Siapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing di 2045, Menaker: Tidak Kompeten, Mundur!
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziah mengatakan saat ini pemerintah tengah menyiapkan peta jalan atau road map alur reformasi ketenagakerjaan untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) unggul dan kompeten hingga tahun 2045.
"2045 itu isinya SDM yang kompeten, kalau tidak kompeten terpaksa mundur, kira-kira begitu," ujarnya dalam acara Seleksi Nasional Skills Competition, Kamis (15/9/2022).
Menurut Ida, road map reformasi di bidang ketenagakerjaan terbagi menjadi tiga tahapan. Tahap pertama dimulai sejak 2016 - 2025, di mana pemerintah melakukan reformasi menuju pasar tenaga kerja yang fleksibel dan adaptif.
"Saya mau kabarkan bahwa pasar tenaga kerja ini sangat fleksibel dan adaptif. Pemerintah sedang melakukan reformasi menuju pasar tenaga kerja yang fleksibel dan adaptif," tuturnya.
Tahap selanjutnya tahun 2026 - 2035 adalah melakukan penguatan transisi lapangan kerja dan pelatihan berbasis kompetisi yaitu dengan penguatan relevansi terutama di bidang keteknikan dan teknologi informasi.
"Kita tidak bisa mengelak, revolusi teknologi ini membutuhkan transfer knowledge, membutuhkan upskiling dan reskilling, kemampuan kita untuk menyiapkan masa transisi ini sangat dibutuhkan," ungkapnya.
Terakhir pada 2036 - 2045, pemerintah bakal melakukan pemantapan sistem pelatihan, dan sertifikasi di seluruh sektor ekonomi serta transisi lapangan kerja.
"Dengan melakukan tiga tahap itu, Insha Allah tahun 2045 Indonesia emas, adalah generasi muda yang memiliki SDM yang unggul dan berdaya saing," tandasnya.
"2045 itu isinya SDM yang kompeten, kalau tidak kompeten terpaksa mundur, kira-kira begitu," ujarnya dalam acara Seleksi Nasional Skills Competition, Kamis (15/9/2022).
Menurut Ida, road map reformasi di bidang ketenagakerjaan terbagi menjadi tiga tahapan. Tahap pertama dimulai sejak 2016 - 2025, di mana pemerintah melakukan reformasi menuju pasar tenaga kerja yang fleksibel dan adaptif.
"Saya mau kabarkan bahwa pasar tenaga kerja ini sangat fleksibel dan adaptif. Pemerintah sedang melakukan reformasi menuju pasar tenaga kerja yang fleksibel dan adaptif," tuturnya.
Tahap selanjutnya tahun 2026 - 2035 adalah melakukan penguatan transisi lapangan kerja dan pelatihan berbasis kompetisi yaitu dengan penguatan relevansi terutama di bidang keteknikan dan teknologi informasi.
"Kita tidak bisa mengelak, revolusi teknologi ini membutuhkan transfer knowledge, membutuhkan upskiling dan reskilling, kemampuan kita untuk menyiapkan masa transisi ini sangat dibutuhkan," ungkapnya.
Terakhir pada 2036 - 2045, pemerintah bakal melakukan pemantapan sistem pelatihan, dan sertifikasi di seluruh sektor ekonomi serta transisi lapangan kerja.
"Dengan melakukan tiga tahap itu, Insha Allah tahun 2045 Indonesia emas, adalah generasi muda yang memiliki SDM yang unggul dan berdaya saing," tandasnya.
(ind)