Jauhi Gaya Hidup Boros dan Mulai Berinvestasi Digital, Simak Tipsnya

Sabtu, 24 September 2022 - 06:38 WIB
loading...
Jauhi Gaya Hidup Boros dan Mulai Berinvestasi Digital, Simak Tipsnya
Investasi akan bermanfaat jika kita berhasil mengendalikan gaya hidup agar tidak terjebak pada pemborosan. Ilustrasi foto/pexels/karolina grabowska
A A A
JAKARTA - Investasi sejatinya merupakanbagian daripengelolaan keuangan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan jangka pendekhingga jangka panjang.

Di era digital saat ini, ragam investasi terus berkembang dan dibutuhkan kecakapan dalam memilah dan memilih jenis investasi yang tepat sekaligus mewaspadai ragam modus kejahatan investasi yang marak.

Di sisi lain, investasi akan bermanfaat ketika seseorang berhasil mengendalikan gaya hidup agar tidak terjebak pada pemborosan.

Dalam webinar berjudul “Cerdas Mengatur Keuangan secara Baik dan Optimal” yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi di Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis (22/9), Relawan TIK Kalimantan Barat Yuliana Putri menyoroti tentang gaya hidup boros.



Ciri-cirinya adalah rasa gengsi, bergaya hidup mewah, dan enggan ketinggalan tentang apapun atau istilah kekiniannya adalah fear of missing out (FOMO). Faktor penyebabnya antara lain salah pergaulan, tidak memiliki skala prioritas, dan mudah tergiur trik pemasaran.

“Sebenarnya, gaya hidup boros bisa dicegah. Caranya adalah dengan menyusun skala prioritas tentang kebutuhan kita, rutin meninjau pengeluaran atau pembelanjaan, dan manfaatkan promo diskon untuk berbelanja,” ujarnya, dikutip Sabtu (24/9/2022).



Cara lainnya adalah dengan teguh menjalankan prinsip 50:30:20. Prinsip tersebut adalah dari total penerimaan bulanan, 50 % untuk belanja rutin kebutuhan sehari-hari, 30 % untuk dana hiburan, dan sisanya 20 % untuk tabungan.

“Selain itu, agar tidak boros, prinsip membeli barang yang dibutuhkan adalah penting ketimbang membeli barang yang diinginkan,” tandasnya.

Terkait perencanaan keuangan atau investasi, SVP Marketing PT Bonet Utama Dedih Sofian menyatakan, perkembangan teknologi juga dibarengi dengan kian maraknya platform investasi digital.

Bagi investor pemula, dia menyarankan salah satu investasi yang tepat yakni investasi emas secara online. Menurut Dedih, investasi jenis ini relatif aman, memiliki likuiditas tinggi, nilainya cenderung meningkat, serta bisa dimulai dengan dana yang kecil.

“Ada pula reksa dana online yang pengelolaannya bisa dilakukan oleh kita sendiri atau diserahkan kepada manajer investasi. Investasi lainnya adalah jual beli valuta asing, saham online, atau bisnis properti,” tuturnya.



Meski begitu, Dedih mengingatkan perlunya kewaspadaan agar investasi yang dilakukan benar-benar aman. Kewaspadaan itu meliputi aspek legal platform investasi yang kita inginkan, keuntungan yang wajar, memahami produk dan skema investasinya, serta struktur perusahaan investasi harus jelas dan transparan.

“Beberapa investasi yang menawarkan keuntungan besar justru tak wajar dan mencurigakan,” kata dia mengingatkan.

Sementara itu, Dosen Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Ignatius Aryono Putranto menjelaskan cara berinvestasi dengan aman.

Pertama adalah menentukan tujuan berinvestasi, apakah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari atau untuk kebutuhan jangka panjang di saat kita pensiun atau tidak lagi bekerja.



Selain memperhatikan aspek legal platform investasi, sebaiknya jangan menaruh semua dana pada satu platform investasi saja.

“Penting untuk mendiversifikasi investasi pada beberapa instrumen investasi seperti emas, saham, reksa dana, dan instrumen lainnya,” urainya.

Dengan hadirnya program Gerakan Nasional Literasi Digital oleh Kementerian Kominfo diharapkan dapat mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif di era industri 4.0.
(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1914 seconds (0.1#10.140)