Bertemu Menteri Kanada, Mendag Zulhas Bahas Kerja Sama Impor Sapi

Jum'at, 23 September 2022 - 18:30 WIB
loading...
Bertemu Menteri Kanada,...
Mendag Zulkifli Hasan melakukan pertemuan dengan Menteri Perdagangan Usaha Kecil, Promosi Ekspor, dan Perdagangan Internasional Kanada, Mary Ng di Nusa Dua, Badung, Bali, Jumat (23/9). FOTO/dok.Istimewa
A A A
JAKARTA - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan melakukan pertemuan dengan Menteri Perdagangan Usaha Kecil, Promosi Ekspor, dan Perdagangan Internasional Kanada, Mary Ng di Nusa Dua, Badung, Bali, Jumat (23/9).

Mendag Zulhas mengatakan bahwa pada pertemuan tersebut Kanada menyampaikan minat mendatangkan daging sapi dan sapi hidup ke Indonesia. Hal itu disambut baik dengan catatan, Kanada harus memenuhi peraturan kesehatan, keselamatan produk, dan syarat halal yang dikeluarkan Kementerian Pertanian dan Kementerian Agama.

"Untuk itu Kanada kiranya berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian dan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal Kementerian Agama untuk dapat segera menyuplai kebutuhan daging bagi penduduk Indonesia yang sangat besar," ucap Zulhas.



Di samping itu, kedua menteri juga membahas peningkatan hubungan dagang Indonesia dan Kanada, baik dalam forum bilateral, regional, maupun multilateral. Dalam kerangka Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA), Mendag Zulhas mengungkapkan, perundingan putaran kedua telah dilaksanakan pada 15-19 Agustus 2022 dan berlangsung dengan sukses. Selanjutnya, putaran Ketiga akan dilaksanakan pada 31 Oktober-4 November 2022 secara virtual.

"Saya mencatat, pertemuan berlangsung produktif dan kedua pihak sama-sama menunjukkan fleksibilitas untuk mencari titik temu dalam berbagai isu. Beberapa Kelompok Kerja akan mengadakan intersesi sebelum Perundingan Putaran Ketiga untuk mempercepat progres negosiasi," jelas Mendag Zulhas.



Mendag Zulhas mengapresiasi Kanada yang lebih terbuka dan fleksibel dalam pendekatan Indonesia. Khususnya, dalam isu-isu baru yang dirundingkan di ICA-CEPA seperti ketenagakerjaan, lingkungan, dan perdagangan inklusif.
“Untuk itu, perundingan perlu dilanjutkan dengan semangat kolaboratif,” tandasnya.

(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2031 seconds (0.1#10.140)