Kementan Ajak Milenial Kalimantan Jadi Wirausahawan Muda Pertanian
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya mewujudkan pertanian yang maju, mandiri, dan modern. Upaya yang ditempuh antara lain melalui program Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP) sebagai komitmen Kementan menghadirkan lebih banyak petani milenial.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mendorong petani milenial untuk tetap kreatif dan inovatif dalam menghadapi tantangan global yang mengancam ketahanan pangan nasional. “Anak muda mampu menggagas ide besar dalam menciptakan peluang baru di masa yang akan datang,” katanya dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (10/9/2022).
(Baca juga:Membangkitkan Petani Milenial)
Pendapat senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi bahwa guna mendukung pembangunan pertanian maju, mandiri dan modern, maka penyiapan dan pencetakan SDM pertanian unggulan perlu dilakukan.
Melalui institusi pendidikan vokasi yang dimiliki, katanya, Kementan akan melahirkan SDM yang kompetitif sebagai tenaga kerja pertanian dan pengusaha pertanian milenial yang andal, kreatif, inovatif, profesional, dan mampu menyerap lapangan pekerjaan sektor pertanian sebanyak mungkin.
“Pengusaha pertanian milenial diharapkan mampu menjadi resonansi tenaga muda di sekitarnya untuk menjadi SDM pertanian unggulan yang mampu menggenjot pembangunan pertanian menjadi pertanian maju, mandiri, dan modern,” kata Dedi Nursyamsi.
(Baca juga:Kementan Dorong Wirausaha Pertanian di Kalangan Milenial)
SMK-PP Negeri Banjarbaru sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari Kementan terus meningkatkan kapasitas peserta Program PWMP. Selain itu, SMK-PP N Banjarbaru juga menjalin kerjasama dengan dunia usaha dan dunia industri (DuDi) yang berperan sebagai mentor bagi siswa peserta Program PWMP.
Salah satu DuDi yang menjalin kerjasama adalah ABBA Coklat, yang merupakan salah satu UMKM bidang pengolahan hasil dari Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel).
Kali ini ABBA Coklat, SMK-PP Banjarbaru bekerjasama dengan Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Kota Banjarbaru yang menggelar ajang Nanang dan Galuh Kota Banjarbaru.
Nanang dan Galuh Kota Banjarbaru yang berjumlah 14 orang diajak berkunjung ke Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian, dalam proses pembuatan coklat oleh siswa-siswi peserta PWMP SMK-PP N Banjarbaru.
Kepala SMK-PP N Banjarbaru Budi Santoso berharap dari program PWMP kelak dapat mencetak para peserta program menjadi wirausahawan yang sukses, kreatif, berdaya saing dan mengadopsi teknologi. “Dengan adanya kerjasama dan kunjungan tersebut, dapat semakin memperkenalkan sekolah dan produk peserta PWMP,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Nanang dan Galuh Kota Banjarbaru diajak dan dikenalkan pada proses pembuatan coklat, Mereka juga diajak berkreasi membuat coklat dari awal sampai akhir bersama siswa peserta Program PWMP bidang pengolahan hasil coklat.
(Baca juga:Kementan-SMK Kaderisasi Generasi Muda Jadi Petani dan Wirausaha Pertanian)
Mereka juga diajak membuat video promosi dari produk coklat yang telah dibikin bersama dengan siswa PWMP, dan Disporabudpar Kota Banjarbaru. Hal itu dapat menjadi ajang promosi untuk memperkenalkan produk UMKM dan PWMP dari Kota Banjarbaru.
Menanggapi kegiatan di atas, Bobby selaku owner ABBA Coklat dan sebagai mentor PWMP mengaku keinginannya ingin memperkenalkan PWMP cokelat SMK-PPN Banjarbaru sebagai destinasi wisata edukasi.
“Bisa dikunjungi oleh masyarakat umum terutama anak-anak sekolah di lingkungan Banjarbaru dan sekitarnya, salah satunya dengan kegiatan ini,” kata Bobby.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mendorong petani milenial untuk tetap kreatif dan inovatif dalam menghadapi tantangan global yang mengancam ketahanan pangan nasional. “Anak muda mampu menggagas ide besar dalam menciptakan peluang baru di masa yang akan datang,” katanya dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (10/9/2022).
(Baca juga:Membangkitkan Petani Milenial)
Pendapat senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi bahwa guna mendukung pembangunan pertanian maju, mandiri dan modern, maka penyiapan dan pencetakan SDM pertanian unggulan perlu dilakukan.
Melalui institusi pendidikan vokasi yang dimiliki, katanya, Kementan akan melahirkan SDM yang kompetitif sebagai tenaga kerja pertanian dan pengusaha pertanian milenial yang andal, kreatif, inovatif, profesional, dan mampu menyerap lapangan pekerjaan sektor pertanian sebanyak mungkin.
“Pengusaha pertanian milenial diharapkan mampu menjadi resonansi tenaga muda di sekitarnya untuk menjadi SDM pertanian unggulan yang mampu menggenjot pembangunan pertanian menjadi pertanian maju, mandiri, dan modern,” kata Dedi Nursyamsi.
(Baca juga:Kementan Dorong Wirausaha Pertanian di Kalangan Milenial)
SMK-PP Negeri Banjarbaru sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari Kementan terus meningkatkan kapasitas peserta Program PWMP. Selain itu, SMK-PP N Banjarbaru juga menjalin kerjasama dengan dunia usaha dan dunia industri (DuDi) yang berperan sebagai mentor bagi siswa peserta Program PWMP.
Salah satu DuDi yang menjalin kerjasama adalah ABBA Coklat, yang merupakan salah satu UMKM bidang pengolahan hasil dari Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel).
Kali ini ABBA Coklat, SMK-PP Banjarbaru bekerjasama dengan Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Kota Banjarbaru yang menggelar ajang Nanang dan Galuh Kota Banjarbaru.
Nanang dan Galuh Kota Banjarbaru yang berjumlah 14 orang diajak berkunjung ke Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian, dalam proses pembuatan coklat oleh siswa-siswi peserta PWMP SMK-PP N Banjarbaru.
Kepala SMK-PP N Banjarbaru Budi Santoso berharap dari program PWMP kelak dapat mencetak para peserta program menjadi wirausahawan yang sukses, kreatif, berdaya saing dan mengadopsi teknologi. “Dengan adanya kerjasama dan kunjungan tersebut, dapat semakin memperkenalkan sekolah dan produk peserta PWMP,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Nanang dan Galuh Kota Banjarbaru diajak dan dikenalkan pada proses pembuatan coklat, Mereka juga diajak berkreasi membuat coklat dari awal sampai akhir bersama siswa peserta Program PWMP bidang pengolahan hasil coklat.
(Baca juga:Kementan-SMK Kaderisasi Generasi Muda Jadi Petani dan Wirausaha Pertanian)
Mereka juga diajak membuat video promosi dari produk coklat yang telah dibikin bersama dengan siswa PWMP, dan Disporabudpar Kota Banjarbaru. Hal itu dapat menjadi ajang promosi untuk memperkenalkan produk UMKM dan PWMP dari Kota Banjarbaru.
Menanggapi kegiatan di atas, Bobby selaku owner ABBA Coklat dan sebagai mentor PWMP mengaku keinginannya ingin memperkenalkan PWMP cokelat SMK-PPN Banjarbaru sebagai destinasi wisata edukasi.
“Bisa dikunjungi oleh masyarakat umum terutama anak-anak sekolah di lingkungan Banjarbaru dan sekitarnya, salah satunya dengan kegiatan ini,” kata Bobby.
(dar)