampir 90% gedung pencakar langit yang memiliki tinggi lebih dari 300 meter di China.
Tak hanya itu, CSCEC juga terlibat dalam pembangunan bandara utama, pangkalan peluncuran satelit, terowongan perkotaan, pembangkit listrik tenaga nuklir, dan ratusan juta rumah yang ada di China.
China State Construction juga turut beroperasi di Indonesia, tepatnya di Tangerang, Banten. CSCEC telah terlibat dalam puluhan proyek infrastruktur, meliputi perumahaan, darmaga, dan lainnya di wilayah Indonesia.
3. China National Offshore Oil Corporation (CNOOC)
China National Offshore Oil Corporation (CNOOC) adalah perusahaan produksi dan eksplorasi energi, meliputi minyak serta gas. Berawal dari perairan lepas di China, kini CNOOC sudah beroperasi di 40 negara di seluruh dunia, mencakup Asia, Afrika, Amerika, Timur Tengah, dan Eropa.
Masih seputar energi, perusahaan ini juga bergerak di bidang penyulingan, pemasaran ritel, pembangkit listrik, dan rekayasa. Salah satu proyek terbesarnya di Indonesia adalah Liquefied Natural Gas (LNG) Tangguh, memiliki tiga kilang di lapangan gas lepas pantai dan pabrik pengolahan LNG di darat.
CNOOC telah diberikan persetujuan rencana pengembangan atau Plan of Development (PoD) di Lapangan MBF, Wilayah Kerja Madura Strait yang akan dioperasikan oleh Husky - CNOOC Madura Limited (HCML). Hal itu dikemukakan melalui laporan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).
Operator Husky-HCML berkomitmen mengembangkan potensi cadangan Lapangan MBF sebesar 38,04 miliar standar kaki kubik (BSCF) untuk memenuhi kebutuhan gas Jawa Timur, dengan investasi sebesar USD88 juta atau sekitar Rp1,3 triliun.
HCML memiliki fasilitas produksi meliputi satu anjungan kepala sumur, satu kapal Floating Production Storage and Offloading (FPSO), yang berfungsi sebagai, pengeluaran, penyimpanan, dan pemindahan terapung, pipa bawah laut sepanjang 52 kilometer, dan empat sumur produksi. Gas alam pertama dicapai pada tahun 2017 dan langsung disalurkan ke Jawa Timur, Indonesia.
4. PetroChina International Jabung Ltd.
PetroChina International Jabung Ltd adalah perusahaan minyak dan gas asal China dengan induk perusahaan China National Petroleum Corporation (CNPC). Pada 2006 silam, PetroChina berhasil menjadi produsen minyak dan gas terbesar di Asia dan kedua di China.
Mengacu pada laporan SKK Migas, PetroChina bekerja sebagai operator Wilayah Kerja Blok Jabung, Jambi, sejak tahun 2002 hingga tahun 2020, dan telah diperpanjang kontraknya selama 20 tahun dengan periode tahun 2023-2043.
Selain itu, PetroChina juga telah menyalurkan investasi sebesar USD5,71 miliar atau sekitar Rp82,5 triliun, serta menyalurkan dana lebih dari USD20 juta atau Rp285 miliar untuk berbagai program pemberdayaan masyarakat di Indonesia.
MG-Afridha Khalila
Perusahaan-perusahaan China di Indonesia tentu sudah mengantongi izin dari pemerintah, mencakup Kementerian Perhubungan dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Berikut perusahaan besar China yang beroperasi di Indonesia:
1. PT China Communications Construction Indonesia (CCCI)
PT China Communications Construction Indonesia (CCCI) adalah perusahaan yang bergerak di bidang investasi, desain, konstruksi, dan infrastruktur. Perusahaan ini menjadi perwakilan dari China Communications Construction Company (CCCC) Limited , yakni Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Republik Rakyat China (RRC).
Sejak didirikan pada tahun 2008, perusahaan CCCC berkembang menjadi salah satu perusahaan infrastruktur terbesar di dunia, dengan 210 cabang kantor yang tersebar di seluruh dunia, serta beroperasi secara substantif di 140 negara, termasuk Indonesia.
PT CCCI bekerja sama dengan tiga perusahaan yang memiliki sub-bisnis berbeda-beda, seperti konstruksi dan infrastruktur, perdagangan internasional, serta industri real estate. Masing-masing dijalankan oleh China Communications Construction Engineering Indonesia (CCCEI), PT Chuwa Bussan Indonesia dan PT Paranusa Sari.
