Ini Para Pemain SPBU Swasta di Indonesia, Bakal Ada Pendatang Baru Muka Lama?

Jum'at, 23 September 2022 - 18:30 WIB
loading...
Ini Para Pemain SPBU...
SPBU swasta kian menjamur di Indonesia. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Selain Pertamina setidaknya ada tiga perusahaan swasta yang berbisnis SPBU . Salah satunya adalah AKR Corporindo Tbk.

Baca juga: SPBU Swasta Turunkan Harga, Ini Daftar Lengkap Harga BBM di Indonesia

Perusahaan yang dirintis oleh Soegiarto Adikoesoemo, mulai 1960-an ini kemudian berkembang pesat. Tak hanya menyalurkan BBM dan bahan kimia untuk indutri, AKR juga menjajal bisnis ritel bahan bakar minyak lewat SPBU.

Menggandeng perusahaan minyak global, British Petroleum (BP), pada 2017 membangun sejumlah SPBU di Jakarta. Selanjutnya mereka berekspansi ke Surabaya.

Saat ini, jumlah SPBU BP-AKR mencapai 33 unit yang tersebar mulai dari Jabotedabek hingga beberapa kota di Jawa Timur. Sayangnya, tak ada satu pun SPBU BP-AKR yang beroperasi di luar Jawa.

Beda dengan Pertamina yang SPBU-nya tersebar ke seluruh pelosok. Maklumlah, BP-AKR adalah swasta yang semata mencari cuan, sedangkan Pertamina adalah BUMN yang ditugasi menyediakan kebutuhan energi untuk seluruh Indonesia, meski secara hitung-hitungan pasti rugi karena harga jualnya yang tak sepadan dengan biaya angkut.

Jauh sebelum BP-AKR, Shell sudah lebih dulu membuka SPBU-nya di Indonesia. Gergasi migas asal Belanda ini mengoperasikan SPBU di Indonesia sejak 1 November 2005. SPBU pertamanya terletak di Lippo Karawaci, Tangerang. Shell sendiri beroperasi di Indonesia sejak tahun 1928.

Pelan tapi pasti, SPBU Shell terus menjamur. Pasalnya, BBM yang dijual di Shell meski lebih mahal, tapi dianggap berkualitas sehingga mereka punya konsumen "fanatik" tersendiri. Saat ini, jumlah SPBU Shell mencapai 167 unit.

Pemain swasta di SPBU lainnya adalah PT Vivo Energy. SPBU VIVO pertama kali hadir di kawasan Cilangkap Jakarta Timur, pada 2017. Vivo merupakan perusahaan yang berasal dari Belanda. Jumlah SPBU Vivo sebanyak 18 unit, hampir sama dengan jumlah SPBU Total, perusahaan migas Perancis, yang menghentikan jualan BBMnya sejak 2020.

Pemain lainnya yang terseok-seok jualan bensin di Indonesia adalah Petronas, raksasa migas jiran. Pada 2012 Petronas mulai angkat kaki dari bisnis SPBU di Indonesia. Total SPBU Petronas di Indonesia saat itu mencapai 19 stasiun, tersebar di Jakarta dan Medan.

Setelah satu dekade berlalu, tiba-tiba President & Group CEO Petronas Tengku Muhammad Taufik bertemu dengan Menteri ESDM Arifin Tasrif, hari ini (23/9/2022). Memang, Tengku Muhammad menungkapkan kedatanganya untuk menjajaki bisnis petrokimia dan pelumas Namun saat ditanya apakah akan terjun kembali ke bisnis hilir BBM, Tengku Muhammad tak menampik daya tarik bisnis SPBU di Indonesia.



"Di hiliran itu seperti (kita) tahu marginnya amat mencabar (menantang)," tandas Tengku Muhamad.

(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1278 seconds (0.1#10.140)