Harga BBM di China Dibanding Indonesia: Ada yang Lebih Mahal, Ada juga Lebih Murah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Harga bahan bakar (BBM) di China mengikuti patokan harga minyak mentah dunia selama 10 hari kerja. Tak heran jika harga BBM di China selalu berubah, naik atau turun.
Mengutip data Globalpetrolprices.com selama periode empat bulan terakhir di tahun ini, dari Juni hingga September, harga BBM di China selalu bergerak. Di Juni harga BBM di China menyentuh 10 yuan atau Rp21.470 per liter untuk jenis bensin dengan oktan 95 setara Pertamax Plus.
Pada akhir Agustus kemarin, harga bensin di China sempat menyentuh 8,8 yuan atau sekitar Rp18.800 per liter, sebelum akhirnya naik kembali pada September ini menjadi sekitar Rp19.468 per liter.
Pergerakan harga juga terjadi untuk BBM jenis solar. Sepanjang Juni hingga September harga solar bergerak naik dan turun. Harga terendah solar terjadi pada Akhir Agustus sebesar 8,01 yuan atau Rp17.197 per liter dan harga tertinggi pada Juni yang mencapai 9,03 yuan atau Rp19.387. Per September ini harga BBM jenis solar 8,1 yuan atau Rp17.390.
Jika dibandingkan dengan Indonesia, harga BBM China lebih mahal. Harga BBM jenis RON 95 yang dijual oleh Shell berkisar Rp16.130 hingga Rp 16.470 per liter. Sementara, Vivo membanderolnya Rp16.100 dan AKR Rp16.130. Pertamina sendiri tidak menyediakan bensin dengan RON 95.
Sementara untuk harga solar, BP-AKR menjual Rp17.990 per liter dan Pertamina Dex Rp17.400 per liter dan Dexlite Rp17.100 per liter. Sedangkan untuk solar subsidi Pertamina menjualnya jauh dibanding harga solar China, yaitu Rp6.800.
Ada lima perusahaan SPBU besar di China yang menjual harga BBM. Mereka adalah China Petrochemical Corporation, China National Petroleum Corporation, Sinochem Corporation, China National Offshore Oil Corporation dan BP (China) Holdings Limited.
China merupakan negara yang unik. Negeri Tirai Bambu itu merupakan salah satu penghasil sekaligus pengonsumsi minyak terbesar di dunia.
Statista mengungkap konsumsi minyak China pada 2021 mencapai 15.442 barel per hari atau setara 2,4 juta liter per hari. Posisi China berada di bawah Amerika Serikat yang menghabiskan minyak sebanyak 18.684 barel per hari.
Tingginya konsumsi minyak di China, salah satunya tak lepas dari jumlah kendaraan di negara itu. Kementerian Keamanan Publik Republik Rakyat Cina pernah mengungkapkan bahwa hingga akhir Juni 2020, jumlah kendaraan bermotor yang beredar di Cina mencapai 360 juta unit. Angka itu terdiri dari 270 juta mobil, 68,9 juta sepeda motor, dan 4,17 juta mobil energi baru.
Mengutip data Globalpetrolprices.com selama periode empat bulan terakhir di tahun ini, dari Juni hingga September, harga BBM di China selalu bergerak. Di Juni harga BBM di China menyentuh 10 yuan atau Rp21.470 per liter untuk jenis bensin dengan oktan 95 setara Pertamax Plus.
Pada akhir Agustus kemarin, harga bensin di China sempat menyentuh 8,8 yuan atau sekitar Rp18.800 per liter, sebelum akhirnya naik kembali pada September ini menjadi sekitar Rp19.468 per liter.
Pergerakan harga juga terjadi untuk BBM jenis solar. Sepanjang Juni hingga September harga solar bergerak naik dan turun. Harga terendah solar terjadi pada Akhir Agustus sebesar 8,01 yuan atau Rp17.197 per liter dan harga tertinggi pada Juni yang mencapai 9,03 yuan atau Rp19.387. Per September ini harga BBM jenis solar 8,1 yuan atau Rp17.390.
Jika dibandingkan dengan Indonesia, harga BBM China lebih mahal. Harga BBM jenis RON 95 yang dijual oleh Shell berkisar Rp16.130 hingga Rp 16.470 per liter. Sementara, Vivo membanderolnya Rp16.100 dan AKR Rp16.130. Pertamina sendiri tidak menyediakan bensin dengan RON 95.
Sementara untuk harga solar, BP-AKR menjual Rp17.990 per liter dan Pertamina Dex Rp17.400 per liter dan Dexlite Rp17.100 per liter. Sedangkan untuk solar subsidi Pertamina menjualnya jauh dibanding harga solar China, yaitu Rp6.800.
Ada lima perusahaan SPBU besar di China yang menjual harga BBM. Mereka adalah China Petrochemical Corporation, China National Petroleum Corporation, Sinochem Corporation, China National Offshore Oil Corporation dan BP (China) Holdings Limited.
China merupakan negara yang unik. Negeri Tirai Bambu itu merupakan salah satu penghasil sekaligus pengonsumsi minyak terbesar di dunia.
Statista mengungkap konsumsi minyak China pada 2021 mencapai 15.442 barel per hari atau setara 2,4 juta liter per hari. Posisi China berada di bawah Amerika Serikat yang menghabiskan minyak sebanyak 18.684 barel per hari.
Tingginya konsumsi minyak di China, salah satunya tak lepas dari jumlah kendaraan di negara itu. Kementerian Keamanan Publik Republik Rakyat Cina pernah mengungkapkan bahwa hingga akhir Juni 2020, jumlah kendaraan bermotor yang beredar di Cina mencapai 360 juta unit. Angka itu terdiri dari 270 juta mobil, 68,9 juta sepeda motor, dan 4,17 juta mobil energi baru.
(uka)