Perusahaan yang berlokasi di Jakarta ini, terlibat dalam pembangunan Jembatan Suramadu pada tahun 2009 silam. Masih aktif sampai kini, PT CCCI sedang menjalankan 11 proyek, salah satunya adalah proyek kereta api Makassar-Parepare, milik Kementerian Perhubungan.
Mengikuti induk perusahaan, PT CCCI berkomitmen untuk menjadi perusahaan rekayasa, pengadaan, dan konstruksi yang terkenal di dunia.
2. China State Construction Engineering Corporation (CSCEC)
China State Construction Engineering Corporation (CSCEC) adalah perusahaan investasi dan pengembangan, mencakup real estate, pembiayaan, serta operasi konstruksi. Termasuk juga ke dalam perusahaan rekayasa konstruksi, meliputi perumahan, infrastruktur, survei, dan desain.
Disingkat CSCEC atau China State Construction, sudah tersebar di 100 negara di seluruh dunia, sejak tahun 1982. Sebagai perusahaan raksasa, CSCEC telah membangun hampir 90% gedung pencakar langit yang memiliki tinggi lebih dari 300 meter di China.
Tak hanya itu, CSCEC juga terlibat dalam pembangunan bandara utama, pangkalan peluncuran satelit, terowongan perkotaan, pembangkit listrik tenaga nuklir, dan ratusan juta rumah yang ada di China.
China State Construction juga turut beroperasi di Indonesia, tepatnya di Tangerang, Banten. CSCEC telah terlibat dalam puluhan proyek infrastruktur, meliputi perumahaan, darmaga, dan lainnya di wilayah Indonesia.
3. China National Offshore Oil Corporation (CNOOC)
China National Offshore Oil Corporation (CNOOC) adalah perusahaan produksi dan eksplorasi energi, meliputi minyak serta gas. Berawal dari perairan lepas di China, kini CNOOC sudah beroperasi di 40 negara di seluruh dunia, mencakup Asia, Afrika, Amerika, Timur Tengah, dan Eropa.
Masih seputar energi, perusahaan ini juga bergerak di bidang penyulingan, pemasaran ritel, pembangkit listrik, dan rekayasa. Salah satu proyek terbesarnya di Indonesia adalah Liquefied Natural Gas (LNG) Tangguh, memiliki tiga kilang di lapangan gas lepas pantai dan pabrik pengolahan LNG di darat.
CNOOC telah diberikan persetujuan rencana pengembangan atau Plan of Development (PoD) di Lapangan MBF, Wilayah Kerja Madura Strait yang akan dioperasikan oleh Husky - CNOOC Madura Limited (HCML). Hal itu dikemukakan melalui laporan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).
Operator Husky-HCML berkomitmen mengembangkan potensi cadangan Lapangan MBF sebesar 38,04 miliar standar kaki kubik (BSCF) untuk memenuhi kebutuhan gas Jawa Timur, dengan investasi sebesar USD88 juta atau sekitar Rp1,3 triliun.
HCML memiliki fasilitas produksi meliputi satu anjungan kepala sumur, satu kapal Floating Production Storage and Offloading (FPSO), yang berfungsi sebagai, pengeluaran, penyimpanan, dan pemindahan terapung, pipa bawah laut sepanjang 52 kilometer, dan empat sumur produksi. Gas alam pertama dicapai pada tahun 2017 dan langsung disalurkan ke Jawa Timur, Indonesia.
4. PetroChina International Jabung Ltd.
PetroChina International Jabung Ltd adalah perusahaan minyak dan gas asal China dengan induk perusahaan China National Petroleum Corporation (CNPC). Pada 2006 silam, PetroChina berhasil menjadi produsen minyak dan gas terbesar di Asia dan kedua di China.
Mengacu pada laporan SKK Migas, PetroChina bekerja sebagai operator Wilayah Kerja Blok Jabung, Jambi, sejak tahun 2002 hingga tahun 2020, dan telah diperpanjang kontraknya selama 20 tahun dengan periode tahun 2023-2043.
Selain itu, PetroChina juga telah menyalurkan investasi sebesar USD5,71 miliar atau sekitar Rp82,5 triliun, serta menyalurkan dana lebih dari USD20 juta atau Rp285 miliar untuk berbagai program pemberdayaan masyarakat di Indonesia.
MG-Afridha Khalila
(uka)